PENUH KEBERANIAN

 Tata Ibadah Harian 

 

Ibadah Harian Keluarga 

Senin, 19 September 2022 

 

 

Gereja Kristen Indonesia 

Serpong 

Jln. G. Merbabu Blok R 

Giri Loka 2 - BSD City 

 

“Penuh keberanian “ 

 

 



   

 

 

SAAT TEDUH NYANYIAN PEMBUKA 

 

 

  

Mercusuar Kasih Bapa  (NKB. 206) 

 

Mercusuar kasih Bapa memancarkan sinarNya. 

Namun suluh yang dipantai, kitalah penjaganya. 

 

Refrein: 

Pelihara suluh pantai walau hanya k’lip kelap. 

Agar tiada orang hilang di lautan yang gelap. 

 

Malam dosa sudah turun, ombak dahsyat menyerang. Banyaklah pelaut mengharap sinar suluh yang terang. 

 

PEMBACAAN MAZMUR 12 

(di bacakan secara berbalasan) 

 

DOA PEMBACAAN ALKITAB 

 

 

 

Perjanjian Lama  :  Amsal 14 : 12 - 31 

 Tata Ibadah Harian 

Perjanjian Baru   :  Kisah Para Rasul 4 : 1 - 12 

 

RENUNGAN 

 “Penuh keberanian “ 

 

Menerobos lampu merah di jalan raya adalah salah satu dari sekian banyak pelanggaran lalu lintas yang bisa kita saksikan di jalan. Kadang kesalahan itu sudah dianggap biasa oleh pengguna jalan. Jika sudah menjadi hal yang biasa, bagamana kita dapat mengupayakan agar kesadaran dapat terwujud ? Beranikah saudara untuk menegakkan kebenaran? 

 

 

Petrus dan Yohanes mengajarkan kita untuk selalu setia melakukan  kebenaran walau ada di tengah situasi yang tidak memungkinkan bahkan ditengah-tengah orang yang biasa melakukan kesalahan. Kesaksian Petrus dan Yohanes terus memberi dampak positif bagi kepercayaan pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Petrus dan Yohanes tengah memberi kesaksian bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati . Ajaran itu yang membuat orang-orang Saduki menjadi sangat marah dan bersama dengan imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah, pergi menangkap mereka untuk dibawa ke pengadilan. Mereka yang berencana untuk menangkap Petrus dan Yohanes bukan hanya karena kebencian, tetapi juga tidak percaya bahwa seorang nelayan seperti Petrus mampu membuat orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus mengalahkan imam-imam dan orang Saduki yang dianggap memiliki kepandaian. Petrus dan Yohanes dianggap sebagai orang biasa yang tidak terpelajar. Namun, Petrus dan Yohanes tidak gentar. 

Dalam pengadilan pertanyaan diajukan “kuasa manakah atau dalam nama siapakah mereka bertindak demikian” menunjukkan bahwa Mahkamah Agama memiliki kuasa yang paling besar dalam menentukan hukuman, sehingga dengan pertanyaan tersebut sebetulnya mereka tengah merasa bahwa tidak ada yang bisa menandingi kuasa yang mereka miliki di dalam pengadilan itu. Namun, Petrus yang penuh dengan Roh Kudus justru berani menjawab pertanyaan mereka dengan berkata “dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati. Petrus tidak pernah takut. Ia terus menyatakan kebenaran sekalipun dalam situasi yang sangat berbahaya. Petrus juga menjelaskan dasar dari keselamatan kepada mereka di tengah situasi yang 

Tata Ibadah Harian 

 

tidak memungkinkan, “dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia”, yang semakin memperkuat bahwa ada karya Roh Kudus di dalam perbuatan dan kesaksian Petrus. Petrus dan Yohanes hanya melakukan bagian tugas mereka sebagai para rasul, yaitu memberitakan tentang Yesus Kristus. Sekalipun mereka menjalankan tugas itu dalam kebenaran, selalu ada orang atau kelompok yang membenci apa yang sedang mereka lakukan. Karya Roh Kudus hadir memberi keberanian kepada Petrus dan Yohanes. 

 

Saudaraku … marilah kita belajar untuk meneladani Petrus dan Yohanes yang mampu menyatakan kebenaran dengan penuh keberanian, karena Roh Kudus yang memampukan. 

 

“tetapi Penghibur,   yaitu Roh Kudus  , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku,   Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu  kepadamu dan 

akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. ” 

(Yoh. 14:26) 

 

  

 

SAAT HENING DOA SYAFAAT DAN PENUTUP 

 

 

Petugas medis dan para medis untuk Kesehatan mereka. 

Berdoa untuk pergumulan keluarga masing-masing. 

 

NYANYIAN PENUTUP 

 

Mercusuar Kasih Bapa  (NKB. 206) 

 

Peliharalah suluhmu, agar orang yang cemas, yang mencari pelabuhan, dari mara terlepas. 

 

Refrein: 

Pelihara suluh pantai walau hanya k’lip kelap. 

Agar tiada orang hilang di lautan yang gelap. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA IBADAH HARIAN Jumat, 19 Desember 2025     Pujian P e mbukaan KJ 25 : 1 – 3 – YA ALLAHKU DI CAH’YAMU   Ya Allahku, di cah’...