Buah Ketaatan - Sabtu, 14 September 2024

Sabtu, 14 September 2024


NYANYIAN PEMBUKA

KJ 375    SAYA MAU IKUT YESUS (2x)
Saya mau ikut Yesus,
saya mau ikut Yesus
sampai s’lama-lamanya.
Meskipun saya susah,
menderita dalam dunia,
saya mau ikut Yesus
sampai s’lama-lamanya.



DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB    Yosua 6: 22-27 & Matius 21: 23-32



RENUNGAN

Kedua bacaan hari ini mengajak kita merenungkan tentang pentingnya ketaatan kepada Allah dan buah sejati yang dihasilkan dari ketaatan tersebut.

Yosua 6:22-27 menceritakan tentang bagaimana Rahab dan keluarganya diselamatkan karena ketaatan mereka kepada perintah Allah yang disampaikan melalui Yosua. Rahab, seorang perempuan Kanaan, mempercayai Allah Israel dan menyembunyikan para pengintai yang dikirim oleh Yosua. Sebagai balasan atas ketaatannya, Rahab dan keluarganya dilindungi ketika Yerikho dihancurkan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa ketaatan kepada Allah, bahkan di tengah situasi sulit atau berbeda keyakinan, akan membawa berkat dan perlindungan.

Matius 21:23-32 menyoroti kontras antara perkataan dan perbuatan. Yesus menceritakan perumpamaan tentang dua anak yang diminta oleh ayahnya untuk bekerja di kebun anggur. Anak pertama awalnya menolak, tetapi kemudian menyesal dan pergi bekerja. Anak kedua mengatakan akan pergi, tetapi tidak melakukannya. Yesus menegaskan bahwa anak pertama, meskipun awalnya menolak, akhirnya melakukan kehendak ayahnya. Perumpamaan ini mengajarkan bahwa ketaatan sejati bukan hanya tentang kata-kata, tetapi tentang tindakan nyata. Allah lebih berkenan kepada mereka yang melakukan kehendak-Nya, bahkan jika mereka awalnya ragu atau bergumul.

Pembelajaran yang bisa diambil adalah sebagai berikut. Pertama, seperti Rahab, kita dipanggil untuk taat kepada Allah, bahkan ketika itu tampak sulit atau tidak populer. Ketaatan kita akan membuka pintu bagi berkat dan perlindungan Allah dalam hidup kita.
Kedua, tindakan lebih penting daripada kata-kata. Iman kita harus tercermin dalam tindakan nyata, bukan hanya ucapan kosong. Mari kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah setiap hari.
Terakhir, pertobatan dan perubahan hati. Perumpamaan tentang dua anak mengingatkan kita bahwa Allah selalu siap menerima kita kembali ketika kita berbalik dari ketidaktaatan kita dan memilih untuk mengikuti-Nya.

Mari kita melihat lebih jauh ke dalam kehidupan kita. Apakah kita benar-benar hidup dalam ketaatan kepada Allah? Apakah tindakan kita mencerminkan iman kita? Jika kita menyadari ada area dalam hidup kita di mana kita tidak taat, marilah kita datang kepada Allah dengan rendah hati dan mencari pengampunan-Nya. Ketaatan bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi Roh Kudus akan memampukan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Marilah kita meminta pertolongan-Nya setiap hari. Amin.


DOA SYAFAAT

  • Keluarga yang saling terbuka dan percaya kepada Tuhan
  • Situasi bangsa dan negara Indonesia


NYANYIAN PENUTUP
NKB 179: 1-3    
LAMA KU ENGGAN MENGIKUT JALAN TUHAN
Lama ‘ku enggan mengikut jalan Tuhan, 
hanya turut hawa nafsu diriku.
Serta ‘ku memandang Penebus di salib,
aku berserah kepada Rajaku.

Ref.
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.

Set’lah tubuhku dan jiwa ‘ku serahkan
pada Tuhan dengan sungguh dan tetap,
‘ku miliki rasa damai serta aman,
meskipun di dalam jurang yang gelap. (Ref.)

Seg’nap waktuku sekarang Tuhan punya,
pun recana hidupku dan hartaku.
Tiap hari aku junjung Firman Allah,
dan mashyurkan nama Yesus, Rajaku. (Ref.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...