Lemah (?) - Kamis, 21 September 2023

 Kamis, 21 September 2023

SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA

NKB 179: 1-2 LAMA KU ENGGAN MENGIKUT JALAN TUHAN

Lama ‘ku enggan mengikut jalan Tuhan, 
hanya turut hawa nafsu diriku.
Serta ‘ku memandang Penebus di salib,
aku berserah kepada Rajaku.

Ref.
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.

Set’lah tubuhku dan jiwa ‘ku serahkan
pada Tuhan dengan sungguh dan tetap,
‘ku miliki rasa damai serta aman,
meskipun di dalam jurang yang gelap. (Ref.)


DOA PEMBUKA



BACAAN ALKITAB   2 Korintus 13: 1-4



RENUNGAN

    "Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan, kasih pasti murah hati, kasih-Mu, kasih-Mu Tuhan." Kita semua tahu lagu itu. Tetapi, dalam benak saya ada yang mengganggu. Mengapa ada kata 'lemah lembut'? Apakah artinya kasih itu lemah? Kasih merupakan tindakan orang yang lemah sehingga tidak cukup kuat? Mengapa ada kata 'lemah' untuk menggambarkan kasih?
    Dalam bahasa Inggris, kata lemah lembut diterjemahkan dengan kata gentle. Menariknya, kata gentle juga bagian dari kata gentleman, sebutan formal untuk pria. Apakah dengan demikian, para pria harusnya menjadi manusia yang lemah lembut? Mungkin harus ada penjelasan khusus tentang ini.
    Tapi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana Paulus menjelaskan kepada orang-orang Korintus tentang pelayanannya. Bagi orang Korintus, Paulus itu terlalu lembut sehingga tidak menjadi perhatian mereka. Orang-orang Kristen di kota itu tetap saja ada yang tidak peduli dengan pemberitaan Paulus tentang kerajaan Allah dan pertobatan. Mereka menjadi Kristen tapi enggan hidup dalam pembaruan. Tetap saja tinggal dalam kegelapan dan dosa, tidak ada perubahan yang signifikan dalam hidupnya.
    Paulus pun jengkel dengan sikap orang-orang ini sehingga dia mengatakan, "... aku tidak akan menyayangkan mereka pada waktu aku datang lagi" (ay. 2). Ternyata, menjadi rasul di antara orang-orang yang baru percaya bukan berarti Paulus menjadi orang yang dihormati dan disegani. 
    Paulus dulunya seorang penganiaya jemaat.Orang-orang Kristen banyak yang takut dengannya. Setelah bertobat, ia berusaha berdamai dengan masa lalunya dan menjalani pelayanan yang Tuhan percayakan. Seandainya Paulus tidak sepenuhnya bertobat, mungkin amarah dan keinginan untuk menganiaya masih ada. Namun, Paulus sendiri menjadikan dirinya contoh tentang kasih yang lemah lembut itu. Dia menguasai dirinya sedemikian rupa sehingga tidak lagi menjadi Paulus yang menganiaya jemaat. Paulus tetap menjadi rasul Kristus, yang memberikan segenap hidupnya untuk melayani umat.
    Kasih bukanlah tindakan yang lemah. Walaupun seringkali orang menjadi kelihatan lemah, tetapi kasih itu memiliki kekuatan yang sungguh besar. Kasih dapat mengubah Paulus yang kejam menjadi sosok yang lemah lembut, sabar, dan penuh perhatian.
    Jangan kita berpikir kasih sama dengan kalah atau lemah. Justru kasih berhasil memenangkan banyak hal. Hati yang keras bisa ditaklukkan dengan kasih. Perbuatan yang keji bisa diampuni karena kasih. Kasih adalah kekuatan yang Tuhan berikan kepada setiap kita. Jadi, jangan menganggap kasih itu lemah. Teruslah belajar mengasihi untuk terus dikuatkan dalam menjalani kehidupan ini. Amin.


DOA SYAFAAT
  • Berdoa agar pemuda-remaja mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang


NYANYIAN PENUTUP
NKB 179: 1-2 LAMA KU ENGGAN MENGIKUT JALAN TUHAN

Seg’nap waktuku sekarang Tuhan punya,
pun recana hidupku dan hartaku.
Tiap hari aku junjung Firman Allah,
dan mashyurkan nama Yesus, Rajaku.

Ref.
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.

Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
kenikmatannya tak ada taranya.
Tak ‘kan cukup lidahku memuji Dia,
yang t’lah bagiku membuka sorgaNya. (Ref.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...