Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya - Sabtu, 28 Oktober 2023

Sabtu, 28 Oktober 2023

SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKAAN
NKB 208: 1-2    TABUR WAKTU PAGI
Tabur waktu pagi, tabur benih kasih,
tabur waktu siang t’rus sampai senja.
Nantikan tuaian pada musim panen,
kita ‘kan bersuka bawa berkas-Nya.

Ref.
Bawa berkas-Nya masuk lumbung-Nya,
kita ‘kan bersuka bawa berkas-Nya.
Bawa berkas-Nya masuk lumbung-Nya,
kita ‘kan bersuka bawa berkas-Nya.

Di terik sang surya, di g’lap bayang awan
kita pun menabur, riang bekerja.
Nanti panen tiba, tugas akan usai,
kita ‘kan bersuka bawa berkas-Nya. (Ref.)


DOA PEMBUKA



BACAAN ALKITAB   Amsal 24: 23-34



RENUNGAN

    Apakah Anda masih ingat pepatah yang mengatakan, "Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya?" Itulah yang dipelajari dalam Bahasa Indonesia ataupun Budi Pekerti. Pepatah ini mengandung pesan tentang kehidupan yang lebih baik. Orang yang rajin belajar dan mempelajari sesuatu akan menjadi pandai. Demikian juga dengan orang yang berhemat akan menjadi kaya karena menabung dan menyisihkan uangnya untuk keperluan yang lebih penting.
    Dengan perkembangan zaman, apakah pepatah ini sudah tidak lagi berlaku? Rasanya tidak demikian. Walaupun mungkin orang yang kaya tidak perlu selalu menghemat, bisa juga mengatur keuangan secara bijak sehingga tidak habis dalam sekejap.
    Amsal juga merupakan bagian dari Alkitab yang tata bahasanya seperti pepatah. Semua itu ditulis agar orang-orang yang membacanya memperoleh hikmat dan mampu menjalani hidup dengan baik di hadapan sesama serta Tuhannya. Setiap kali membaca Amsal, perlu kita ingat bahwa ini ditulis oleh seorang yang bijak. Ia adalah motivator ulung pada masanya, yang ingin orang lain juga belajar, berkembang, dan menjadi berkat.
    Artinya, Alkitab tidak hanya untuk melatih kepekaan kita pada suara Tuhan, tetapi juga untuk membentuk kita menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Tuhan dan sesama. Kitab Amsal bukan hanya bicara soal kesalehan, tetapi petuah hidup yang berguna bagi banyak orang.
    Bagi kita sekalian di masa kini, kita membaca Alkitab juga untuk belajar menyesuaikan kehidupan kita dengan kehendak Tuhan. Maka, belajarlah juga dari kitab Amsal ini. 
    "Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. 'Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,' maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata." (Ams. 24: 30-34)
    Maka dari itu, selagi ada waktu, kekuatan, kesempatan, dan kesehatan, mari kita melatih kehidupan kita dengan rajin dan hemat agar masa depan kita tetap terpelihara dengan baik. Penyesalan selalu datang terlambat. Jadi, lakukanlah sebelum terlambat!



DOA SYAFAAT

  • Memohon agar keluarga-keluarga Kristen tetap berdoa kepada Tuhan.


NYANYIAN PENUTUP

NKB 208: 3    TABUR WAKTU PAGI
Maju walau sukar, tabur bagi Tuhan,
biar jiwa raga susah dan lelah.
Sampai akhir nanti kita disambut-Nya,
kita ‘kan bersuka bawa berkas-Nya.

Ref.
Bawa berkas-Nya masuk lumbung-Nya,
kita ‘kan bersuka bawa berkas-Nya.
Bawa berkas-Nya masuk lumbung-Nya,
kita ‘kan bersuka bawa berkas-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025