ANUGERAH TUHAN

 

Tataibadah Harian

Rabu, 13 Desember 2023

ANUGERAH TUHAN

 

 

Saat Teduh

 

 

Mazmur 27

Seorang membacakannya bagi seluruh anggota keluarga

 

Nyanyi Bersama

NKB 54 – Muliakanlah, Hai Jiwaku

 

Muliakanlah, hai jiwaku,

muliakan Tuhan Allah Jurus’lamatku.

Muliakanlah, muliakanlah,

muliakan Tuhan, hai jiwaku!


Pembacaan Alkitab

Seorang membacakan Maleakhi 2.10-3.1

Seorang lain membacakan Lukas 1.5-17

         

Renungan: ANUGERAH TUHAN

 

Sebuah bagian Alkitab mengingatkan kita agar ketika mengerjakan sesuatu hendaknya dikerjakan sepenuh hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Mengapa demikian? Sebab pada hakekatnya segala hal yang kita lakukan itu merupakan respons atas apa yang telah kita terima dari Tuhan. Kita menjalani hidup sebagai ungkapan syukur sekaligus kerinduan ikut melakukan hal yang dilakukan Tuhan dalam kehidupan – yakni kebaikan.

 

Jika kita menjadikan kerja Tuhan sebagai tolok ukur untuk memberi yang terbaik, maka kita bisa menyimpulkan bahwa kerja Tuhan tidak tanggung-tanggung. Juga sistematis dan ada dalam harmoni. Segalanya disiapkan secara matang dan dikomunikasikan dengan baik.

 

Ini yang diperlihatkan dalam catatan penulis Injil Lukas khususnya dalam perikop ini. Penulis Injil menceritakan tentang awal lahirnya Yohanes Pembaptis, yang merupakan pembuka jalan bagi kehadiran Yesus Kristus ke dunia. Prosesnya dipersiapkan secara matang. Semua detil dipaparkan di situ, dan setiap tokoh yang dipakai Tuhan untuk mempersiapkan kehadiran Yohanes Pembaptis dipilih dengan baik.

 

Lebih dari itu, peristiwa lahirnya Yohanes Pembaptis menandakan Tuhan mengerjakan karya-Nya satu persatu secara rapi. Ini baru awal kedatangan Yesus Kristus, namun sudah terlihat sempurna. Tak mengherankan banyak orang beranggapan Yohanes Pembaptislah Yesus yang mereka nantikan kehadirannya.

 

Mengingat karya-Nya yang begitu sempurna dan matang, maka setiap hal yang kita terima dan rasakan dalam hidup seyogyanya dilihat sebagai anugerah Tuhan, dan karenanya, perlu kita sikapi secara baik. Kita menyambutnya – karena kita sendiri tak sanggup menghadirkannya – dan mengupayakan hidup yang juga sebaik mungkin, seperti Tuhan sudah mencontohkannya bagi kita.

 

Doa Syafaat

Mari mendoakan supaya anggota jemaat melayani dengan giat

 

Nyanyi Bersama

NKB 180 – Bukanlah ‘Ku Tetapi Hanya Kristus

 

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

layak benar dipuji, disembah.

Bukanlah ‘ku tetapi hanya Kristus

patut tetap dimuliakanlah.

 

          Tuhan, diriku telah Kauraih, Kau hapus dosaku.

          Tiada yang lebih permai ‘Kau hidup dalamku.

 

Kristus tentu – ya amin, kupercaya –

mau mendengar seruan umat-Nya.

Tiada hal terucap sia-sia;

‘ku 'kan tetap berdoa pada-Nya.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...