Ketiadaan Penghukuman

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 22 April 2023

Ketiadaan Penghukuman

 

 

 

                                                     Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

NKB 17 – Agunglah Kasih Allahku

 

Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;

Neraka dapat direngkuh, kartika pun tergapailah.

Karena kasih-Nya agunglah, Sang Putra menjelma,

Dia mencari yang sesat dan diampuni-Nya.

 

          O kasih Allah agunglah, tiada bandingnya

          Kekal, teguh, dan mulia dijunjung umat-Nya.

 

Andaikan laut tintanya dan langit jadi kertasnya,

andaikan ranting kalamnya dan insan pun pujangganya,

takkan genap mengungkapkan hal kasih mulia

dan langit pun takkan lengkap memuat kisahnya.

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 116.1-4; 12-19

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                 Doa persiapan

-                 Pembacaan Alkitab:

Yesaya 25.6-9

Lukas 14.12-14

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Ketiadaan Penghukuman”

 

Siapa yang senang dibebaskan dari hukuman? Tentu saja menyenangkan jika terlepas dari hukuman.

 

Hal itu yang dinyatakan dalam catatan Yesaya, yakni ketika Tuhan menjanjikan pembebasan dari penghukuman. Hal itu menandakan kemurahan Tuhan yang sungguh mengasihi umat-Nya.

 

Kasih Tuhan kepada umat-Nya – dalam hal ini kepada kita – nyata lewat setiap perjalanan hidup yang kita tempuh. Di tengah suka maupun duka, Ia tetap menyertai kita.

 

Kebaikan Tuhan juga dinyatakan lewat perikop Lukas, yang mengingatkan agar kita memperhatikan kaum lemah. Dari situ kesadaran kita digugah, yakni agar kita juga ingat bahwa kita adalah orang lemah yang mendapat pertolongan Tuhan. Orang lemah merupakan pihak yang dicari Tuhan; yang menjadi subjek penyelamatan-Nya.

 

Jadi hari ini kita diajak mengingat dua hal:

1.    Kita lemah dan tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Hanya oleh kemurahan dan kasih Tuhan kita menerima pembebasan dari hukuman dan diselamatkan; dan

2.    Kita perlu memperhatikan kaum lemah, sebab kitapun bukan orang yang kuat. Hal ini bisa kita lakukan dengan terus berusaha menolong mereka yang kedudukannya di bawah kita.

 

Selamat berlebaran! Eh, merenung di masa lebaran …

 

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.     Suasana Lebaran, agar dipenuhi kekhidmatan dan suasana penuh tenggang rasa sesama pemeluk agama, dalam perbedaan, agar tercipta suasana yang tenang dan damai.

b.    Supaya kita bisa menikmati masa liburan dengan penuh kegembiraan, apapun situasi yang kita hadapi

 

 

Nyanyian Bersama

NKB 23 – Di Dalam Kasih Yang Teguh

 

Di dalam kasih yang teguh

t’lah datang Yesus Tuhanku,

menghapus aib dan dosaku,

Dia mengangkatku.

 

          Dari lembah ‘ku direngkuh

          dengan tangan-Nya yang lembut

          gelap lenyap terbitlah t’rang,

          O syukur, ‘ku diangkat-Nya.

 

Suara-Nya t’lah kudengar

memanggil aku yang cemar

meskipun dosaku besar

Dia mengangkatku.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025