Pentingnya Sebuah Catatan Sejarah - 8 Mei 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 8 Mei 2024

 

Pentingnya Sebuah Catatan Sejarah

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah Ulangan 11.18-21 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“BERLIMPAH SUKACITA DI HATIKU”

Pelengkap Kidung Jemaat 216 bait 1 dan 2

 

Berlimpah sukacita di hatiku,
di hatiku, di hatiku.
Berlimpah sukacita di hatiku,
tetap di hatiku!

Aku bersyukur bersukacita,
kasih Tuhan diam di dalamku.
Aku bersyukur bersukacita,
kasih Tuhan diam di dalamku.

Damai sejaht’ra melampaui akal di hatiku,
di hatiku, di hatiku.
Damai sejaht’ra melampaui akal
tetap di hatiku!

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 93 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Markus 16.19-20

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Sebelum gawai atau hape marak di kalangan masyarakat Indonesia, dulu ada orang-orang tertentu yang memiliki kebiasaan menulis di diary atau catatan hariannya. Umumnya hal ini dilakukan oleh anak sekolah. Lebih banyak kaum hawa yang menekuninya. Isinya bermacam-macam. Dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekolah, seperti cara gurunya mengajar, keanehan-keanehan yang dilihatnya sepanjang beraktivitas di sekolah, sampai apa yang dialami di luar sekolah, misalnya masakan mamanya yang gosong, atau kelakuan adiknya yang membuat hati jengkel.

 

Catatan-catatan ini tidak sekadar ditulis. Secara berkala, misalnya seminggu sekali, buku ini dibuka dan dibaca. Tujuannya memutar ulang peristiwa yang dialaminya seminggu silam. Hal ini ternyata menarik, sebab waktu membacanya, bisa jadi si penulis merasa terhibur. Tawa atau tangis bisa menghiasi raut mukanya saat mengingat kembali peristiwa yang dialaminya.

 

Catatan tentang peristiwa penting juga ditulis oleh saksi-saksi kehidupan Yesus. Mereka yang hidup di zaman Yesus terkesima melihat Yesus dan berbagai karya yang dilakukan-Nya. Setiap peritiwa seputar hidup Yesus bagaikan hal penting yang harus diabadikan, seperti ketika kita berada di tempat yang indah dan kemudian secara spontan ingin memotretnya dengan hape kita.

 

Salah satu peristiwa penting yang terekam dalam catatan mereka adalah ketika Yesus berkata-kata kepada murid-muridnya sebelum Ia naik ke surga. Pemandangan seperti ini sangat berkesan dan kemudian memunculkan kerinduan spontan mencatatnya.  

 

Ternyata catatan itu tidak hanya berguna bagi si pencatat (pada waktu itu). Orang-orang yang membacanya di masa kini juga bisa membayangkan seperti apa peristiwanya, dan bagaimana peristiwa itu menginspirasi para pembaca tulisannya.

 

Bagi kita, kesaksian tentang terangkatnya Yesus ke surga memberikan kesan tentang sebuah pemandangan spektakuler yang kemudian membuat orang-orang bergegas ingin segera mewartakannya kepada orang-orang yang tidak menyaksikannya. Mereka ingin peristiwa ini menjadi sebuah berita yang didengar dan diketahui orang lain sehingga orang-orang yang mendengarnya merasakan apa yang mereka alami ketika itu.

 

Momen itu sudah lama berlalu. Namun jika kita membaca tulisan ini, kita bisa diingatkan pada peristiwa luar biasa yang pernah terjadi di dunia ini. Peristiwa yang mencatatkan nama Yesus sebagai Tuhan, sebab tinggal-Nya di surga dan kenaikan-Nya menegaskan bahwa memang Ia hakekatnya mendiami surga.

 

Sekarang, bagi kita yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, peristiwa semacam itu mungkin takkan kita saksikan lagi. Akan tetapi dalam hidup, ada banyak peristiwa tak kalah dahsyatnya yang kita alami karena ketuhanan Yesus. Berbagai pengalaman bisa kita rekam, dan membuat kita kagum pada kebaikan dan kekuasaan-Nya. Kalau kita mengilas balik hidup kita – seperti anak sekolah zaman dulu membaca diarynya – bisa jadi kita menemukan berbagai hal indah yang ternyata tercatat dalam sejarah hidup kita.

 

Jika kita mengenang peristiwa-peristiwa indah dalam sejarah hidup kita sebagai tanda keterlibatan Yesus di dalamnya, maka kita diajak bersyukur, yang membuat kita tergerak dan rindu terus memberitakan tentang Dia kepada sesama. Bentuk pemberitaan kita bisa verbal alias lewat mulut, tapi juga bisa lewat perbuatan, yang menggemakan keajaiban hidup Yesus.

 

Tunggu apa lagi?

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      kehidupan umat Tuhan, agar merasakan Persekutuan dengan anggota jemaat lain di tengah kesehariannya

2.      kegiatan umat, dalam rangka menyadari kehadiran Tuhan di sepanjang hidupnya

3.      pelayanan umat, sebagai bagian dari dedikasi atau pengabdiannya kepada Tuhan, di tengah gereja-Nya

 

 

Nyanyian bersama

“KUSUKA MENUTURKAN“

Kidung Jemaat 427

 

 

‘Ku suka menuturkan cerita mulia,

cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.

‘Ku suka menuturkan cerita yang benar,

penawar hati rindu, pelipur terbesar.

 

            ‘Ku suka menuturkan, ‘ku suka memasyurkan

            cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.

 

‘Ku suka menuturkan cerita mulia

yang sungguh melebihi impian dunia.

‘Ku suka menuturkan semua padamu,

sebab cerita itu membawa s’lamatku.

 

‘Ku suka menuturkan cerita mulia;

setiap kuulangi bertambah manisnya.

‘Ku suka menuturkan sabda-Nya yang besar;

dan yang belum percaya supaya mendengar.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...