Tetap Rendah Hati

(Selasa, 22 Agustus 2023)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

Di Heningnya Malam Ini

(PKJ 172)

 

Di heningnya malam ini,

tulus dan rendah hati,

bertelut berdoa pada-Mu;

inilah bisik kalbu:

Apa yang aku miliki,

tubuh dan jiwa ini,

kuserahkan hanya pada-Mu,

kurban persembahanku.

Walau 'ku berdosa,

walau ternoda,

tetapi darah yang kudus

t'lah sucikan diriku.

Dan jati diriku kini

bukan diriku lagi,

melainkan Kristus Tuhanku

hidup dalam diriku.


Pembacaan Mazmur 87

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yesaya 43 : 8-13

Perjanjian Baru : Roma 11 : 13-29


Renungan 

    Salah satu godaan yang dapat dialami oleh orang yang telah menerima anugerah keselamatan adalah menjadi sombong dan memandang rendah orang lain yang belum menerima anugerah keselamatan. Jika tidak hati-hati dan terus mawas diri, kesombongan rohani dapat menjangkiti kehidupan setiap umat Tuhan. Hal itulah yang juga diingatkan oleh Paulus kepada orang-orang Roma yang berasal dari bangsa-bangsa di luar Yahudi. Sekalipun mereka telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan, mereka tetap diajak untuk memiliki kerendahan hati dan menyadari akan keberadaan mereka sebelum mereka diselamatkan. Ajakan ini dimaksudkan agar mereka tidak terjatuh pada kesombongan diri karena mereka telah diselamatkan oleh Tuhan.

    Paulus mengingatkan mereka dengan perumpamaan sebuah cabang yang dicangkokkan pada sebatang pohon. Pertumbuhan dan perkembangan cabang itu tidak lepas dari peran serta batang pohon dan akar yang menopangnya. Tanpa keberadaan akar, maka cabang itu juga pasti tidak akan mengalami pertumbuhan dan menghasilkan buah. Demikian jugalah keberadaan umat Tuhan yang berasal dari bangsa-bangsa bukan Yahudi. Mereka adalah umat yang dicangkokkan dalam akar pohon. Jika mereka mengalami keselamatan, maka itu adalah bagian dari peran serta akar pohon di mana mereka dicangkokkan. Tanpa akar itu, maka mereka tidak akan dapat menerima anugerah keselamatan. Akar pohon yang dimaksudkan oleh Paulus tentulah Tuhan Yesus sendiri. Oleh karena itu, mereka diajak untuk tidak melupakan kemurahan Tuhan itu dalam hidup mereka, supaya mereka tidak dipatahkan.

    Belajar dari apa yang disampaikan Paulus kepada Jemaat di Roma ini, maka kita pun sesungguhnya menjadi bagian dari umat Allah yang diingatkan tentang hal itu. Kita diajak untuk tidak menjadi orang-orang lupa diri, sehingga menyombongkan diri kita karena anugerah keselamatan yang telah kita terima dari Tuhan. Sebagai orang-orang yang telah dicangkokkan dalam anugerah keselamatan, kita diajak untuk tetap memiliki kerendahan hati dan menjauhi sikap hidup yang merendahkan orang lain yang belum menerima anugerah keselamatan. Ketika kita berhadapan dengan mereka, kita justru harus menunjukkan sikap hidup yang baik agar mereka pun pada akhirnya mau membuka diri untuk menerima anugerah yang Allah sediakan buat mereka. Itulah kehendak Allah bagi kita. Kiranya melalui hidup yang kita jalani setiap hari, kita dapat menampilkan perilaku kehidupan yang berkenan kepada Allah. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah bagi gereja-gereja Tuhan di Indonesia agar tergerak untuk membantu masyarakat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat, sehingga kesejahteraan semakin dirasakan oleh segenap masyarakat di negeri ini.


Nyanyian Penutup

 

Aku Hendak Tetap Berhati Tulus

(KJ 193 : 1, 3, 4)

 

Aku hendak tetap berhati tulus

kar'na teman mempercayaiku.

Aku hendak tetap berjalan lurus,

kar'na teman t'lah mengasihiku;

kar'na teman t'lah mengasihiku.


Aku hendak tetap menjadi kawan

bagi yang hatinya penat, sendu.

Dan kasihku ingin t'rus 'ku bagikan,

serta imbalan tiada 'ku perlu;

serta imbalan tiada 'ku perlu.


Aku hendak rendah hati selalu,

kar'na 'ku tahu betapa 'ku lemah.

Aku hendak menolong sesamaku;

Allah Esa selalu 'ku sembah;

Allah Esa selalu 'ku sembah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...