JANGAN TERSESAT

(Selasa, 28 Juni 2022)

  

Saat Teduh


Nyanyian Pembuka : KJ 355 : 1, 3


“Yesus Memanggil”


Yesus memanggil, "Mari seg'ra!"

Ikutlah jalan s'lamat baka;

jangan sesat, dengar sabdaNya,

"Hai marilah seg'ra!" 


Refrain :

Sungguh, nanti kita 'kan senang,

bebas dosa hati pun tent'ram

Bersama Yesus dalam terang

di rumah yang kekal.

 

Jangan kaulupa, Ia serta;

p'rintah kasihNya patuhilah.

Mari dengar lembut suaraNya,

"AnakKu, datanglah!" 

(kembali ke refrain)


Pembacaan Kitab Mazmur 140

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yeremia 3 : 15-28

Perjanjian Baru : Efesus 5 : 6-20


Renungan

Tersesat. Pernahkah Anda mengalaminya? Suatu kali, dalam sebuah perjalanan ke luar kota, kami mengandalkan sebuah peta perjalanan digital yang disediakan oleh sebuah aplikasi. Karena kami belum pernah sama sekali pergi ke daerah itu, maka kami sangat mengandalkan peta tersebut. Oleh aplikasi itu kami diarahkan menuju ke jalan yang menurutnya lebih dekat dan waktu tempuhnya lebih singkat. Kami ikuti saja arah yang diberikan. Tapi apa yang terjadi? Kami dibawa menuju jalan yang sempit dan penuh tantangan. Bahkan tak jarang kami harus putar arah karena jalan yang di depan kami tidak mungkin dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Alih-alih cepat sampai, yang ada justru kami putar-putar ga karuan. Waktu terbuang sia-sia karena kami harus kembali mencari jalan utama yang memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan roda empat. Begitulah jadinya kalau kita sedang tersesat dalam sebuah perjalanan.  Tersesat adalah sebuah keadaan yang tidak menyenangkan dalam hidup. Bisa saja keadaan itu membuat kita berada dalam situasi yang lebih berbahaya dan mengancam keselamatan kita. 

Memperhatikan betapa berbahayanya jika kita tersesat dalam hidup, maka firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita berhati-hati terhadap segala bentuk pengajaran dan arahan yang diberikan oleh orang lain. Kita harus menjadi pribadi yang tetap kritis dan selektif dalam menerima masukan dan arahan dari orang lain. Jangan sampai kita justru disesatkan oleh berbagai bentuk pengajaran dan arahan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan hanya ingin mengejar keuntungan buat dirinya sendiri. Firman Tuhan berkata: “Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.” (Ef. 5:6) dan “Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.” (Ef. 5:11)

Saat ini, kita hidup di tengah jaman yang dengan mudahnya kita dapat disesatkan oleh berbagai bentuk informasi yang tidak benar. Oleh karena itu kita harus bersikap bijaksana dalam menyikapi dan menerima berbagai bentuk informasi yang dapat kita temukan dalam berbagai media online, termasuk informasi yang berkaitan dengan iman percaya kita. Tuhan menghendaki kita untuk tetap memakai akal budi dan hikmat dalam menyaring berbagai informasi yang ada. Jangan menelan mentah-mentah berbagai informasi yang diberikan kepada kita.  Ujilah apakah memang informasi itu layak untuk diikuti dan dipercayai atau tidak. Pergunakan firman Tuhan sebagai penuntun dalam kita memilih dan memilah apa yang disampaikan orang lain kepada kita. Pilihlah informasi-informasi yang membangun iman percaya kita dan membuat kita semakin dekat dengan Tuhan serta mengasihi sesama. Jangan ikuti informasi yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dan membelokkan firman Tuhan. Sebab informasi itu hanya akan membuat kita hidup semakin jauh dari Tuhan. 

Selamat menapaki perjalanan hidup dengan sikap yang kritis dan selektif. Pakailah hikmat yang Tuhan anugerahkan agar kita tidak tersesat dalam perjalanan hidup kita. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

(dapat dipimpin oleh salah satu anggota keluarga atau dibagi dengan anggota yang lain)


  • Berdoa untuk masyarakat agar dapat tetap membatasi diri dalam bertemu dan berkerumun demi menjaga kesehatan diri dan keluarga. 
  • Berdoa bagi keluarga masing-masing 


Nyanyian Penutup : KJ 401 : 1-2


“Makin Dekat, Tuhan”


Kuperlukan Jurus'lamat, 

agar jangan 'ku sesat;

s'lalu harus kurasakan 

bahwa Tuhanku dekat.


Refrain: 

Maka jiwaku tenang, 

takkan takut dan enggan;

Bila Tuhanku membimbing, 

'ku di malam pun tent'ram.


Kuperlukan Jurus'lamat 

dalam langkah juangku;

siang malam, 

suka duka dengan Tuhan kutempuh.

(kembali ke refrain)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025