Kamis, 9 Oktober 2025
NYANYIAN
PEMBUKA
Allah Peduli
Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti
Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini
Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada satu pun kan terjadi tanpa Allah peduli
Allah mengerti, Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkan-Nya
Ku bergumul sendiri sbab Allah mengerti
DOA
PEMBUKA
Dipimpin
oleh salah satu anggota keluarga
BACAAN
ALKITAB
Mazmur 111
Imamat 14: 33-53
2
Timotius
1: 13-18
RENUNGAN
Sebuah mazmur
pujian, peraturan tentang jamur di dinding, dan catatan personal tentang
persahabatan. Apa hubungannya? Rantai emas yang menghubungkan ketiganya adalah
karakter Allah yang aktif dan penuh perhatian dalam setiap lapisan realita
kehidupan kita, yang
mulia, yang menjijikkan, dan yang menyedihkan.
Pertama,
renungkan kepedulian Tuhan yang menjangkau hal-hal yang terlihat kotor dan
terasing (Imamat 14:33-53). "Kusta pada rumah" bukanlah masalah
kesehatan masyarakat modern,
itu adalah tanda ritual yang menakutkan. Sebuah rumah, yang seharusnya menjadi
tempat perlindungan dan komunitas, bisa menjadi sumber kenajisan yang
mengharuskan penghuninya diasingkan. Dalam kekacauan dan ketakutan seperti
inilah, kita melihat keindahan hati Allah. Dia tidak berdiam diri. Dia tidak
membiarkan umat-Nya kebingungan. Dia memberikan sebuah protokol yang rumit dan
penuh kasih. Imam datang, sebagai
perwakilan Allah, tidak
untuk menghakimi dengan gegabah, tetapi untuk memeriksa dengan saksama. Ada
proses karantina, ada pengikisan bagian yang sakit, dan akhirnya, ada upacara
pemulihan. Di sini, Allah bukanlah Allah yang jauh yang hanya peduli pada
hal-hal rohani yang abstrak. Dia adalah Allah yang turun ke dalam kotoran dan
detail kehidupan kita. Dia peduli dengan tempat kita tinggal, dengan lingkungan
yang membentuk kita. "Kusta" dalam hidup kita hari ini mungkin adalah
konflik keluarga yang berkepanjangan, kebiasaan rahasia yang merusak, atau
pengaruh racun dari dunia yang mencemari rumah tangga iman kita. Pesannya
tetap: Tuhan melihat, Tuhan peduli, dan Dia menyediakan jalan bagi penyucian
dan pemulihan.
Kedua, lihatlah kepedulian Tuhan yang
menopang hal-hal yang rapuh dan terancam (2 Timotius 1:13-18). Konteksnya
sekarang bergeser dari kemurnian komunitas kepada keteguhan iman individu.
Rasul Paulus, pahlawan iman itu, berada dalam penjara yang dingin, mungkin
merasa sendiri dan ditinggalkan. Dalam keadaan seperti itu, kepeduliannya
tertuju pada warisan iman yang murni. Seruannya kepada Timotius,
"Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai
contoh ajaran yang sehat," adalah sebuah tindakan kepedulian ilahi. Tuhan
peduli agar kebenaran tentang Kristus tidak terdistorsi, tidak memudar, dan
diteruskan dengan setia dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kepedulian
ini menjadi nyata dan berdaging dalam sosok Onesiforus. Dia bukan hanya
mengirimkan pesan, tetapi dengan aktif mencari Paulus sampai menemukannya.
Dalam tindakannya yang penuh risiko ini, menjadi sahabat seorang
tahanan, kita
melihat tangan Tuhan yang peduli. Allah menopang iman Paulus melalui pelayanan
praktis seorang sahabat. Ini menunjukkan bahwa kepedulian Tuhan sering kali
bekerja melalui jalinan komunitas orang percaya, saling menguatkan dalam
kesetiaan yang sederhana namun berani.
Akhirnya, Mazmur 111 adalah respons yang tepat bagi kita. Pemazmur memanggil kita untuk memuji Tuhan "dengan segenap hati" justru karena "besar perbuatan-perbuatan TUHAN." Perbuatan-perbuatan besar apakah itu? Ya, itu termasuk membebaskan Israel dari Mesir. Tetapi, seperti yang kita lihat, itu juga mencakup prosedur detail untuk menyucikan sebuah rumah yang berkusta dan kesetiaan seorang sahabat yang menghangatkan hati seorang rasul di penjara. Inilah Allah kita! Dia adalah Tuhan yang perhatian-Nya meliputi hal-hal besar dan kecil, yang mulia dan yang hina. Dia ingat perjanjian-Nya untuk selamanya, dan itu berarti komitmen-Nya untuk menyucikan, menopang, dan memulihkan kita tidak akan pernah berakhir.
Oleh karena itu, marilah percaya. Dalam pergumulan
yang paling menjijikkan, undanglah Imam Besar, Yesus Kristus, untuk
menyucikan. Dalam kerapuhan iman, berpeganglah pada pola ajaran yang sehat dan
jadilah saluran kepedulian Tuhan bagi orang lain. Dan atas segala sesuatu,
pujilah Dia dengan segenap hati, karena Dialah Tuhan yang peduli, dari ujung
terkecil hingga terbesar dalam hidup. @vals.13
DOA
SYAFAAT
Dipimpin
oleh anggota keluarga atau dapat dibagi pada masing-masing anggota keluarga
- Kehidupan pribadi agar tetap berpusat pada Kristus
- Kehidupan keluarga
agar terus dapat saling menguatkan
- Kesehatan fisik,
mental dan spiritual orang-orang terkasih
- Perdamaian dan
keadilan di dunia
NYANYIAN
PENUTUP
Dia Mengerti
Terkadang kita merasa
Tak ada jalan terbuka
Tak ada lagi waktu
Terlambat sudah
Tuhan tak pernah berdusta
Dia s’lalu pegang janjiNya
Bagi orang percaya
Mujizat nyata
Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang sedang terjadi
Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang kita alami
Namun satu yang Dia minta
Agar kita percaya
Sampai mujizat menjadi nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar