Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
KJ 21 – Hari minggu hari yang mulia
Hari Minggu, hari yang
mulia, itu hari Tuhanku.
Ia bawa rasa bahagia masuk dalam hatiku.
Reff:
Hari Minggu, hari Tuhan,
hari suci dan teduh.
Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.
Hari Minggu hari
istirahat bagi badan yang letih
Firman Tuhan turun bawa nikmat untuk hati yang sedih.
Pembacaan 40: 10-8
(dibaca secara berbalasan dengan anggota
keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab:
Perjanjian Lama : Hosea 14: 1-9
Perjanjian Baru : Matius 12: 1-8
Renungan
“Peraturan ada
untuk dilanggar!” Sebuah slogan yang tidak asing didengar oleh kebanyakan warga
negara Indonesia yang sudah sering melihat banyaknya penegak hukum yang justru
seringkali melanggar hukum yang telah diberlakukan. Ironinya slogan yang
kesannya becandaan itu malah berubah menjadi suatu gaya hidup yang kini banyak
dipegang oleh orang-orang. “Ah terobos ajalah, gaada polisi”, “Ah ambil dua
ajalah, ga ada yang liat”, “Nanti ajalah kerjainnya, mumpung masih banyak
waktu”, dll adalah contoh slogan tersebut diberlakukan. Pertanyaannya apakah
Yesus juga seperti itu di dalam bacaan kita ini? Kehadiran Yesus dianggap rebel
oleh para petinggi agama yang ada saat itu, karena Ia seringkali melanggar
taurat dan juga menerobos dinding yang sudah dibentuk sejak lama. Membela
Wanita berzinah, menyembuhkan di hari sabat, makan semeja dengan pemungut
cukai, dll. Yesus yang adalah pengajar agama juga seharusnya mendukung apa yang
dilakukan oleh para petinggi agama saat itu, tetapi nyatanya tidak, sehingga
menimbulkan kesan Yesus tidak melakukan peraturan yang telah di tetapkan oleh
Allah sejak awal. Kehadiran Yesus sejatinya adalah untuk membebaskan manusia.
Membebaskan manusia dari dosa melalui praktik pengajaran agama yang dianggap
salah selama ini. Dan Yesus melakukan itu dengan menggunakan kasih, sehingga
bagi-Nya, tidak ada manusia yang tidak pantas dikasihi, termasuk para ahli
agama saat itu. Yesus mau mengubah citra bahwa Allah adalah pelarang yang kalau
semua peraturannya dilanggar maka hukuman akan datang menimpa menjadi Allah
yang penuh kasih dan juga pengampun, dan semua orang layak diampuni. Para murid
yang kelaparan di hari sabat harus makan para hari sabat, sehingga mereka pergi
memetik bulir gandum. Namun kegiatan mereka diketahui oleh orang-orang Farisi
dan menegor melalui Yesus. Agaknya cukup lucu melihat bagaimana orang-orang
Farisi membahas Taurat di hadapan Yesus, seperti bertanya kepada ikan,
bagaimana caranya berenang. Maka Yesus membahas dengan pengetahuan-Nya. Ia
mengungkapkan bagaimana Daud, raja yang sangat mereka hormati bahkan menantikan
kehadiran raja selanjutnya, yang bisa membawa Israel kembali kuat seperti masa
Raja Daud pun pernah melakukan kegiatan di hari sabat, bahkan Yesus menambahkan
tentang apa yang dilakukan oleh para imam saat itu.
Orang-orang Farisi
memiliki kemunafikan dalam diri mereka, dan itulah yang ingin ditegor oleh
Yesus, betul memang hari sabat adalah hari yang sakral untuk mengingatkan
manusia agar memiliki hari dimana mereka memuji Tuhan. Namun kalau memang
manusia membutuhkan sesuatu pada hari sabat untuk hidupnya silahkan, tetapi
tetaplah miliki hari dimana bersitirahat dan memuliakan Tuhan, dan jangan hidup
dengan kemunafikan. Betul kalau Firman Tuhan bahkan bisa disampaikan oleh
seorang penjahat, namun tujuannya adalah untuk mengingatkan kita, bukan untuk
mencari kesalahan dan menunjukan diri mereka lebih baik, padahal diri mereka
juga jauh daripada kebaikan itu. Kiranya Tuhan memampukan kita melakukan itu,
Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoa agar
pemerintah tetap memantau keadaan sehingga menetapkan prokes yang dipatuhi oleh
semua masyarakat
Nyanyian Penutup
KJ 348 (Dinyanyikan 2x)
Anug'rah Tuhan kita,
Yesus Kristus, pengasihan Allah,
persekutuan dalam Roh Kudus kiranya menyertai kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar