(Selasa, 21 Februari 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
“INDAHNYA SAAT YANG TEDUH”
(KJ 454 : 1, 3)
Indahnya saat yang teduh
menghadap takhta Bapaku:
kunaikkan doa pada-Nya,
sehingga hatiku lega.
Di waktu bimbang dan gentar,
jiwaku aman dan segar;
'ku bebas dari seteru
di dalam saat yang teduh
Indahnya saat yang teduh
penampung permohonanku
kepada yang Mahabenar
yang bersedia mendengar.
Sejak kulihat wajah-Nya
'ku yakin pada firman-Nya,
dan menyerahkan bimbangku
di dalam saat yang teduh.
Pembacaan Mazmur 78 : 17-20
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 1 Raja-Raja 19 : 9-18
Perjanjian Baru : Roma 11 : 1-6
Renungan
Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Seseorang yang mengalami depresi, biasanya akan merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga. Hal itulah yang juga nampak dalam diri Elia, saat ia bersembunyi di gunung Horeb. Setelah berhasil mengalahkan nabi-nabi dewa Baal, Elia merasa hidupnya terancam. Sebab Izebel sangatlah marah dengan peristiwa itu. Izebel berusaha untuk mencari Elia dan hendak membunuhnya. Ancaman Izebel itulah yang membuat Elia mengalami ketakutan dan bersembunyi di gunung Horeb.
Di tengah suasana hati Elia yang sedang depresi itu, Allah tidaklah tinggal diam. Allah menjumpai Elia dalam firman-Nya. Allah meneguhkan Elia untuk keluar dari ketakutannya. Allah berusaha untuk membangkitkan keberanian Elia, supaya ia segera meninggalkan tempat persembunyiannya dan melanjutkan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukannya. Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada Elia dengan harapan Elia menyadari bahwa selama ia tetap hidup dan bekerja bagi Allah, maka Allah tidak akan membiarkannya menghadapi segala ancaman itu. Allah meminta Elia untuk kembali menjalani kehidupannya. Allah tidak ingin Elia terus tenggelam dalam situasi depresi itu.
Apa yang dikerjakan Allah dalam diri Elia ini, sejatinya juga dilakukan-Nya dalam kehidupan kita pada masa kini. Ketika kita sedang berada dalam situasi depresi, Allah tidak membiarkan kita tinggal dalam situasi itu. Allah menghadirkan penghiburan dan penguatan-Nya melalui banyak hal yang ada di sekitar kita. Namun, terkadang kita tidak menyadari akan hal itu. Pikiran dan hati kita terlanjur dikuasai ketakutan dan kecemasan, sehingga tidak mampu melihat pertolongan Allah yang datang dalam kehidupan kita. Bahkan tidak sedikit yang merasa bahwa Allah telah menolak dirinya dan membiarkannya sendirian dalam menghadapi situasi itu. Padahal, tidaklah demikian.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma mengatakan: "Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya." (Roma 11:1-2) Melalui perkataannya ini, Paulus hendak mengingatkan kepada kita bahwa tidak pernah Allah menolak umat yang telah dipilih-Nya. Ia akan tetap berkarya untuk merangkul dan merengkuh umat-Nya, terlebih di saat umat-Nya sedang dalam situasi hidup yang tidak mudah. Itulah kasih karunia-Nya bagi kita.
Oleh karena itu, janganlah ragukan Dia. Jika dalam hidup ini kita sedang susah, hati kita sedang sedih, perasaan kita sedang berkecamuk, datanglah kepada-Nya! Berserulah kepada-Nya! Mintalah agar Dia menolong dan menguatkanmu! Dia pasti akan bertindak bagimu. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
- Berdoa agar masyarakat tetap bersedia untuk saling mengingatkan dalam menerapkan protokol kesehatan di tengah segala aktifitas sehari-hari.
Nyanyian Penutup
“TUHAN PASTI SANGGUP”
(Rohani Populer - Maria Shandi)
Kuatkanlah hatimu
Lewati setiap persoalan
Tuhan Yesus selalu menopangmu
Jangan berhenti harap pada-Nya
Tuhan pasti sanggup
Tangan-Nya takkan terlambat 'tuk mengangkatmu
Tuhan masih sanggup
Percayalah dia tak tinggalkanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar