BELAS KASIHAN PADA LIYAN - Selasa, 6 Agustus 2024

Selasa, 6 Agustus 2024 – BELAS KASIHAN PADA LIYAN


NYANYIAN PEMBUKA

KJ 39: 1,4 “KU DIBERI BELAS KASIHAN”

‘Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku;

tadiku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmatMu!

Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia,

kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia!

 

Jangan seorang pun di dunia merampas harta hatiku:

dasar percaya yang ‘ku punya dan alas doa yang teguh;

hidup dan mati ‘ku tent’ram: rahmatMu, Tuhan, kugenggam,

hidup dan mati ‘ku tent’ram: rahmatMu, Tuhan, kugenggam!

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

Markus 8:1-10

 

RENUNGAN

Kita adalah manusia yang tidak sempurna dan terbatas. Betapapun besar keterbatasan kita (bahkan dosa), Tuhan memberi belas kasihan pada kita. Berbeda dengan kita, belas kasih Tuhan tak dapat dibatasi oleh sekat-sekat yang seringkali justru dibuat oleh manusia.

Melalui bacaan kita hari ini, kita menghayati bagaimana Yesus memiliki belas kasihan kepada semua jenis orang. Peristiwa memberi makan 4000 orang mirip dengan memberi makan 5000 orang di dalam Markus 6:34-44. Ada roti dan juga ikan sebagai makanan yang dibagikan oleh Yesus kepada banyak orang. Yang menjadi pembeda adalah lokasi di mana mujizat memberi makan itu berlangsung. Lokasi memberi makan 5000 orang ada di dekat Betsaida daerah orang Yahudi, sedangkan lokasi memberi makan 4000 orang ada di Dekapolis. Dekapolis merupakan daerah orang non-Yahudi. Orang Yahudi biasa menganggap daerah ini sebagai wilayah orang Kafir. Ini berarti, Yesus memberikan keteladanan belas kasihan melampaui batas-batas yang selama ini terjadi.

Kita melihat bahwa Yesus berbelas kasihan kepada mereka yang dianggap kafir dan tidak layak. Dia mengasihi orang-orang yang tidak layak dikasihi. Itu adalah kabar yang sangat baik karena hal itu membuka diri-Nya bagi kita semua. Jika Yesus berbelas kasihan kepada orang banyak yang tidak layak itu, Dia juga berbelas kasihan kepada orang banyak seperti kita di jaman ini. Mungkin masa lalu kita tidak mendefinisikan kita, tetapi belas kasihan Yesus mendefinisikan kita. Mungkin belas kasihan-Nya adalah untuk semua jenis orang dengan semua jenis dosa karena kasih-Nya terlalu besar untuk dibatasi pada apa yang layak kita terima.

Jika Yesus sudah memberi keteladanan berbelas kasihan pada yang liyan, bagaimana dengan kita? Adakah kasih kita masih dibatasi atau melampaui batas-batas dan sekat-sekat? Karena dunia yang beragam ini masih membutuhkan belas kasih dari Tuhan, biarlah kita menjadi pewarta-Nya.

Jika ini adalah konteks masyarakat yang beragam, maukah kita memberikan kebaikan kepada mereka yang membenci dan memusuhi kita?

Jika ini adalah konteks gereja, maukah kita tetap bekerjasama dalam membangun pelayanan meski ada banyak kebutuhan yang berbeda. Maukah kita tetap merangkul dalam kasih berbagai keterbatasan dan ketidaksempurnaan, bahkan kepada mereka yang dianggap tidak layak untuk dikasihi?

Maukah?

Amin.

 

DOA SYAFAAT

Bersyukur untuk orang – orang yang mau melayani.
 


NYANYIAN PENUTUP

KJ 369A: 1,3 “KITA HARUS MEMBAWA BERITA”

 

Kita harus membawa berita pada dunia dalam gelap

tentang kebenaran dan kasih dan damai yang menetap,

dan damai yang menetap.

Refrein:

Karna g’lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t’rang.

Kuasa Kristus ‘kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.

 

Kita harus membawa berita: Allah itu kasih belas.

Dib’rikan Putra tunggalNya, supaya kita lepas,

supaya kita lepas. * Refrein:

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025