Jangan sia-siakan!

(Senin, 21 Oktober 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

TUHAN ALLAH, NAMAMU

(KJ 5: 1, 6)

 

Tuhan Allah, nama-Mu

kami puji dan mashyurkan;

Isi dunia sujud

di hadapan-Mu, ya Tuhan!

Bala sorga menyembah

Dikau, Khalik semesta!


Tiap hari nama-Mu

kami puji dan muliakan,

kini dan selalu t'rus

sampai kesudahan zaman.

Buat kami bertekun

hingga hari datang-Mu.


Pembacaan Kitab Mazmur 37 : 23-40

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : 1 Samuel 8 : 1-18

Perjanjian Baru    : Ibrani 6 : 1-12


Renungan 

    Allah kita adalah Allah yang kesabaran-Nya sangat luar biasa. Dia tidak dengan mudah meluapkan kemarahan kepada umat-Nya ketika umat-Nya tidak hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Ia selalu berusaha untuk memanggil, memperingatkan dan mengajak umat-Nya untuk berbalik dari kesalahannya kepada jalan kebenaran yang telah disediakan-Nya buat mereka. Kesabaran Allah ini nampak dalam peristiwa ketika umat mengalami kekecewaan terhadap keturunan Samuel yang di mata mereka tidak hidup seperti ayah mereka. Umat menolak jika kelak mereka dipimpin oleh anak-anak Samuel yang suka mengejar laba, menerima suap  dan memutarbalikkan keadilan (1 Sam 8:3). 

    Menyikapi penolakan ini, hati Samuel menjadi kesal. Namun tidak demikian dengan Allah. Ketika Samuel menyampaikan kepada Allah apa yang menjadi tuntutan umat Israel itu, maka Allah meminta Samuel untuk mendengarkan dan apa yang mereka katakan. Sekalipun Allah sendiri melihat bahwa sesungguhnya yang ditolak oleh umat Israel itu, bukanlah Samuel melainkan Allah-lah yang mereka tolak (1 Sam 8:7).  Di sini kita melihat bagaimana kesabaran Allah dalam menyikapi tuntutan dari umat-Nya. Bahkan sekalipun sudah berulangkali umat melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya; Allah tetap menunjukkan kesabaran-Nya dalam memperlakukan umat-Nya.

    Namun demikian, jangan sampai kesabaran Tuhan ini kita sia-siakan dalam kehidupan kita sebagai umat-Nya. Justru ketika kita menyadari bahwa Allah kita adalah Allah yang kesabaran-Nya luar biasa, maka kita seharusnya berusaha untuk hidup benar dan baik. Jangan sampai kita menjadi umat yang justru memanfaatkan kesabaran Allah ini untuk menunda-nunda waktu pertobatan kita atau mempermainkan kesabaran Allah dengan mengulang dosa dan kesalahan-kesalahan kita di masa lalu. Kita harus benar-benar memanfaatkan kesabaran Allah untuk perubahan hidup yang nyata dengan meninggalkan dosa-dosa kita dalam kehidupan kita, sebagaimana yang dianjurkan dalam surat Ibrani 6:1-12. Itulah kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Kiranya kita dimampukan untuk memanfaatkan kesabaran Allah dengan melakukan pertobatan dan hidup dalam kebenaran-Nya. Tuhan memberkati. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat tetap memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan melakukan diet kantong plastik dan memanfaatkan energi secara bijaksana.


Nyanyian Penutup

 

PAKAILAH WAKTU ANUG'RAH TUHANMU

(PKJ 274: 1-2)

 

Pakailah waktu anug'rah Tuhanmu

hidupmu singkat bagaikan kembang.

Mana benda yang kekal di hidupmu?

Hanyalah kasih tak akan lekang


Refrein:

    Tiada yang baka di dalam dunia,

    s'gala yang indah pun akan lenyap

    namun kasihmu demi Tuhan Yesus

    sungguh bernilai dan tinggal tetap.


Jangan menyia-nyiakan waktumu,

hibur dan tolonglah yang berkeluh.

Biarlah lampumu t'rus bercahaya,

muliakanlah Tuhan di hidupmu.

(kembali ke refrein)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...