Rajin Pangkal Pandai

Kamis, 24 November 2022


Saat Teduh



Nyanyian Pembuka

KJ 58: 1-2    MAHAKASIH YANG ILAHI

Mahakasih yang ilahi, nikmat sorga, turunlah
Mendiami hati kami; Kau mahkota kurnia.
Yesus, Kau berlimpah rahmat, Sumber kasih yang besar!
Datanglah membawa s'lamat bagi kami yang gentar.

Ya, hembuskan Roh kasih-Mu dalam hati yang resah; 
b'ri sejahtera janji-Mu, agar kami warisnya.
Yesus, Alfa dan Omega, nafsu dosa jauhkanlah:
diri kami b'ri merdeka dalam Dikau s'lamanya. 


Doa Pembuka



Bacaan Alkitab        Yakobus 4: 1 - 10



Renungan

    Rajin pangkal pandai merupakan nasihat yang sering saya dengar sejak kecil. Ketika seseorang begitu rajin, maka ia akan menjadi orang yang pandai, lihai, dan mahir dalam bidang yang ditekuni. Rajin mengutamakan konsistensi, sehingga ia akan giat menggali dan memperdalam apa yang dikerjakannya. Kedengarannya indah, bukan? 

    Tetapi, rajin pangkal pandai tidaklah semudah yang dibayangkan. Menjadi konsisten itu butuh perjuangan. Tetap tegar dalam mengupayakan apa yang dikerjakan sejak awal, terus berkarya, tidak bosan dan tidak lalai, itu semua membutuhkan ketangguhan yang luar biasa. Tidak sedikit orang yang tidak mampu bertahan, karena satu dan lain hal.

    Inilah yang coba diingatkan oleh Yakobus melalui bacaan hari ini. Umat yang sudah diselamatkan oleh karya pengurbanan Kristus harus rajin mendekatkan diri kepada Tuhan. Penyelamatan Kristus tidak menjadi alasan untuk tidak melakukan apa-apa, karena merasa sudah nyaman ada dalam kasih Tuhan. Justru, karena sudah diselamatkan, maka umat Tuhan harus rajin mendalami kasih kepada Tuhan dan sesama.

    Tantangan dan godaan pun tidak kalah rajin untuk muncul dan menggoyahkan iman kita. Di sinilah kita diuji, apakah kita cukup pandai mengecoh tantangan dan godaan itu, atau malah ikut terbawa arusnya. Kendalinya ada pada kita: seberapa kuat, rajin, taat, dan pandai kita menghadapi hal-hal yang mengganggu relasi kita dengan Tuhan.

    Jika kita rajin mengikuti hawa nafsu, rajin melakukan hal-hal yang tidak berkenan, membiarkan diri dibawa oleh keinginan diri dan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, maka semakin pandai juga kita menolak dan tidak mau tunduk pada kehendak-Nya. Waspadalah!

    Maka dari itu, rajin-rajinlah mendalami Firman Tuhan. Rajin-rajinlah mengikuti kegiatan pelayanan di gereja. Rajin-rajinlah berdoa dengan kerendahan hati. Ingat, rajin pangkal pandai seharusnya kita terapkan dalam kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Kiranya Tuhan menolong kita sekalian. Amin.



Doa Syafaat

  • Berdoa untuk kesediaan masyarakat melaksankan vaksinasi anak 6-11 tahun.
  • Berdoa untuk korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.


Nyanyian Penutup

KJ 58: 3-4    MAHAKASIH YANG ILAHI

Penebus yang mahakuasa, b'rilah kami hidup-Mu.
Datang dan senantiasa tinggal dalam umat-Mu, 
hingga beserta malaikat yang mengabdi, menyembah, 
kami turut memuliakan kasih-Mu selamanya.

Sempurnakan ciptaan-Mu, basuh noda dan cela; 
tunjukkankah bumi baru yang penuh bahagia!
Makin mulia, makin suci, diri kami ubahlah 
sampai nanti kami puji Dikau dalam t'rang baka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025