LAY CAN MEN CU CIAO CU YESU - 29 Januari 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 29 Januari 2025

 

“LAY CAN MEN CU CIAO CU YESU”

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

Lay Can Men Cu Ciao Cu Yesu” (Memuji Tuhan Selalu)

 

Lay can men cu ciao cu Yesu

Lay ya wo men can men cu

Lay can men cu ciao cu Yesu

Lay ya wo men can men cu

 

     Can mei, can mei!

     Lay ya wo men can men cu

     Can mei, can mei!

     Lay ya wo men can men cu

 

Memuji Tuhan selalu, mari kita puji Dia!

Memuji Tuhan selalu, mari kita puji Dia!

 

     Puji, puji! Mari kita puji Dia!

     Puji, puji! Mari kita puji Dia!

 

 

Bacaan I: Yeremia 36.27–32

Pesan yang penting dalam perikop ini

Bagian ini mengisahkan keteguhan firman Tuhan dan kesetiaan Yeremia saat mengalami penolakan. Firman Tuhan tidak bisa dikalahkan oleh apapun. Yeremia menunjukkan perlawanan terhadap raja, betapapun harus menghadapi ancaman dan kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya.

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 119.89-96

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 4.38-44

Pesan melalui perikop       

Bagian ini mengisahkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di awal pelayanan Yesus di Galilea. Di sini Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus yang menderita demam tinggi.  

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Di tangan Yesus, tidak ada persoalan yang tak terpecahkan. Akankah kita percaya pada hal ini?

·      Pemulihan yang diberikan oleh Yesus bersifat total, karena ibu mertua Simon langsung bisa beraktivitas dan langsung melayani Yesus. Jika kita disembuhkan Tuhan, bersediakah kita menerima panggilan Tuhan dengan melayani orang-orang yang membutuhkan keberadaan kita?

·      Yesus bersedia melayani banyak orang. Dia juga melayani orang lain dengan belas kasihan, bukan sekadar bentuk tanggung jawab atau kewajiban. Bagaimana kita melayani orang lain? Seperti Yesus jugakah?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Jika kita mengalami karya Tuhan dalam hidup, apa yang akan kita lakukan sebagai ungkapan syukur kepada-Nya?

·      Adakah belas kasihan kita melihat orang-orang sakit atau mengalami penderitaan? Ataukah kita mengeraskan hati dan mengabaikan apa yang mereka alami?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Jika ada orang mengalami kesulitan, seberapa cepatkah kita bergerak dan menyediakan diri menolongnya?

·      Melalui sikap yang konkret, kita sebetulnya sedang melaksanakan pekabaran Injil terhadap orang lain. Sadarkah kita akan hal itu?

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Bersyukurlah untuk pelayan-pelayan Tuhan di gereja, yang menyediakan waktu bergumul dengan kebutuhan orang lain, betapapun tidak selalu mudah menjalaninya.

·      Doakan mereka agar melayani dengan landasan belas kasihan, sehingga tergerak menolong yang kesulitan tanpa berbagai pertimbangan yang akhirnya membuatnya tidak melakukan apapun.

 

Nyanyian Umat

NKB 138 – Makin Serupa Yesus, Tuhanku

Makin serupa Yesus, Tuhanku,
inilah sungguh kerinduanku;
Makin bersabar, lembut dan merendah,
makin setia dan rajin bekerja.


Ya Tuhanku, ‘ku b’rikan padaMu
hidup penuh dan hatiku seg’nap.
Hapuskanlah semua dosaku,
jadikanlah ‘ku milikMu tetap.

 

Makin serupa Yesus, Tuhanku,
setiap hari ini doaku:
Makin bergiat menjadi muridnya,
makin berani menjadi saksinya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025