I R O N I

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 4 Februari 2023

“I r o n i”

 

Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

NKB 1 – Hai, Kristen, Nyanyilah

 

Hai kristen, nyanyilah – haleluya! Amin!

Rajamu pujilah – haleluya! Amin!

Padukan suaramu di dapan Tuhanmu,

Nyanyikanlah merdu – haleluya! Amin!

 

Hatimu angkatlah – haleluya! Amin!

Mari bersoraklah – haleluya! Amin!

Tuhan Sahabatmu tinggal bersamamu,

Kasih-Nya pun teguh – haleluya! Amin!

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 112.1-9

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-       Doa persiapan

-       Pembacaan Alkitab:

Yesaya 29.13-16

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

“I r o n i”

 

Nyanyian umat biasanya dilagukan dengan tujuan menyatakan pemuliaan terhadap Tuhan. Entah dinyanyikan sendiri atau bersama, ia menjadi sebuah sarana memuliakan Tuhan.

 

“Memuliakan Tuhan” rasanya sering kita dengar pada ucapan orang Kristen. Namun sesungguhnya bagaimanakah kita mengartikan kata itu?

 

Secara sederhana, kata itu bisa dipahami sebagai situasi di mana Tuhan dianggap mulia. Tuhan dinomorsatukan. Tuhan ditempatkan pada takhta yang Mahatinggi, dan tiada hal lain yang mengalahkannya. Jadi memuliakan Tuhan berarti upaya mewujudkan situasi tersebut.

 

Akan tetapi jika bicara tentang prioritas, sungguhkah Tuhan kita jadikan yang nomor satu? Apakah tidak ada hal lain yang lebih kita sukai atau kita dahulukan ketimbang Tuhan?

 

HIdup kita sering diwarnai ironi. Apa yang kita katakan paling baik justru tidak kita utamakan atau dahulukan. Misalnya, kesehatan. Kita tahu bahwa hidup sehat sangatlah penting. Namun jika harus menjaga tubuh kita – dengan mengonsumsi makanan yang mendukung kesehatan, berolahraga secara teratur, tidur cukup dan tepat waktu, serta berbagai upaya lainnya – kita malah mengabaikannya demi hal-hal lain yang kurang penting (namun lebih menghibur diri kita).

 

Itulah yang dikritik dalam pesan ini. Bangsa Israel mengumandangkan puja puji terhadap Tuhan dengan dalih memuliakan Dia, namun hati mereka tidak tertuju kepada-Nya, melainkan kepada praktek penyembahan berhala. Mereka lebih mengutamakan pikiran dan kebenaran mereka sendiri – apa yang mereka anggap benar – serta membiarkan firman Tuhan terbang entah ke mana.

 

Dunia yang penuh dengan godaan menambah parah ironi ini. Alih-alih mendengarkan suara Tuhan dan hidup menurut petunjuk-Nya, manusia lebih memilih hal-hal baru nan menyenangkan yang memuaskan diri sendiri.

 

Semoga pesan Alkitab hari ini mengingatkan kita pada semangat dan tekad yang pastinya pernah kita ucapkan juga, yakni “memuliakan Tuhan” supaya kita tidak terjebak dalam ironi dan jadi orang yang hidup tanpa makna.

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

-       kesiapan memasuki kehidupan baru, bukan kembali ke gaya hidup masa lalu; kebersediaan menerima perubahan dan menikmati cara hidup yang berbeda dengan sebelum pandemi

-       semangat menjalani hidup yang lebih baik dari waktu ke waktu

 

Nyanyian Bersama

NKB 204 – Di Dunia Yang Penuh Cemar

 

Di dunia yang penuh cemar

antara sesamamu

hiduplah saleh dan benar;

nyatakan Yesus dalammu.

 

          Nyatakan Yesus dalammu

          Nyatakan Yesus dalammu

          Sampaikan firman dengan hati teguh

          Nyatakan Yesus dalammu

 

Hidupmu kitab terbuka

dibaca sesamamu;

Apakah tiap pembacanya

melihat Yesus dalammu?

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025