Lebih Enak Terang daripada Gelap Tokh? - 13 Maret 2024

 

 TataIbadah

Rabu - 13 Maret 2024

Lebih Enak Terang daripada Gelap Tokh?

 

 

Tenang

Berdiamlah selama semenit, rasakan suasana di sekeliling Saudara. Dengarkanlah semilir angin yang bertiup, tanpa kehilangan pendengaran terhadap suara-suara lain di sekitarnya.

Nyanyikanlah pujian dari

ATAS BUMI NAN PERMAI

Nyanyikanlah Kidung Baru 32a

 

Atas bumi nan permai, atas langit nan cerah

atas kasih tersemai dalam hidup semesta:

Kristus, kami naikkanlah syukur, puji, dan sembah.

 

Atas tiap kurnia pada pagi dan petang

atas bukit dan lembah, surya, bintang yang terang:

Kristus, kami naikkanlah syukur, puji, dan sembah.

 

 

Bacalah Mazmur 107.1-16

Pilihlah satu bagian ayatnya dan cobalah mengingatnya sebentar. Resapilah bagian itu dan jadikan sebagai pesan penting menjalani hari ini.

 

 

Perenungan Firman

Berdoalah sebelum membaca perikop

Yohanes 8.12-20

                                

Renungan

 

Jika harus menjelaskan kepada orang lain tentang diri Saudara, apa yang Saudara katakan?

 

Apakah kita hendak menceritakan segala sesuatu tentang diri kita? Tentu yang dimaksud juga termasuk hal-hal buruk yang ada dalam diri kita? Sifat atau karakter kita, mungkin?

 

Yesus terang-terangan menyebut diri-Nya: terang dunia. Hal ini disampaikan-Nya dalam konteks perayaan Hari Raya Pondok Daun yang juga dikenal dengan perayaan atau “pesta terang“.

 

Sementara orang banyak ramai membicarakan tentang terang – yang sifatnya sementara – Yesus menggambarkan terang pada diri-Nya sebagai terang yang sifatnya tetap: tidak dipengaruhi oleh hal lain. Inilah yang membuatnya dapat menyinari segala sesuatu di tengah kegelapan.

 

Dunia sering dianalogikan sebagai tempat yang gelap. Kata gelap sering diasosiasikan dengan kejahatan atau sesuatu yang dapat menyesatkan orang. Dengan mengenal Yesus dan juga mengikuti-Nya, setiap orang dijanjikan terang yang ‘permanen‘ alias yang dapat menerangi langkahnya, kapan dan di manapun.

 

Orang Farisi merasa ada yang tidak pas dengan pengakuan Yesus. Hal itu mereka sebut sebagai kesombongan yang tidak patut. Mengakui diri sendiri sebagai pribadi yang baik, benar, seakan menonjolkan diri dan menganggap orang lain tidak sebaik dirinya. Apalagi mereka juga tidak senang pada Yesus.

 

Tentang hal ini Yesus berdalih. Ia, yang sangat mengenali siapa diri-Nya sesungguhnya, tanpa keraguan memproklamasikannya kepada banyak orang. Ia ingin orang mengenal identitas-Nya sehingga mereka yang ingin hidup dalam kebenaran dan mengenal kehendak Allah mendapat pedoman atau acuan dari mana mereka dapat memperolehnya.

 

Selanjutnya Yesus juga mengungkapkan bahwa Ia tidak datang untuk menghakimi siapapun. Berbeda dengan orang Farisi yang sering kali menilai dan menghakimi orang lain, Yesus justru ingin orang mengenalnya sebagai sosok yang membebaskan, yang mengarahkan manusia kepada Allah, Sang Pencipta dan Penguasa kehidupan.

 

Perkenalan diri sebagai terang – yakni sosok yang dapat menjelaskan kebenaran kepada manusia – sungguh masuk akal. Sebab jika orang tidak dapat melihat atau menemukan apapun dalam gelap, maka ia membutuhkan terang agar ia dapat mengetahui apa saja yang baik baginya, yang dapat menuntunnya pada keselamatan. Atau sebaliknya, yang dapat membuatnya menghindari kecelakaan atau maut.

 

Jadi, di sini kita mendapati pesan:

1.      Jangan takut kepada Yesus! Justru datangilah Dia sebab ketika kita berada di dekat-Nya, kita dimampukan melihat yang benar dan baik, sehingga kita juga dapat mempraktekkan kebenaran dan kebaikan;

2.      Percayalah kepada-Nya sepenuh hati. Jangan meragukan Dia sebagai sosok Penyelamat kita. Dia menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan Allah Bapa.

3.      Dalam memercayai Dia, berusahalah hidup dalam ketaatan dan kesetiaan. Usahakanlah hidup hari demi hari dalam Dia. Lakukanlah yang baik dan hindarilah yang buruk.

 

Jika kita melakukannya, lambat laun kita akan mengenali kehendak Allah Bapa!

 

Doa Permohonan

Mari mendoakan agar

1.      setiap orang muda tergerak melayani Tuhan melalui gereja-Nya;

2.      ketergerakan mereka melayani juga disesuaikan dengan ketertiban dan tatanan yang berlaku di dalam gereja-Nya; bukan sekadar spontanitas dan demi kesenangan mereka semata

 

Menutup ibadah hari ini, mari menyanyikan

JUNJUNGAN YANG KUPILIH

Nyanyikanlah Kidung Baru 87

 

Junjungan yang kupilih: Yesusku Penebus.

Yang bangkit dari mati, berkuasa seterus.

Kendati banyak orang mengejek, mencela,

kuikut suara-Nya, lembut mesra.

 

            Benar, benarlah hidup Yesusku.

            Bersamaku di jalanku, suara-Nya kudengar.

            Benar, benarlah hidup Yesusku.

            Di mana Dia kudengar? Di dalam hatiku!

 

Di mana, kapan saja Kasih-Nya pun jelas.

Di saat ‘ku gelisah dihibur ‘ku lekas.

Di hujan, angin ribut, dipimpin langkahku,

‘ku yakin, kami nanti ‘kan bertemu.

 

Menyanyilah umat-Nya, memuji Tuhanmu!

Nyanyikan Haleluya, agungkan Rajamu.

Harapan bagi orang yang mau mencari-Nya,

sebab Yesusmu hidup selamanya.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...