NYANYIAN PEMBUKA
BACAAN ALKITAB
Bacaan untuk renungan hari ini lebih banyak dibandingkan biasanya. Tetapi itu semua karena ketiga bagian Alkitab ini saling mendukung untuk kita bisa memelihara iman yang benar di hadapan Tuhan.
Melalui Mazmur 146, pemazmur mengajak kita untuk tidak menaruh harapan pada manusia, karena mereka fana dan terbatas. Sebaliknya, kita diajak untuk memuji dan bersandar pada Tuhan, Sang Pencipta yang kekal, yang senantiasa memperhatikan dan memelihara umat-Nya.
Lalu, apa yang disampaikan nabi Yesaya dalam bacaan kita hari ini adalah pengingat keras bahwa segala bentuk penyembahan berhala, baik itu berupa benda fisik atau ideologi duniawi, akan mendatangkan hukuman Allah. Hanya Allah yang layak disembah dan menjadi sumber pertolongan kita.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma menegaskan bahwa Allah akan menghakimi setiap orang sesuai dengan perbuatannya, tanpa memandang latar belakang atau status sosial. Ini adalah seruan untuk hidup dalam kebenaran dan takut akan Tuhan, karena kita semua akan bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan kita di hadapan-Nya.
Ketiga bacaan ini mengajak kita untuk merenungkan secara mendalam tentang dasar kepercayaan kita. Apakah kita benar-benar bersandar pada Tuhan dengan segenap hati, atau masih mencari keamanan dan kepuasan pada hal-hal fana? Apakah kita sungguh-sungguh menyembah Allah saja, atau masih terikat pada berbagai bentuk penyembahan berhala? Apakah kita hidup dalam kebenaran dan takut akan Tuhan, atau masih terjebak dalam pola pikir dan perilaku yang bertentangan dengan kehendak-Nya?
Tuhan memanggil kita untuk kembali kepada-Nya dengan segenap hati, meninggalkan segala bentuk penyembahan berhala, dan hidup dalam kebenaran sesuai dengan firman-Nya. Hanya dengan bersandar sepenuhnya pada Tuhan, kita akan menemukan kedamaian, keamanan, dan kepuasan sejati yang tidak dapat diberikan oleh dunia ini.
Mari kita mohon ampun atas kecenderungan untuk berpaling dari Tuhan dan mencari pertolongan pada hal-hal lain. Kita diajak untuk memurnikan hati kita dari segala bentuk penyembahan berhala, agar dapat selalu mengandalkan Tuhan dengan segenap hati. Mari kita belajar untuk bersandar penuh dalam kebenaran dan iman kepada-Nya, sehingga kita sungguh bisa merasakan kuasa-Nya yang luar biasa itu. Amin.
DOA SYAFAAT
- Gereja memberikan kesempatan bagi anak muda untuk berkreasi
- Situasi bangsa dan negara Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar