Kesetiaan dan Pengorbanan - Kamis, 18 Juli 2024

 Kamis, 18 Juli 2024


NYANYIAN PEMBUKA
NKB 34 SETIA-MU TUHANKU TIADA BERTARA
SetiaMu Tuhanku tiada bertara
Dikala suka disaat gelap
KasihMu Allahku tidak berubah
Kaulah pelindung abadi tetap

Ref.
SetiaMu Tuhanku mengharu hatiku
Setiap pagi bertambah jelas
Yang kuperlukan tetap kau berikan
Sehingga akupun puas lelas

Musim yang panas penghujan tuaian
Surya rembulan dilangit yang cerah
Bersama alam memuji bersaksi
Akan setiaMu yang tak bersela (Ref.)



DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB      1 Taw. 11: 15-19; Kol. 1:15-23

Kisah tiga pahlawan Daud yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mengambil air dari sumur Betlehem merupakan gambaran tentang kesetiaan dan pengorbanan yang luar biasa. Mereka tidak hanya berani menghadapi bahaya, tetapi juga rela menyerahkan nyawa demi memenuhi keinginan Daud. Tindakan mereka menunjukkan betapa besarnya penghargaan mereka terhadap pemimpin mereka dan betapa dalamnya kesetiaan mereka.

Daud, sebagai pemimpin yang bijaksana, tidak mau meminum air yang diperoleh dengan pengorbanan nyawa. Ia menyadari bahwa air tersebut bukanlah sekadar air biasa, melainkan simbol dari pengorbanan dan kesetiaan para pahlawannya. Daud mempersembahkan air tersebut kepada Tuhan sebagai tanda penghormatan atas pengorbanan mereka.

Surat Paulus kepada jemaat di Kolose ini menyoroti Kristus sebagai gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Kristus adalah pusat dari segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi. Ia mendamaikan segala sesuatu dengan Allah melalui darah-Nya di kayu salib.

Paulus mengingatkan jemaat Kolose tentang pentingnya bertekun dalam iman, berakar dan dibangun di atas Kristus. Kesetiaan mereka kepada Kristus akan menghasilkan buah dalam kehidupan mereka dan membawa kemuliaan bagi Allah.

Kedua bacaan ini mengajak kita untuk merenungkan tentang kesetiaan dan pengorbanan. Kesetiaan tiga pahlawan Daud kepada pemimpin mereka mencerminkan kesetiaan yang seharusnya kita miliki kepada Kristus, Sang Pemimpin Agung. Pengorbanan mereka mengingatkan kita akan pengorbanan Kristus di kayu salib, yang telah menebus dosa kita dan mendamaikan kita dengan Allah.

Seperti Daud yang menghargai pengorbanan para pahlawannya, kita juga dipanggil untuk menghargai pengorbanan Kristus. Kita dapat melakukannya dengan hidup dalam kesetiaan kepada-Nya, mengikuti perintah-Nya, dan membagikan kasih-Nya kepada sesama.

Marilah kita berkomitmen untuk mengikuti Kristus dengan setia, bahkan ketika menghadapi tantangan dan kesulitan. Seperti tiga pahlawan Daud, marilah kita rela berkorban waktu, tenaga, dan sumber daya kita untuk melayani Tuhan dan sesama. Marilah kita selalu mengingat pengorbanan Kristus di kayu salib dan hidup dalam rasa syukur atas kasih karunia-Nya. Dengan hidup dalam kesetiaan dan pengorbanan, kita dapat menjadi saksi Kristus yang hidup dan membawa orang lain kepada-Nya.


DOA SYAFAAT
  • Gereja yang memberikan kesempatan anak muda berkreasi.
  • Perdamaian di Indonesia dan di dunia.
 
 
NYANYIAN PENUTUP
SUNGGUH KU BANGGA, BAPA (2x)
Sungguh ku bangga, Bapa,
punya Allah seperti Engkau.
Sungguh ku bangga, Yesus,
atas s'gala pengorbanan-Mu.
Tak ingin aku hidup lepas dari kasih-Mu.
Kasih-Mu menyelamatkan
dan b'ri ku pengharapan.

Ingin ku persembahkan
apa yang aku miliki
memang tiada berarti bila
dibanding dengan kasih-Mu.
Namun ku ingin memb'ri
dengan sukacita di hati
kar'na ku tahu ini
menyenangkan hati-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...