Selasa, 20 Agustus 2024 – “GA BISA YURA, ….!”
KJ 369a:1,2
“YA YESUS KU BERJANJI”
Ya Yesus, ‘ku
berjanji setia padaMu;
kupinta Kau selalu
dekat, ya Tuhanku.
Di kancah
pergumulan jalanku tak sesat,
kar’na Engkau
Temanku, Pemimpin terdekat.
Dekaplah aku,
Tuhan, di ribut dunia
penuh kilauan hampa
dan suara godanya.
Di dalam dan di
luar si jahat mendesak.
Perisai lawan dosa,
ya Tuhan, Kau tetap.
DOA PEMBUKA
BACAAN
ALKITAB
Kisah Para Rasul 7:9-16
RENUNGAN
“Ga bisa Yura, kalau harus mencintai tapi dibuang”
“Ga bisa Yura, kalau harus mengampuni karena disakiti”
“Ga bisa Yura, kalau harus beriman di tengah derita yang berat”
“Ga bisa Yura” sedang tren di media sosial. Asalnya dari Yura Yunita
seorang penyanyi yang menyanyikan lagu Risalah Hati milik Dewa 19. Penggalan lirik
lagu tersebut “Aku bisa membuatmu, jatuh cinta kepadaku, meski kau tak cinta”.
Para warganet merespon dengan berbagai komentar, salah satunya “Ga bisa
Yura, karena dia sudah punya pacar”. Lalu ramai warganet ikut “curhat” mengatakan “Ga bisa Yura” dengan berbagai situasi mereka masing-masing.
Kadang kita ada dalam situasi batin yang seolah juga ingin mengatakan “Ga
bisa Yura”, karena rasa sakit dibuang atau tidak dianggap. Dibuang bukan karena berbuat
salah. Justru karena sering berbuat baik dan benar, terjadi iri
hati lalu disingkirkan. Bukankah ini menjadi tantangan orang beriman saat ini? “Bisakah”
tetap menjadi orang yang benar dan baik di tengah situasi yang tidak baik?
Bacaan kita menceritakan tentang bagian dari kisah Stefanus yang dihakimi
karena memberitakan Injil. Stefanus menyampaikan bagaimana nabi-nabi dan
orang-orang yang diutus Allah untuk menyelamatkan umat justru ditolak dan
dibuang. Pada bagian ayat 9-16, Stefanus menceritakan bagaimana Yusuf telah
dibuang oleh saudara-saudaranya sendiri. Namun Yusuf yang mereka buang,
dijadikan oleh Allah sebagai pembebas bagi kaum keluarga dan bangsa mereka
sendiri.
Perjalanan Yusuf saat dibuang itu menjadi sangat tidak mudah. Yusuf
hidup sebagai budak di Mesir, difitnah, dipenjara, mengalami berbagai
ketidaknyamanan. Namun Allah tidak meninggalkan Yusuf, Ia menyertainya. Yusuf
telah menunjukkan kualitas imannya untuk tetap bertahan pada iman dan kehendak
Allah. Yusuf tetap menjadi orang benar dan baik. Dan Allah memberi kesempatan
Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Di saat itulah Yusuf memiliki kekuasaan dan
kesempatan untuk membalas saudara-saudara yang dahulu telah membuangnya, namun
tidak dilakukan. Yusuf bisa tetap mengasihi dan menjadi pembebas ketika kaum
keluarga dan bangsanya yang dilanda kelaparan.
Disingkirkan dan dibuang, itu menyakitkan. Tapi lebih menyakitkan jika
kita hidup dalam dendam, amarah, dan masuk pada lingkaran pembalasan. Kita
tidak pernah mengalami damai sejahtera. Kualitas iman, diperlihatkan ketika
kita tidak menolak kasih dan keselamatan dari Allah serta merespon untuk hidup
di dalam kehendak-Nya. Kita percaya Allah sanggup mengubah hal buruk menjadi
berkat. Yang dibuang menjadi pembebas. Disaat kita merasa disingkirkan, beriman
dan setialah kepada Allah. Ia menolong kita untuk melewati masa-masa sulit dan
menjadikan kita pembebas. Di tengah masyarakat yang terbiasa melakukan praktik
ketidakadilan, korupsi, nepotisme dan diskriminasi, kehadiran orang beriman (Gereja)
menjadi pembebas dan pemulih. Dari “Ga bisa Yura” menjadi “Aku bisa Yura”. Bisa
mengasihi, bisa mengampuni, bisa memulihkan, bisa mendamaikan. Amin.
DOA SYAFAAT
·
Gereja yang
peduli dan menyatu dengan masyarakat.
·
Gereja yang membebaskan dan memulihkan
NYANYIAN PENUTUP
KJ 432:1,2
“JIKA PADAKU DITANYAKAN”
Jika padaku ditanyakan
apa akan kub’ritakan
pada dunia yang
penuh penderitaan,
‘kan kusampaikan
kabar baik pada orang-orang miskin,
pembebasan bagi
orang yang ditawan;
yang buta dapat
penglihatan, yang tertindas dibebaskan;
sungguh tahun
rahmat Tuhan sudah tiba.
K’rajaan Allah
penuh kurnia itu berita bagi isi dunia.
Jika padaku
ditanyakan apa akan kusampaikan
pada dunia yang
penuh dengan cobaan,
aku bersaksi dengan
kata, tapi juga dengan karya
menyampaikan kasih
Allah yang sejati.
T’lah tersedia bagi
kita pengampunan dan anug’rah,
kes’lamatan dalam
Kristus, PuteraNya.
K’rajaan Allah
penuh kurnia itu berita bagi isi dunia.
pada dunia yang penuh penderitaan,
‘kan kusampaikan kabar baik pada orang-orang miskin,
pembebasan bagi orang yang ditawan;
yang buta dapat penglihatan, yang tertindas dibebaskan;
sungguh tahun rahmat Tuhan sudah tiba.
K’rajaan Allah penuh kurnia itu berita bagi isi dunia.
pada dunia yang penuh dengan cobaan,
aku bersaksi dengan kata, tapi juga dengan karya
menyampaikan kasih Allah yang sejati.
T’lah tersedia bagi kita pengampunan dan anug’rah,
kes’lamatan dalam Kristus, PuteraNya.
K’rajaan Allah penuh kurnia itu berita bagi isi dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar