KESEMPATAN

(Selasa, 13 September 2022)

  

Saat Teduh


Nyanyian Pembuka : KJ 353 : 1-2


"Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil”


Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, 

memanggil aku dan kau.

lihatlah Dia prihatin menunggu,

menunggu aku dan kau.


Refrain:

    "Hai mari datanglah, 

    kau lelah mari datanglah!"

    Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,

    "Kau yang sesat, marilah!"


Janganlah ragu, Tuhanmu mengajak,

mengajak aku dan kau.

Jangan enggan menerima kasih-Nya,

terhadap aku dan kau.

(kembali ke refrain)


Pembacaan Kitab Mazmur 73

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

  • Perjanjian Lama : Yunus 3 : 1-10
  • Perjanjian Baru : 2 Petrus 3 : 8-13


Renungan

   Kesempatan adalah waktu yang menuntut kita untuk menentukan keputusan atau pilihan kita. Apakah kita hendak mengambilnya atau mengabaikannya. Setiap keputusan yang kita ambil tentu akan membawa dampak tersendiri dalam hidup kita. Jika kita memutuskan untuk mengambilnya, maka keputusan itu tentu perlu untuk kita barengi dengan kesediaan melakukan suatu tindakan atau perbuatan yang bersesuaian dengan yang disampaikan dalam kesempatan itu. Namun, jika kita memilih untuk mengabaikannya, maka kita harus siap jika di kemudian waktu, kita menanggung akibat dari keputusan yang telah kita ambil itu. Ambil contoh: kesempatan kerja. Jika kepada kita ditawarkan sebuah kesempatan kerja, maka sebenarnya kita sedang diberi waktu untuk menentukan keputusan atau pilihan. Apakah kita hendak mengambil kesempatan itu atau tidak. Jika memang kita memutuskan untuk mengambilnya, maka kita juga harus siap untuk menjalankan setiap tugas pekerjaan yang ditawarkan kepada kita. Namun, jika kita mengabaikan tawaran itu dan tidak mengambilnya, maka kita pun harus siap dengan resiko jika di kemudian hari pekerjaan itu diambil orang.

    Demikian pula dalam hal hidup beriman. Bacaan kita dalam Yunus 3:1-10 menggambarkan bagaimana Allah memberikan kesempatan kepada orang-orang Niniwe untuk bertobat dan berbalik dari kesalahan mereka. Melalui Yunus, Allah menawarkan kesempatan untuk bertobat, sebelum Allah melakukan penghukuman kepada kota Niniwe. Kesempatan yang diberikan Allah itu digunakan dengan baik oleh orang-orang Niniwe. Mereka memutuskan untuk mengikuti apa yang menjadi kehendak Allah. Mereka tidak lagi larut dalam dosa mereka, melainkan mereka semua merespon tawaran itu dengan hidup dalam pertobatan dan meninggalkan tingkah laku mereka yang jahat. Bahkan ternak mereka pun dilibatkan dalam proses pertobatan ini. Melihat perbuatan mereka itu, maka menyesallah Allah dan Ia membatalkan hukuman yang akan dikenakan pada kota Niniwe.

    Belajar dari kisah dalam Yunus 3:1-10 ini, kita diingatkan bahwa Allah kita adalah Allah yang baik. Sebagaimana kata Sang Pemazmur: "Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya."  (Maz 73:1) Oleh karena kebaikan-Nya itulah, Dia selalu memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk memperbaiki diri dan meninggalkan dosa-dosanya. Allah tidak serta merta menghukum umat-Nya tanpa memberikan kepada mereka waktu untuk bertobat.  Demikian pula bagi kita di masa kini. Allah pun tetap memberikan kesempatan kepada kita, sebelum Ia menghakimi dunia ini. Hal inilah yang Ia nyatakan dalam surat 2 Petrus 3:9 "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." 

    Jika hingga saat ini Tuhan belum datang kembali sebagai Hakim yang Adil, bukan berarti Dia lalai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya. Ia sedang memberikan kesempatan kepada kita untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya. Ia ingin agar kita menggunakan waktu kehidupan kita dengan baik untuk berbalik kepada-Nya dan bertobat dari dosa-dosa kita. Sebab sesungguhnya, Ia mau kita semua tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Oleh karena itu, marilah kita gunakan kesempatan yang diberikan-Nya ini dengan baik. Mari kita hidup dalam pertobatan dan berbalik kepada Allah. Mari kita respon kesempatan yang diberikan Tuhan ini, sebagaimana orag-orang Niniwe meresponnya. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoa agar masyarakat tetap menjaga kesehatannya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada dan membatasi diri dalam berkerumun.

Nyanyian Penutup : (dinyanyikan 2X)


“Hidup Ini adalah Kesempatan”


Hidup ini adalah kesempatan

Hidup ini untuk melayani Tuhan

Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b'ri

Hidup ini hanya sementara


Oh Tuhan, pakailah hidupku

Selagi aku masih kuat

Suatu saat aku tak berdaya

Hidup ini sudah jadi berkat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...