PERSEMBAHAN NATAL

(Selasa, 26 Desember 2023)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

Hai Mari Berhimpun

(KJ 109 : 1, 2, 6)

 

Hai mari berhimpun dan bersukaria

Hai mari semua ke Bethlehem!

Lihat yang lahir, Raja Bala Sorga!


Refrain:

    Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia,

    Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!


Terang yang ilahi, Allah yang sejati,

t'lah turun menjadi manusia.

Allah sendiri dalam rupa isan!

(kembali ke refrain)


Demi kita ini Ia sudah lahir.

Peluk Dia dalam iman teguh:

Cinta kasih-Nya patut kita balas.

(kembali ke refrain)


Pembacaan Mazmur 125

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : 1 Samuel 1: 19-28

Perjanjian Baru : Ibrani 8: 1-13


Renungan 

        Tak terasa, kita telah memasuki masa raya Natal. Masa di mana kita diajak kembali untuk mengingat dan merayakan peristiwa kedatangan Tuhan dalam kehidupan kita sebagai manusia. Tuhan yang rela meninggalkan tahta kemuliaan-Nya untuk dapat menjadi dekat dengan manusia yang fana. Semua dilakukan sebagai wujud cinta kasih-Nya kepada umat ciptaan-Nya. Natal adalah persembahan terbesar dari Tuhan kepada seluruh umat ciptaan-Nya. Melalui kedatangan-Nya, Ia hendak menumbuhkan harapan dan semangat umat dalam menjalani kehidupan yang berkenan kepada-Nya. 

        Hal itulah yang juga diberitakan oleh Paulus kepada Jemaat di Ibrani, saat ia menuliskan suratnya kepada mereka. Paulus mengingatkan bahwa Bapa telah mengirimkan Imam Besar bagi kita. Imam yang akan menjadi perantara pendamaian antara kita dengan diri-Nya. Imam yang akan mempersembahkan diri-Nya sebagai persembahan penghapus dosa bagi seluruh dunia. Melalui kedatangan-Nya, Ia akan memimpin hidup umat-Nya agar hidup umat semakin sesuai dengan kehendak Bapa. Melalui Dia, Bapa telah mengikat perjanjian yang baru dengan umat-Nya. Sebuah perjanjian keselamatan yang kekal bagi mereka yang mau untuk hidup di dalam kasih karunia Bapa. Ibrani 8: 10-12 berkata, "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."

        Jika Tuhan telah sedemikian nyata memberikan persembahan kasih-Nya kepada seluruh umat ciptaan-Nya, maka pertanyaannya adalah apa yang kemudian menjadi balasan kita atas kasih Tuhan yang sedemikian besar itu? Jika Dia telah rela meninggalkan tahta-Nya dan berkenan untuk menjumpai kita yang rendah ini, apa yang menjadi bentuk sambutan kita atas kedatangan-Nya itu? Mari kita belajar dari Hana dan Elkana yang telah diberkati Tuhan dalam bacaan 1 Samuel 1: 19-28. Ketika Tuhan berkenan untuk memenuhi apa yang menjadi harapan mereka, Hana dan Elkana kemudian mempersembahkan apa yang terbaik yang mereka miliki itu untuk Tuhan. Ia menjadikan anak mereka sebagai anak yang dipersembahkan untuk pekerjaan pelayanan bagi kemuliaan nama Tuhan. Hana dan Elkana rela untuk memberikan sesuatu yang mereka pandang berharga bagi kemuliaan nama Tuhan. Mereka juga mempersembahkan persembahan yang terbaik bagi Tuhan. Itulah yang dilakukan Hana dan Elkana, ketika mereka sadar bahwa Tuhan telah memberikan persembahan yang terbaik bagi hidup mereka. 

        Hal yang demikian inilah yang sebenarnya Tuhan kehendaki terjadi dalam kehidupan kita. Jika kita menyadari bahwa Tuhan telah memberikan sesuatu yang terbaik bagi hidup kita, maka sambutan yang pantas untuk kita berikan kepada-Nya adalah memberikan sesuatu yang terbaik dari hidup kita bagi Dia. Itulah yang sepantasnya kita berikan sebagai persembahan Natal kita untuk Tuhan. Nah, pertanyaannya: sudahkah itu kita lakukan dalam kehidupan kita? Sudahkah kita mempersembahkan yang terbaik dari apa yang kita miliki untuk Tuhan yang telah datang melawat umat-Nya? Marilah kita merenungkannya. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar gereja dan umat Allah diberbagai tempat dimampukan untuk memberikan persembahan yang terbaik mereka bagi kemuliaan nama Tuhan. Berdoalah agar sebagai umat Allah, setiap orang percaya dimampukan untuk turut serta dalam pekerjaan pelayanan bagi kemuliaan nama Tuhan.


Nyanyian Penutup

 

Di Palungan Dibaringkan

(KJ 111 : 3, 4)

 

Hatiku Engkau dapati 

bagai kandang tak bersih;

maukah Tuhan mendiami

hati hina dan keji?

Tuhan Yesus, mari masuk,

buat Natal bagiku,

Hatiku jadikan sorga

oleh kehadiran-Mu.


Dan kepada tiap orang

yang hatinya membeku,

kar'na tidak menghayati

arti kelahiran-Mu,

b'rilah, Tuhan, dari sorga

sukacita yang kudus,

agar ikut merayakan

Hari Lahir Penebus!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025