Simbol Kehadiran Allah - Kamis, 11 Juli 2024

Kamis, 11 Juli 2024


NYANYIAN PEMBUKA
NKB 8: 1-2    ABADI, TAK NAMPAK
Abadi, tak nampak, Yang Mahaesa,
yang tak terhampiri terang takhta-Nya,
yang dalam Put'ra-Nya telah dikennal,
bagi-Nyalah hormat dan kuasa kekal.

Ibarat cahaya berkarya terang,
wibawa rajawi kekal Kaupegang.
Teguh bagai gunung keadilan-Mu
dan awan-Mu sarat dengan kasih-Mu.



DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB      Keluaran 25: 10-22

Bayangkan sebuah keluarga yang sangat mencintai dan merindukan kehadiran kakek mereka yang tinggal jauh. Sang kakek, yang sangat bijaksana dan penuh kasih, mengirimkan sebuah kotak istimewa. Kotak ini terbuat dari kayu terbaik dan dilapisi emas murni. Di dalamnya, terdapat surat-surat cinta dari sang kakek, foto-foto keluarga, dan benda-benda berharga lainnya yang mengingatkan mereka akan sang kakek. Keluarga itu sangat menghargai kotak tersebut. Mereka menaruhnya di tempat terhormat di rumah mereka, membersihkannya dengan hati-hati, dan selalu membacakan surat-surat dari sang kakek. Kotak istimewa itu menjadi simbol kehadiran sang kakek di tengah-tengah mereka, meskipun secara fisik sang kakek tidak ada di sana.

Tabut Perjanjian dalam Keluaran 25:10-22 adalah seperti kotak istimewa dalam ilustrasi di atas. Allah memerintahkan Musa untuk membuat tabut ini dengan detail yang sangat spesifik, menggunakan bahan-bahan terbaik dan pengerjaan yang paling indah. Tabut ini bukan sekadar kotak biasa, tetapi merupakan simbol kehadiran Allah yang kudus di tengah-tengah umat-Nya.

Di dalam Tabut Perjanjian, terdapat loh-loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah, manna (makanan yang diberikan Allah kepada bangsa Israel di padang gurun), dan tongkat Harun yang bertunas (simbol kuasa Allah). Benda-benda ini mengingatkan umat Israel akan kasih setia Allah, pemeliharaan-Nya, dan kuasa-Nya yang ajaib.

Tabut Perjanjian juga memiliki tutup pendamaian, di mana Allah berjanji untuk bertemu dengan Musa dan berbicara dengannya. Tutup pendamaian ini melambangkan pengampunan dosa dan pemulihan hubungan antara Allah dan manusia.

Ketika umat Israel membawa Tabut Perjanjian dalam perjalanan mereka di padang gurun, mereka membawa kehadiran Allah bersama mereka. Tabut Perjanjian menjadi pusat ibadah mereka, tempat mereka mempersembahkan korban dan berdoa kepada Allah.

Sama seperti Tabut Perjanjian menjadi simbol kehadiran Allah bagi umat Israel, kita juga dapat menjadikan hati kita sebagai "tabut perjanjian" bagi Allah. Kita dapat mengundang Allah untuk tinggal di dalam hati kita melalui iman kepada Yesus Kristus. Dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan, berdoa, dan hidup dalam ketaatan kepada perintah-Nya, kita dapat menjaga kehadiran Allah tetap hidup di dalam hati kita.

Ketika kita membawa kehadiran Allah di dalam hati kita, kita akan mengalami damai sejahtera, sukacita, dan kekuatan yang melimpah. Kita juga akan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita, karena kehadiran Allah yang kudus akan memancar melalui hidup kita. Marilah kita senantiasa menjaga kehadiran Allah yang kudus di dalam hati kita, sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi kasih dan kuasa-Nya di dunia ini.


DOA SYAFAAT
  • Tersedia lapangan pekerjaan yang sesuai zaman.
  • Perdamaian di Indonesia dan di dunia.
 
 
NYANYIAN PENUTUP
NKB 8: 3-4    ABADI, TAK NAMPAK

Engkaulah Yang Hidup kekal s'lamanya;
segala yang hidup, Engkau Dasarnya.
Terbataslah hidup bagaikan kembang;
Engkau Surya Hidup yang tak terbenam.

Ya Bapa, Pencipta segala terang,
dipuji malaikat di sorga cerlang;
pun kami memuji, pun kami sembah
Engkau yang bertakhta di cah'ya baka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...