Kunci Relasi yang Baik: Memahami Pesan Secara Jelas - 23 Oktober 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 23 Oktober 2024

 

Kunci Relasi yang Baik: Memahami Pesan Secara Jelas

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Samuel 12.1-25 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“BESAR KASIH ALLAH”

Nyanyikanlah Kidung Baru 65 bait 1 dan 2

 

Besar kasih Allah dalam Putra-Nya,

Yang datang ke dunia demi manusia.

 

Kasih-Nya mengalir bak sungai deras;

mendamaikan hati, enyahkan cemas.

 

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 37.23-40 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Yohanes 13.1-17

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Salah satu hal yang menyenangkan dalam keluarga adalah rahasia-rahasia yang terdapat di dalamnya. Rahasia-rahasia itu tidak selamanya bersifat membahayakan jika diketahui orang di luar keluarga mereka, namun mungkin bisa membuat mereka tersipu malu kalau percakapan yang bersifat seperti itu didengar orang lain. Jadi ketika anggota-anggota keluarga berbicara tentang hal itu di hadapan orang lain, mereka menggunakan istilah khusus, yang hanya mereka pahami artinya.

 

Misalnya, waktu mengatakan tentang bermesraan, seorang istri menggunakan istilah “main bantal” atau “loncat-loncatan” atau lainnya, agar tersamarkan dari orang-orang lain. Orang lain boleh tidak mengerti istilah yang dipakainya, namun suaminya perlu paham, supaya dapat meresponsnya secara tepat dan membuat hubungan mereka menyenangkan.

 

Dalam kisah Injil hari ini, Yesus menunjukkan keinginan-Nya membasuh kaki murid-murid-Nya. Sebuah reaksi ditunjukkan Simon Petrus, yaitu dengan meminta Yesus membasuh juga tangan dan kepalanya. Padahal yang Yesus lakukan – membasuh kaki para murid-Nya – sebetulnya merupakan simbol untuk memperlihatkan bahwa Yesus sedang mengajarkan semangat menghamba kepada murid-murid-Nya.  

 

Membasuh kaki, pada zaman itu, merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh seorang yang kedudukannya rendah. Artinya, orang yang melakukannya mestinya siap diperlakukan sebagai seorang hamba atau budak bagi orang yang kakinya ia basuh. Namun para murid tidak mengerti pesan yang Yesus ingin sampaikan. Itulah sebabnya muncul pernyataan Simon Petrus, yang kemudian ditanggapi lagi oleh Yesus.

 

Tanggapan Yesus dimaksudkan agar para murid mengerti apa sebenarnya yang Yesus harus lakukan di dunia. Berada di tengah manusia berdosa, Yesus menghadirkan diri-Nya melayani mereka dengan memberi diri. Bukan setengah-setengah, melainkan secara penuh dan utuh. Tidak setengah hati. Demi keselamatan manusia. Demi kebaikan hidup manusia.

 

Sayang sekali, pesan Yesus itu tak tertangkap secara sempurna. Jika murid-murid memahami makna pesan Yesus, maka mereka akan menerima pelayanan Yesus atas mereka, dan akan melanjutkan teladan penghambaan Yesus itu dengan melayani orang lain juga. Jikalau hal itu terjadi, maka dunia akan terlihat indah.

 

Dalam hidup berkeluarga, apakah pesan yang disampaikan oleh anggota-anggota keluarga kita dipahami dengan jelas juga? Kadang, walau tanpa istilah simbolik, kita tidak memahami apa yang disampaikan oleh mereka. Padahal kalau kita memahaminya, bisa jadi sikap kita terhadapnya akan semakin menguatkan hubungan kita dengan anggota keluarga kita tersebut.

 

Keluarga bisa merasakan kehangatan ketika anggota-anggotanya saling mengerti pesan yang disampaikan satu terhadap yang lain.

 

Doa Syafaat

Mari doakan anggota jemaat agar membangun kehidupan berkeluarga:

1.    dengan berusaha mengerti pesan yang disampaikan oleh anggota keluarganya

2.    dengan merespons pesan itu melalui sikap yang tepat sehingga berkenan di hati anggota keluarganya

 

 

Nyanyian bersama

“BERBAHAGIA TIAP RUMAH TANGGA“

Kidung Jemaat 318 bait 1 dan 2

 

Berbahagia tiap rumah tangga,

di mana Kaulah Tamu yang tetap

dan merasakan tiap sukacita

tanpa Tuhannya tiadalah lengkap;

di mana hati girang menyambut-Mu

dan memandang-Mu dengan berseri;

tiap anggota menanti sabda-Mu

dan taat akan firman yang Kaub’ri.

 

Berbahagia rumah yang sepakat

hidup sehati dalam kasih-Mu,

Serta tekun mencari hingga dapat

damai kekal di dalam sinar-Mu;

Di mana suka-duka kan dibagi,

ikatan kasih semakin teguh;

Di luar Tuhan tidak ada lagi

yang dapat memberi berkat penuh.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...