Sabtu, 14 September 2024
NYANYIAN PEMBUKA
BACAAN ALKITAB Yosua 6: 22-27 & Matius 21: 23-32
Kedua bacaan hari ini mengajak kita merenungkan tentang pentingnya ketaatan kepada Allah dan buah sejati yang dihasilkan dari ketaatan tersebut.
Yosua 6:22-27 menceritakan tentang bagaimana Rahab dan keluarganya diselamatkan karena ketaatan mereka kepada perintah Allah yang disampaikan melalui Yosua. Rahab, seorang perempuan Kanaan, mempercayai Allah Israel dan menyembunyikan para pengintai yang dikirim oleh Yosua. Sebagai balasan atas ketaatannya, Rahab dan keluarganya dilindungi ketika Yerikho dihancurkan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa ketaatan kepada Allah, bahkan di tengah situasi sulit atau berbeda keyakinan, akan membawa berkat dan perlindungan.
Matius 21:23-32 menyoroti kontras antara perkataan dan perbuatan. Yesus menceritakan perumpamaan tentang dua anak yang diminta oleh ayahnya untuk bekerja di kebun anggur. Anak pertama awalnya menolak, tetapi kemudian menyesal dan pergi bekerja. Anak kedua mengatakan akan pergi, tetapi tidak melakukannya. Yesus menegaskan bahwa anak pertama, meskipun awalnya menolak, akhirnya melakukan kehendak ayahnya. Perumpamaan ini mengajarkan bahwa ketaatan sejati bukan hanya tentang kata-kata, tetapi tentang tindakan nyata. Allah lebih berkenan kepada mereka yang melakukan kehendak-Nya, bahkan jika mereka awalnya ragu atau bergumul.
Pembelajaran yang bisa diambil adalah sebagai berikut. Pertama, seperti Rahab, kita dipanggil untuk taat kepada Allah, bahkan ketika itu tampak sulit atau tidak populer. Ketaatan kita akan membuka pintu bagi berkat dan perlindungan Allah dalam hidup kita.Kedua, tindakan lebih penting daripada kata-kata. Iman kita harus tercermin dalam tindakan nyata, bukan hanya ucapan kosong. Mari kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah setiap hari.
Terakhir, pertobatan dan perubahan hati. Perumpamaan tentang dua anak mengingatkan kita bahwa Allah selalu siap menerima kita kembali ketika kita berbalik dari ketidaktaatan kita dan memilih untuk mengikuti-Nya.
Mari kita melihat lebih jauh ke dalam kehidupan kita. Apakah kita benar-benar hidup dalam ketaatan kepada Allah? Apakah tindakan kita mencerminkan iman kita? Jika kita menyadari ada area dalam hidup kita di mana kita tidak taat, marilah kita datang kepada Allah dengan rendah hati dan mencari pengampunan-Nya. Ketaatan bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi Roh Kudus akan memampukan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Marilah kita meminta pertolongan-Nya setiap hari. Amin.
DOA SYAFAAT
- Keluarga yang saling terbuka dan percaya kepada Tuhan
- Situasi bangsa dan negara Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar