Tataibadah harian
Sabtu –
24 September 2022
Bacaan:
Lukas 9.43b-48
Saat teduh
Bisa diiringi
instrumen
Nyanyian Umat
KJ 7 - YA TUHAN, KAMI PUJI NAMAMU BESAR
Ya Tuhan, kami puji
nama-Mu besar
Ya Bapa, makhluk-Mu
menyanyi bergemar
Langit buana, laut
bersyukur semua,
malaikat segenap
memuji Dikau jua.
Kemuliaan-Mu tetap
senantiasa
Kudus, kudus, kuduslah
Tuhan Mahakuasa
Kristus di sisi kanan
Allah, Bapa-Mu,
di hari sangkakala akan
menderu
memanggil kami pun
menghadap arasy Tuhan,
o tolong, agar kami jangan
dihukumkan
kar’na telah Kautanggung
dosa semuanya ;
oleh-Mu kami damai dengan
Allah Bapa
Ya Roh Kudus, berilah iman
yang teguh,
sucikan kami di
persekutuan-Mu,
supaya kami jangan
mengandalkan diri,
dan janganlah sesat ke
kanan dan ke kiri.
Ya Bapa, Putra, Roh,
kiranya Kauberikan
kepenuhan harapan yang
kami nantikan.
Doa Pembuka - Dipimpin seorang anggota keluarga
Pembacaan Mazmur 113
Seorang anggota
keluarga membacakannya
Renungan
o
Doa persiapan
o
Pembacaan Alkitab: Lukas 9.43b-48
Dalam Pekerjaan Tuhan, Semua Orang itu Penting
Zaman dulu, ada cerita kalau setiap orangtua memiliki
kebanggaan pada anaknya. Yang menarik, setiap kali pembagian rapor tiba,
orangtua-orangtua tidak sabar menunggu rapor anaknya keluar supaya bisa membandingkannya
dengan rapor temannya. Jika sudah dibagikan, maka sang ortu akan melihat bagian
yang menunjukkan rangking alias peringkat si anak.
Jika anaknya memperoleh rangking rendah, maka ortu itu bisa
saja marah. Mengapa demikian? Sekalipun nilai si anak tidak merah atau rendah,
rangking yang rendah membuat ortunya malu. Padahal si anak sama-sama naik kelas,
berbarengan dengan teman-temannya.
Dalam konteks yang agak berbeda, murid Yesus juga ternyata hidup
dalam persaingan. Masing-masing ingin merasa pelayanannya lebih diterima Yesus.
Mereka ingin menunjukkan bahwa ‘prestasi’ mereka lebih baik dibandingkan sesama
murid Yesus lainnya. Atas dasar itulah maka ada anggapan yang lebih baik
kinerja dan prestasinya itu layak mendapat penghargaan lebih dari Yesus.
Terhadap hal ini Yesus memberikan koreksi. Siapapun yang
mengikut Dia, sejauh menjalankan pelayanan yang berkenan kepada Bapa-Nya,
diterima dan harus didukung. Bahkan orang yang tidak berstatus murid-Nya
sekalipun, tetap harus didukung jika melakukan pekerjaan yang sejalan dengan kehendak
Bapa-Nya.
Jadi melalui perikop ini Yesus ingin mengajarkan kita agar
melihat orang lain sebagai sesama yang sama penting di hadapan Tuhan. Jangan sampai
muncul aroma persaingan – apalagi sampai menjatuhkan orang lain demi memperoleh
kedudukan atau perhatian khusus dari Yesus – sebab Yesus tidak akan
memberikannya!
Atas dasar itu, mari kita hidup berdampingan dalam damai,
saling menguatkan demi terselenggaranya kehendak Allah di bumi.
Pokok doa
Kiranya
masa pandemi ini membuat kita terus berusaha menyaring setiap hal, mengingat
banyak info beredar di sekeliling kita tidak semuanya bisa dipercaya. Hati-hati
juga menyebarkan hal-hal yang belum teruji kebenarannya sehingga kita tidak
menyesatkan orang lain dan membahayakan hidup mereka.
Dipimpin oleh seorang anggota keluarga, atau bergantian
Nyanyian Umat
KJ 370 – ‘Ku Mau
Berjalan Dengan Juruselamatku
‘Ku mau berjalan dengan Juruselamatku
di lembah berbunga dan berair sejuk.
Ya, ke mana juga aku mau mengikut-Nya
sampai aku tiba di neg’ri baka.
Ikut, ikut,
ikut Tuhan Yesus;
‘ku tetap mendengar dan mengikut-Nya.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;
Ya, ke mana juga ‘ku
mengikut-Nya!
‘Ku mau berjalan dengan Juruselamatku
di lembah gelap, di badai yang menderu.
Aku takkan takut di bahaya apa pun,
bila ‘ku dibimbing tangan Tuhanku.
Bersama Jurus’lamat hatiku teguh
di lembah dan bukit yang perlu kutempuh.
Tuhanku membimbing aku pada jalan-Nya
yang menuju rumah Allah yang baka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar