(Senin, 4 November 2024)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
SUCI, SUCI, SUCI
(KJ 2: 1-2)
Suci, suci, suci! Tuhan Mahakuasa!
Dikau kami puji di pagi yang teduh.
Suci, suci, suci, murah dan perkasa,
Allah Tritunggal, agung nama-Mu!
Suci, suci, suci! Kaum kudus tersungkur
di depan takhta-Mu memb'ri mahkotanya
Segenap malaikat sujud menyembah-Mu,
Tuhan, Yang Ada s'lama-lamanya.
Pembacaan Kitab Mazmur 51
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Ulangan 6: 10-25
Perjanjian Baru : Roma 12: 17-21, 13: 8-10
Renungan
Peringatan dini adalah sistem atau proses untuk memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak terkait mengenai potensi bahaya atau kejadian yang akan terjadi. Peringatan dini sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bencana alam, kesehatan, cuaca ekstrem, dan lain-lain. Ketika peringatan dini disampaikan oleh seseorang, maka harapannya hal itu didengarkan dan diperhatikan oleh orang lain agar mereka terhindar dari berbagai resiko dan dampak negatif dari sebuah kejadian.
Hal itulah yang juga disampaikan oleh Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki tanah Kanaan, yang selama ini telah mereka dambakan. Musa mengingatkan kepada mereka tentang apa yang harus mereka perhatikan dan waspadai saat mereka telah menikmati kemapanan dalam hidup mereka. Selama ini mereka telah menempuh perjalanan hidup yang tidak mudah. 40 tahun lamanya mereka telah melewati padang gurun dengan berbagai kesulitan dan tantangan yang ada. Kini mereka sudah berada di ambang batas memasuki tanah kanaan yang dijanjikan Tuhan kepada mereka. Selangkah lagi mereka akan menikmati kehidupan yang jauh lebih mapan daripada waktu mereka harus ada di padang gurun.
Musa memperingatkan mereka agar mereka tidak melupakan Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, tempat perbudakan (Ul. 6:12). Mereka diminta untuk tetap menjadi manusia yang takut akan Tuhan dan setia beribadah kepada Tuhan (Ul. 6:13-15). Mereka juga didorong untuk tetap berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan Tuhan, serta melakukan apa yang benar dan baik di mata Tuhan (Ul. 6:17-19). Bahkan mereka diminta untuk menceritakan kepada generasi penerus mereka tentang kebaikan Tuhan yang telah mereka (Ul 6:20-25).
Apa yang disampaikan Musa kepada bangsa Israel ini merupakan bentuk peringatan dini agar bangsa itu tidak melupakan Tuhan, setelah mereka mengalami kemapanan dalam kehidupan mereka. Hal ini disampaikan dengan pertimbangan bahwa terkadang kemampanan justru menjadikan manusia lupa kepada Tuhan yang telah memberkati dan menolong mereka dalam perjuangan hidup yang mereka alami. Apa yang disampaikan Musa ini tentu juga menjadi hal yang penting untuk kita perhatikan dalam kehidupan kita di masa kini. Ketika hidup kita telah diberkati Tuhan dan menjadi berhasil, jangan sampai kita menjadi orang-orang yang tinggi hati dan melupakan Tuhan dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa segala yang kita nikmati adalah bagian dari pemberian Tuhan kepada kita.
Oleh karena itu, jalanilah hidup dengan tetap takut akan Tuhan. Jangan sampai karena keberhasilanmu, justru engkau menjauhkan diri dari Tuhan yang telah menuntunmu selama ini. Pakailah keberhasilanmu untuk memuliakan nama-Nya melalui kemurahan hatimu dalam berbagi dengan orang lain yang ada di sekitarmu. Jadilah orang-orang yang menggunakan kemapananmu untuk memberkati orang lain yang ada di sekelilingmu, sebagai yang disampaikan oleh firman Tuhan dalam Roma 12: 17-21, 13: 8-10. Kiranya kita dimampukan untuk memperhatikan peringatan dini yang telah Tuhan sampaikan melalui Musa dan penulis surat Roma. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar masyarakat tetap memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup merawat tanaman yang ada di sekitarnya secara baik.
Nyanyian Penutup
PAKAILAH SELURUH HIDUPMU
(PKJ 153: 1-2)
Pakailah seluruh hidupmu
dalam ladang dunia.
Tiap harta dan talentamu
pergunakan bagi-Nya.
Refrain:
Berkat Tuhan tersedia
bagi orang yang meminta;
Dia tahu yang kaubutuhkan
kini dan selamanya.
Sungguh banyak waktu terbuang
untuk hal yang tak perlu.
Tuhan banyak beri peluang
menyalurkan karsamu.
(kembali ke refrain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar