(Senin, 13 Mei 2024)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Meski Tak Layak Diriku
(KJ 27:1,2,5)
Meski tak layak diriku,
tetapi kar'na darah-Mu
dan kar'na Kau memanggilku,
'ku datang, Yesus, pada-Mu.
Sebagaimana adanya
jiwaku sungguh bercela,
darah-Mulah pembasuhnya;
'ku datang, Tuhan, pada-Mu.
Sebagaimana janji-Mu
menyambut dan membasuhku,
ya Anak Domba yang kudus,
'ku datang kini pada-Mu.
Pembacaan Mazmur 115
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Keluaran 28: 29-38
Perjanjian Baru : Filipi 1: 3-11
Renungan
Suatu kali, Ani mendapat kesempatan untuk menghadiri undangan jamuan makan malam bersama dengan pemerintah kota di mana dia tinggal. Mendapat undangan yang begitu penting dan berharga itu, maka Ani pun berusaha untuk mempersiapkan diri dan memantaskan dirinya sedimikian rupa. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan itu. Dia ingin tampil dan hadir sebaik mungkin di depan bapak walikota yang selama ini telah menjadi pemimpinnya itu. Oleh karena itu, dia pun kemudian memilih dan mempersiapkan baju yang terbaik yang akan dia kenakan pada saat jamuan itu berlangsung. Dia juga mencari referensi beberapa salon untuk menolong dia merias wajah dan menata rambutnya agar terlihat lebih cantik dan anggun. Semua itu dilakukannya dengan tujuan untuk memberikan yang terbaik kepada pihak yang telah mengundangnya itu.
Jika untuk memenuhi undangan pemimpin dunia, kita mempersiapkan diri dan memantaskan diri kita sedemikian rupa, supaya terlihat baik, maka bagaimana saat kita memenuhi undangan Allah dalam kehidupan kita? Apakah kita juga sudah memantaskan diri kita sedemikian rupa sehingga tetap terlihat baik dan anggun di hadapan Allah? Apakah kita juga telah berusaha untuk merias diri kita sehingga wajah kehidupan kita terlihat jauh lebih baik dari sebelum kita mempersiapkan diri kita?
Kitab Keluaran 28: 29-38 mengungkapkan tentang ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan Harun, selaku imam yang mengantarai perjumpaan antara Allah dengan umat-Nya. Di sana diungkapkan tetang bagaimana baju imam itu harus disiapkan sedemikian rupa dengan segala makna dan pertimbangannya. Bahkan sampai hal-hal yang kecil dan sederhana diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Semua itu dilakukan agar keberadaan imam di hadapan Allah terlihat pantas dan layak. Mereka tidak boleh sembarangan menampilkan diri di hadapan Allah; mereka harus memantaskan diri mereka ketika melakukan perjumpaan dengan Allah. Baju efod menjadi baju yang ditetapkan untuk mereka gunakan dalam melakukan perjumpaan dengan Allah, melalui peribadahan yang mereka pimpin.
Tentu peraturan tentang baju kebesaran imam yang harus dikenakan Harun saat memimpin ibadah umat ini menjadi simbol bagaimana umat harus mempersiapkan diri dan memantaskan diri dalam menjumpai Allah. Umat tidak boleh menjumpai Allah dengan asal-asalan dan sembarangan. Umat harus mempersiapkan dirinya sebaik mungkin, dengan cara hidup dalam kasih, menjaga kesucian, tetap memperhatikan kebenaran dalam kehidupan, dan tetap melakukan hal-hal yang baik, sehingga hidup kita semakin tidak bercacat di hadapan Tuhan dan sesama. Sebagaimana yang didoakan Paulus dalam surat Filipi 1:9-11, "Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam penegrtian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah." Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah untuk masyarakat Indonesia agar dimampukan untuk tetap semangat dan bertekun dalam membangun usaha dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka di tengah situasi dan tantangan kehidupan yang tidak mudah.
Nyanyian Penutup
Dengar Panggilan Tuhanmu
(PKJ 192:1-3)
Dengar panggilan Tuhanmu,
jangalah kau bimbang tertegun;
datanglah seg'ra, datang pada-Nya,
kasih-Nya tak ada batasnya.
Engkau dikasih Tuhan;
dis'lamatkan dari dosamu.
Dia yang selalu memimpinmu
dalam suka duka hidupmu.
Bersyukurlah kepada-Nya
atas kasih karunia-Nya
yang dilimpahkan Tuhan padamu:
dengarlah panggilan Tuhanmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar