Tataibadah harian
Sabtu –
25 Juni 2022
Bacaan:
Lukas 9.21-27
Saat teduh
Bisa diiringi
instrumen
Nyanyian Umat
NKB 31 – Kami Naikkan Puji Dan Syukur
Kami naikkan puji dan syukur
Bagi Allah Mahaesa:
Bapa, Anak, dan Roh Penghibur,
kini, tetap selamanya
Sukacita, damai ilahi
jangan Kaubiarkan pergi
namun b’rikanlah dalam hati
membuat hidup berseri
Doa Pembuka - Dipimpin seorang anggota keluarga
Pembacaan Mazmur 16
Seorang anggota
keluarga membacakannya
Renungan
o
Doa persiapan
o
Pembacaan Alkitab: Lukas 9.21-27
Taruhan
Siapa yang pernah taruhan?
Biasanya kita bertaruh demi mendapat keuntungan. Kita mempertaruhkan
sesuatu – misalnya uang senilai Rp. 100.000,00 – dan mengharapkan memperoleh jumlah
uang yang lebih besar, misalnya Rp. 500.000,00.
Dalam hidup mengikut Kristus, kita diajak ‘taruhan’ juga.
Apa yang dipertaruhkan?
Penulis Injil menggambarkan keselamatan atau hidup kekal (penuh
damai sejahtera) sebagai tujuan kita bertaruh. Yang dipertaruhkan adalah segala
bentuk kenikmatan dan kenyamanan. Keuntungan material berupa harta kekayaan
atau segala yang kita pernah peroleh selama hidup ‘ditukar’ dengan sesuatu yang
lebih bernilai, yakni keselamatan atau hidup sorgawi.
Hidup seperti apa yang kita rasakan dalam situasi itu? Hidup
yang tenang dan seimbang. Hidup yang tidak dipenuhi ketakutan. Hidup yang
melegakan dan menyejukkan. Bisakah kita mengalaminya? Tentu! Asalkan kita siap
menaruh apa yang diminta. Tak jarang kita harus berkorban demi melakukannya. Apa
yang dikorbankan? Ego (keinginan) kita! Ego, yang dipengaruhi kedagingan kita,
sangat memengaruhi sikap dan tutur kita.
Mengorbankan ego artinya bersedia mengalah. Berani melepas
apa yang menurut kita layak atau patut kita dapatkan. Dibutuhkan kebesaran hati
jika mau melakukannya. Ditambah kesabaran (konsistensi) sebab bukan cuma sekali
dua kali kita mekakukannya. Kalau cuma sekali dua kali sih namanya cuma mencicipi,
belum menikmati.
Kerajaan Allah sudah didirikan di bumi ini. Kita sudah
diizinkan dan diberi kewenangan menikmatinya. Caranya sudah diberitahukan
kepada kita. Tinggal dieksekusi saja …
Pokok doa
Tetap
bersyukur dalam segala situasi, sebab itulah yang dikehendaki Allah!
Dipimpin oleh seorang anggota keluarga, atau bergantian
Nyanyian Umat
NKB 177 – Kucari Suatu Panji
Kucari suatu panji kan kuriing tetap,
dan pandu yang berani, takutku ‘kan lenyap.
Kucari kesempatan mencoba dayaku,
yang dapat memuaskan dahaga jiwaku.
Di dalam Yesus, Tuhan, ‘ku mendapatkannya;
Tetaplah ‘ku berjalan t’rus di bawah
panji-Nya.
Kucari jawab pasti, penawar raguku;
dan suluh yang memandu setiap langkahku.
Kucari tutur hikmat, yang kuasanya besar
supaya makna hidup tersingkaplah benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar