Tataibadah Harian
Rabu, 26 Juli 2023
"Kebebasan atau Kemerdekaan Kristen"
Saat Teduh
Nyanyi Bersama
KJ 454 – Indahnya Saat Yang Teduh
Indahnya saat yang
teduh,
menghadap takhta
Bapaku:
kunaikkan doa
pada-Nya
sehingga hatiku
lega.
Di waktu bimbang dan
gentar,
jiwaku aman dan
segar;
‘ku bebas dari
seteru,
di dalam saat yang
teduh.
Indahnya saat yang
teduh
dengan bahagia
penuh.
Betapa rindu hatiku
kepada saat doaku.
Bersama orang yang
kudus
kucari wajah
Penebus;
dengan gembira dan
teguh
kunanti saat yang
teduh.
Mazmur 75
Kami
bersyukur kepada-Mu, ya Allah,
kami
bersyukur,
dan
orang-orang yang menyerukan nama-Mu
menceritakan
perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
"Apabila
Aku menetapkan waktunya,
Aku
sendiri akan menghakimi dengan kebenaran.
Bumi
hancur dan semua penduduknya;
tetapi
Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya.
Aku
berkata kepada pembual-pembual: "Jangan membual. "
Dan
kepada orang-orang fasik: "Jangan meninggikan tanduk !
Jangan
mengangkat tandukmu tinggi-tinggi,
jangan
berbicara dengan bertegang leher!
Sebab
bukan dari timur atau dari barat
dan
bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,
tetapi
Allah adalah Hakim:
direndahkan-Nya
yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.
Sebab
sebuah piala ada di tangan TUHAN,
berisi
anggur berbuih, penuh campuran bumbu;
Ia
menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup
dan
diminum oleh semua orang fasik di bumi.
Tetapi
aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya,
aku
hendak bermazmur bagi Allah Yakub.
Segala
tanduk orang-orang fasik akan dihancurkan-Nya,
tetapi
tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan.
Persiapan
merenung
PKJ 15 “Kusiapkan
Hatiku, Tuhan”
Kusiapkan hatiku, Tuhan, menyambut firman-Mu saat ini.
Aku sujud menyembah Engkau dalam hadirat-Mu, saat ini.
Curahkanlah pengurapan-Mu kepada umat-Mu saat ini.
Kusiapkan hatiku, Tuhan, mendengar firman-Mu.
Firman-Mu,
Tuhan, tiada berubah, sejak semulanya
dan s’lama-lamanya tiada berubah.
Firman-Mu, Tuhan, penolong hidupku,
Kusiapkan hatiku Tuhan, menyambut firman-Mu.
Pembacaan
Alkitab
Seorang membacakan
Zefanya 3.1-13
Seorang
lain membacakan Galatia 4.21-5.1
Renungan: Kebebasan
atau Kemerdekaan Kristen
Sebagai
Kristen, kita diperkenalkan pada konsep hidup merdeka sebab telah ditebus oleh
Kristus. Penebusan Kristus itu bukan sekadar membuat kita memiliki harapan
keselamatan, melainkan juga terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari, yakni
tidak dibelenggu oleh hukum Taurat.
Hukum Taurat
membuat pengikutnya terikat sehingga jika salah memberlakukannya, ia akan
menerima hukuman. Hal ini bisa membuat seseorang “terhantui” selama hidupnya
dan dipenuhi ketakutan. Dalam pikirannya bisa jadi kata-kata”jangan salah,
jangan salah, jangan salah” terus menghantuinya.
Oleh
karena itulah Paulus menuliskan bagian ini. Ia ingin mengingatkan murid Kristus
bahwa hidup yang mereka jalani ada dalam iklim kebebasan. Bukan kebebasan yang
longgar sehingga tidak ada batasan dan sifatnya merusak, melainkan tetap dipertanggungjawabkan demi hal-hal yang
membangun kehidupan (bdk 1 Kor 10.23)
Atas
dasar ini kita memiliki kewenangan menentukan sendiri apa saja yang mau kita
lakukan dan kembangkan. Hidup menjadi lebih kaya dan berwarna sebab tidak ‘digariskan’
hanya oleh ketentuan Taurat, melainkan oleh kebebasan berkarya.
Kiranya
kebebasan kita dijiwai semangat menyelaraskan hidup dengan kebaikan Tuhan –
yang selalu baru tiap pagi (Ratapan 3.22-23) – dan mendorong kita memiliki hati
nurani dan bibir yang bersih (Zefanya 3) sehingga keberadaan kita mendatangkan
kegembiraan bagi orang lain di tengah kesulitan dan penderitaan hidup yang juga
terus mengintai.
Doa
Syafaat
Mari
mendoakan:
-
Keluarga dan orang yang sakit; agar mereka terus berjuang dengan pikiran
positif demi memulihkan diri
-
Kehidupan pascapandemi; agar diwarnai pergerakan dan perubahan
yang dinamikanya bergeser searah perkembangan zaman
-
Setiap pelayanan dalam kehidupan GKI Serpong dengan berbagai
pergumulan yang dihadapi
Nyanyi Bersama
KJ 460 – Jika Jiwaku
Berdoa
Jika jiwaku berdoa
kepada-Mu, Tuhanku
ajar aku t’rima saja
pemberian tangan-Mu
dan mengaku s’perti
Yesus
di depan
sengsara-Nya:
Jangan kehendakku,
Bapa,
kehendak-Mu jadilah.
Apa juga yang
Kautimbang
baik untuk hidupku
biar akupun setuju
dengan maksud
hikmat-Mu, –
menghayati dan
percaya,
walau hatiku lemah:
Jangan kehendakku,
Bapa,
kehendak-Mu jadilah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar