Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
PKJ 39 – Jikalau Kau tidak menebusku (1, 2)
Jikalau Tuhan tidak
menebusku
dan Tuhan tidak mengampuniku,
hidupku berbeban dan dosaku berat!
Marilah, ya Tuhan, jamah diriku.
Marilah, ya Tuhan, jamah diriku.
Jikalau Tuhan tidak
menjagaku
dan tak menuntun, tak memimpinku,
hidupku tak tentu dan langkahku sesat.
Marilah, ya Tuhan, pimpin anakMu.
Marilah, ya Tuhan, pimpin anakMu.
Pembacaan Mazmur 100
(dibaca secara berbalasan oleh anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab:
Perjanjian Lama: Yeremia 23: 1-8
Perjanjian Baru: Matius 20: 17-28
Renungan
Ada film lawas berjudul Battle Los Angeles asal
Amerika yang berceritakan mengenai penjajahan mahaluk asing dari luar Bumi. Tentara
Amerika berusaha keras untuk melawan, namun karena kekalahan senjata, maka
kemudian mereka kalah, dan mahluk asing ini mulai menjajah seluruh isi bumi. Terakhir
ada kelompok tentara Foxtrot Two November yang mencoba untuk menaklukan kapal
induk dari alien tersebut. Di tengah cerita saat mereka berhasil menyelamatkan
beberapa warga sipil, mereka punya kesempatan untuk pulang dan selamat dari
garis terdepan dengan bantuan helikopter. Namun saat itu si pemimpin malah tidak
ikut helikopter itu dan memilih
untuk melanjutkan misinya menaklukan kapal induk musuh. Ketika ia turun, rekan
tentaranya punya pilihan untuk pulang, namun mereka memilih mengikuti si pimpinan
meskipun tau mereka akan berperang dengan mahluk asing yang memiliki teknologi
canggih, demi menyelamatkan dunia, dan dalam perjalanan filmnya, si pemimpin
beberapa kali rela berkorban demi rekan-rekannya.
Yesus memanggil para murid dan memberitahukan pengenai
penderitaan yang akan Ia alami nanti kedepannya. Dimana ketika Ia memasuki Yerusalem,
Yesus memasuki babak akhir dari perjalanan karya-Nya. Ia menceritakan bahwa diri-Nya
akan diserahkan kepada bangsa yang tidak mengenal Allah oleh para imam,
kemudian Ia akan disiksa, disesah, diolok-olok, disalibkan dan mati, namun akan
bangkit pada hari yang ketiga. Mendengar cerita itu, mereka tetap memilih untuk
mengikuti Yesus ke Yerusalem demi menyelesaikan tugas dari Bapa-Nya. Meskipun dalam
praktiknya, banyak dari mereka yang justru tidak sesetia itu kepada Yesus, dari
mereka ada yang menjual Yesus, menyangkal Yesus, dan bahkan hampir semuanya bersembunyi
ketika Yesus dihukum dan melakukan jalan salib. Tetapi Yesus tetap mengasihi
mereka. Dan dalam perikop selanjutnya, Yesus juga menekankan mengenai yang terpenting
bukanlah memerintah, melainkan melayani, seperti Anak Manusia yang melayani
bahkan memberikan nyawa-Nya. Dan ini menunjukan kasih Yesus. Dalam praktik-Nya
Yesus juga sering melayani para murid, Ia menunjukan pelayanan-Nya dan bukan dilayani.
Ini dilandasi oleh kasih-Nya, bahkan kepada para murid yang awalnya tetap mengikuti
Yesus ketika diberitahukan mengenai penderitaan yang akan Ia hadapi, tetapi
malah meninggalkan Yesus.
Kristus selalu mengasihi kita manusia, sekalipun tidak
jarang kita menyakiti hati-Nya. Ia tidak pernah menuntut atau memaksa kita,
namun bagaimana rasanya bila kita mencintai namun tidak dicintai balik? Menyakitkan.
Maka mari kita buka hati kita, terima cinta kasih Kristus, dan membalas dengan
cinta kasih kita kepada-Nya.
Doa syafaat dan penutup
Berdoa untuk pemerintah agar tetap memantau keadaan
sehingga menetapkan prokes yang dipatuhi semua masyrakat.
Nyanyian penutup
KJ 388 – S’lamat di tangan Yesus (1, 3)
S'lamat di tangan Yesus,
aman pelukanNya; dalam
teduh kasihNya aku bahagia. Lagu merdu malaikat
olehku terdengar dari neg'ri mulia: damai sejahtera.
Reff:
S'lamat
di tangan Yesus, aman pelukanNya; dalam
teduh kasihNya aku bahagia.
Yesus, Perlindunganku,
t'lah mati bagiku; padaNya
'ku percaya: Yesus kekal teguh. Biar bertabah hati
'ku menantikanNya sampai hariNya tiba dan fajar merekah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar