Menerima Panggilan Dengan Mengandalkan Kuasa Allah - 7 Desember 2024

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 7 Desember 2024

 

Menerima Panggilan Dengan Mengandalkan Kuasa Allah

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah Maleakhi 4.1-6 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“PATUT SEGENAP YANG ADA”

Nyanyikanlah Kidung Baru 6 bait 1 dan 4

 

Patut segenap yang ada diam dan sujud sembah,

mengosongkan pikirannya dari barang dunia,

kar’na Tuhan sungguh hadir, patut dipermulia.

 

Serafim menutup wajah, Kerubim sujud sembah

sungkem di hadapan Dia dan menyanyi tak lelah:

Haleluya, haleluya, Tuhan Mahamulia!

 

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Lukas 1.68-79 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Lukas 9.1-6

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Deenda diminta temannya menjadi pengurus komisi pemuda di gereja. Terhadap permintaan itu, Deenda mengatakan akan menggumulinya terlebih dahulu, sebab ia sadar bahwa tidak mudah melakukannya, mengingat jumlah anggota pemuda yang biasa terlibat dalam kegiatan gereja tidaklah banyak.

 

Pergumulannya antara lain, bagaimana kalau nanti ia menjadi pengurus, jumlah pemuda yang hadir di gereja dalam persekutuan tidak bertambah banyak? Jangan-jangan nanti dia akan dianggap tidak bisa mengerjakan tanggung jawabnya secara baik. Beragam pertanyaan lain juga melintasi pikirannya sehingga tidak segera menjawab permintaan temannya itu.

 

Sesungguhnya, setiap orang percaya diutus Tuhan untuk melayani di ladang-Nya. Agar dapat mengerjakan pekerjaannya, selain menyertai hamba-Nya, Tuhan memperlengkapinya dengan berbagai fasilitas.

 

Hal ini dipaparkan penulis Injil Lukas dengan menulis, “Yesus memanggil ... murid-Nya ... memberi mereka daya dan kuasa ... lalu mengutus mereka ...”

 

Murid-Nya merupakan sebutan bagi orang-orang percaya atau beriman, yakni kita semua, tanpa kecuali. Semuanya dipanggil, demi maksud yang jelas, yakni agar ditugasi menjalankan misi Allah di dunia. Ada berbagai hal yang perlu dikerjakan di tengah berbagai pergumulan umat manusia di dunia ini. Untuk itulah para murid Yesus diutus.

 

Namun Yesus bukan sekadar mengutus. Sebelumnya, Ia membekali mereka. Bekalnya berupa apa? Kemampuan untuk menghadapi situasi-situasi yang sukar, perkara yang ribet, dan berbagai hal lainnya. Oleh karena itu bekal yang diberikan Yesus tidak main-main, yakni daya (kemampuan yang dahsyat) dan kuasa (hikmat serta kebijaksanaan). Ini sungguh luar biasa!

 

Hanya saja tidak semua orang menyadari hal ini. Oleh karenanya ketika melayani, ada saja kekhawatiran ini dan itu. Misalnya, “Apakah kalau nanti ada situasi begini, saya sanggup menghadapinya? Belum lagi, omongan atau tanggapan orang tentang kompetensi atau kapasitas saya? Wah, kelihatannya berat!”

 

Kekhawatiran kita biasanya terjadi karena kita cenderung melihat kemampuan pribadi kita sendiri.

Tentang hal ini Yesus berpesan, agar murid-murid-Nya itu tidak membawa apa-apa. Ini maksudnya adalah agar mereka mengandalkan Tuhan, yang sudah mempersiapkan mereka memasuki tempat yang mereka tuju.

 

Setiap diutus, hendaknya setiap pelayan menganggapnya sebagai sebuah keistimewaan, karena dipercaya oleh Tuhan. Lebih dari itu, ia dibekali – bukan hanya ketika terjun ke medan pelayanan, melainkan juga sebelumnya, yakni lewat berbagai penempaan diri – yang memampukannya terus berjuang. Bukan asal berjuang, melainkan tetap mengupayakan misi Allah, sehingga melakukannya sesuai dengan yang diminta Allah, bukan sesuka hati sendiri. Memang tidak mudah, namun bukan tidak mungkin!

 

Jadi, mari kita bercermin. Lihatlah diri kita masing-masing. Bukankah kita sudah memperoleh banyak bekal dari Tuhan sebelum diajak bekerja sama dengan-Nya mengerjakan misi-Nya? Berpalinglah ke belakang, ke arah hidup kita sebelum ini. Ada banyak hal yang terjadi dan memperkaya kita sehingga pengalaman yang kita jalani – dari segi rohani maupun jasmani – dapat kita pakai untuk melaksanakan tugas pelayanan dari Tuhan. Selamat melayani dengan semangat!

 

Apakah ini sebuah tanda bahwa ia tidak berharga? Tentu tidak! Akan tetapi tidak mudah meyakinkannya agar bisa percaya hidupnya penting dan bisa berguna bagi ciptaan Tuhan lainnya.

 

Dalam bacaan Injil kali ini Yesus menyebutkan sebuah istilah, yakni tanda Yunus. Istilah itu merupakan sebuah bahasa kiasan untuk menggambarkan apa yang terjadi pada Yunus. Setelah masuk ke dalam perut ikan besar, di hari ketiga ia dimuntahkan keluar dalam keadaan yang baik. Artinya tanda itu mau mengungkapkan sebuah pesan mengenai kebaikan yang terjadi dalam hidup manusia. Mungkin bisa disejajarkan dengan kalimat yang lebih akrab di telinga kita, yakni “dari gelap terbitlah terang.”  

 

Hal ini ditegaskan Yesus sehubungan dengan pengajaran tentang kebangkitan-Nya. Yesus mati disalib dan setelah tiga hari Ia bangkit dan hidup kembali. Hal ini identik dengan tanda Yunus, namun memperlihatkan keagungan dan keajaiban yang jauh lebih besar dan lebih luas, yakni menunjukkan kuasa Tuhan atas seluruh kehidupan.

 

Kuasa Tuhan memampukan kita hidup dengan harapan. Dosa yang berakibat maut dikalahkan oleh kuasa-Nya yang mendatangkan kemenangan. Oleh karenanya, jika kita percaya pada Tuhan (dan kuasa-Nya), kita akan dapat menghadapi persoalan dalam hidup.

 

Pukulan demi pukulan hidup bisa saja kita alami. Terkadang kita ragu apakah dapat menyelesaikan persoalan yang menimpa kita. Kalau penyelesaiannya berlarut-larut dan lama, kita bisa berpikir masalah ini tidak ada jalan keluarnya.

 

Namun sebagaimana Yunus keluar dari perut ikan dan Yesus keluar dari kubur, kita juga dimampukan keluar (bukan melarikan diri) dari persoalan dan menggapai keberhasilan. Jadi, jangan takut, percayalah pada-Nya! Sebab dalam Dia ada harapan yang menghidupkan kita.   

 

 

 

 

Doa Syafaat

Mari berdoa agar keluarga-keluarga kristen di mana-mana, terkhusus di lingkup GKI Serpong, bisa saling terbuka, dan semakin percaya pada Tuhan

 

Nyanyian bersama

“TUHAN AMBIL HIDUPKU“

Kidung Jemaat 365 bait 1 dan 2

 

Tuhan, ambil hidupku

dan kuduskan bagi-Mu

pun waktuku pakailah

memuji-Mu s’lamanya

 

Tanganku gerakkanlah

kasih-Mu pendorongnya,

dan jadikan langkahku

berkenan kepada-Mu

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...