(Senin, 27 November 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Genta Injil Bargaung
(NKB 202 : 1, 3)
Genta Injil bergaung ke seluruh dunia,
membawakan kabar s’lamat bagi umat manusia.
Besarlah kasih Hu, yang mengutus PutraNya,
agar orang yang percaya dapat hidup s’lamanya.
Refrain:
Suaranya bergema dalam dunia yang cemar,
InjilNya memberi sukacita yang besar.
Genta Injil bergaung, peringatan terdengar:
barang siapa yang menolak, dapat hukuman besar.
Serahkan hidupmu pada Yesus, Tuhanmu,
jika ‘kau tidak terlambat, akan s’lamatlah tentu.
(Kembali ke Refrain)
Pembacaan Mazmur 7
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Ester 2: 1-18
Perjanjian Baru : 2 Timotius 2: 8-13
Renungan
Salah satu tugas orang percaya dalam kehidupan ini adalah memberitakan kabar baik kepada semua orang melalui setiap sisi kehidupannya. Orang percaya diajak untuk meneruskan karya Kristus dalam mewartakan kabar baik di tengah kehidupannya. Namun, sebagaimana yang terkadang kita alami dalam kehidupan kita: menjalani tugas sebagai pemberita Injil di tengah kehidupan ini ternyata bukanlah sebuah perkara yang mudah. Sebab, terkadang kita harus menghadapi kenyataan-kenyataan yang jauh berbeda dengan apa yang sebelumnya kita bayangkan. Tantangan-tantangan bisa saja timbul dari berbagai arah kehidupan kita. Entah dari dalam diri kita, maupun dari luar diri kita. Tantangan-tantangan itu terkadang membuat kita lelah untuk meneruskan karya kita di tengah kehidupan kita. Lalu, kalau sudah seperti ini, apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita berhenti untuk mewartakan kebaikan di tengah kehidupan kita?
Paulus mengajarkan kepada kita untuk tidak menyerah dengan berbagai tantangan yang muncul dalam kehidupan kita. Bahkan jika tantangan itu berbentuk penderitaan-penderitaan yang hebat sekalipun. Dia mendorong kita untuk tetap melakukan apa yang baik dan benar sebagai wujud nyata dari upaya kita untuk menjadi pemberita Injil dalam kehidupan kita. Dia sendiri mengalami berbagai tantangan selama dia memberitakan kabar baik dalam kehidupannya. Paulus pernah dikhianati, ditolak, dimusuhi, dan bahkan dimasukkan ke dalam penjara karena upayanya dalam memberitakan kabar baik dalam kehidupannya. Lalu, apa yang membuatnya dapat tetap bertahan di tengah gempuran tantangan yang sedemikian hebat itu?
Dalam bagian firman Tuhan hari ini, Paulus mengungkapkan bahwa ketahanannya dalam memberitakan Injil di tengah kehidupan dilandasi oleh kesadaran bahwa yang dia beritakan bukanlah soal dirinya sendiri, melainkan soal karya Allah di dalam Yesus Kristus. Itulah yang dia beritakan. Karena itu dia menyakini bahwa sekalipun dia dibelenggu oleh berbagai rintangan, berita firman Allah tidak akan pernah dapat dihentikan oleh siapapun atau kondisi apapun. Allah sendirilah yang akan menyatakan kebenaran dan kebaikan-Nya dalam kehidupan umat-Nya. Paulus mengungkapkan: "Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang ku beritakan dalam Injil-ku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu." (2 Tim 2:8-9). Keyakinan inilah yang membuat Paulus tetap dapat setia dan bertahan, sekalipun tantangan yang harus dia hadapi begitu besar dan berat.
Hal yang sama sebenarnya juga Tuhan harapkan terjadi dalam kehidupan kita sebagai umat-Nya di masa kini. Tuhan mengharapkan kita untuk tidak menjadi lemah dan putus asa untuk tetap melakukan upaya-upaya memberitakan kabar baik dalam kehidupan kita, sekalipun tantangan-tantangan yang harus kita hadapi bukanlah tantangan-tantangan yang mudah. Tuhan ingin kita tetap bertahan dan setia dalam melakukan tugas kita sebagai umat-Nya. Dia ingin agar kita tetap memakai hidup kita sebagai sebuah kesaksian yang baik bagi orang lain yang belum mengenal Tuhan. Supaya mereka juga dapat merasakan hadirnya cinta kasih Allah dalam kehidupan mereka. Tuhan berjanji akan tetap setia untuk mendampingi kita dalam melaksanakan apa yang menjadi tugas kita itu, sebagaimana firman-Nya dalam 2 Tim 2:11-13. Oleh karena itu, marilah kita tetap setia untuk menjadi pemberita-pemberita Injil dalam kehidupan kita melalui sikap dan tindakan kita yang nyata dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar pemerintah dimampukan untuk bersikap adil dan bijaksana dalam memimpin perjalanan kehidupan bangsa Indonesia ini, sehingga apa yang mereka putuskan tetap merupakan hal-hal yang bermanfaat bagi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Nyanyian Penutup
Tuhan, Engkaulah Hadir
(PKJ 183 : 1-2)
Mari sebarkan Injil ke seluruh dunia;
mari kabarkan nama Yesus Mahamulia.
Besar kasihNya bagiku dan bagi kita
semua, Dia mati bagi umat manusia.
Refrain:
Mari sebarkan, hai mari wartakan;
keselamatan oleh Tuhan tiada terperi,
dan teruskan serta beritakan
rahmat Ilahi dalam Yesus diberi
Bukalah hatimu, mari terima Dia.
Buanglah congkakmu dan tetaplah percaya.
Dekaplah Yesus Tuhanmu agar hidupmu
berseri; s’gala puji bagi Tuhan diberi.
(kembali ke refrain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar