Sabtu, 27 September 2025
SAAT TEDUH
PUJIAN PEMBUKA
NKB. 164 – Kidung yang Merdu di Hatiku
Kidung yang merdu di hatiku, Yesus membisikkannya.
“Jangan takut, ‘Ku bersamamu dalam kancah dunia.”
Reff
Yesus nama Yesus indah dan merdu,
memberikan kidung yang mengisi hidupku.
Nada-nada sumbang dan sendu disebabkan dosaku;
Yesus sudah menggantikannya jadi kidung yang merdu.
Riang atas limpah rahmatNya, dalam kasihNya teduh,
sambil t’rus memandang wajahNya ‘ku nyanyikan kidungku.
PEMBACAAN KITAB MAZMUR 146
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
DOA PEMBUKA DAN FIRMAN
PEMBACAAN ALKITAB
Ams. 28: 11-28 Luk. 9: 43-48
RENUNGAN
Kerendahan Hati Jalan Menuju Hidup
Dunia sering mengukur keberhasilan dari harta, status, dan kekuasaan. Namun, Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa ukuran Allah berbeda dengan ukuran manusia. Tuhan berkenan kepada orang yang rendah hati, setia, dan percaya kepada-Nya. Sementara itu, kesombongan dan ketidakadilan membawa kebinasaan. Yesus pun mengajarkan murid-murid bahwa yang terbesar justru adalah yang mau merendahkan diri seperti seorang anak kecil.
Renungan yang bertemakan “Kerendahan Hati Jalan Menuju Hidup”, sangatlah tepat untuk direnungkan agar kehidupan yang dijalani menjadi kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh sebab itu bacaan-bacaan hari ini memberikan pedoman sebagai berikut:
Mazmur 146 – Allah Penolong Sejati
Pemazmur menegaskan bahwa berbahagialah orang yang berharap kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Tuhan menegakkan keadilan, memberi roti kepada orang lapar, membebaskan orang yang tertindas, dan menjaga orang asing, janda, serta anak yatim.
Amsal 28:11–28 – Kebijaksanaan dan Kesombongan
Amsal memperingatkan bahwa orang kaya yang sombong sering kali buta terhadap kebenaran, tetapi orang miskin yang mengerti kehendak Tuhan lebih berharga. Kesombongan, ketidakadilan, dan penyembunyian dosa membawa kejatuhan, tetapi orang yang rendah hati, jujur, dan takut akan Tuhan akan mendapat kasih setia-Nya.
Lukas 9:43–48 – Siapa yang Terbesar?
Murid-murid masih sibuk membicarakan siapa yang terbesar di antara mereka. Yesus menegaskan: yang terbesar adalah yang mau menerima anak kecil, simbol kerendahan dan ketidakberdayaan. Artinya, jalan menuju kebesaran di mata Allah adalah kerendahan hati dan pelayanan, bukan kekuasaan.
Adapun aplikasi yang dapat direnungkan agar kehidupan semakin menyenangkan hati Tuhan sebagai berikut:
1. Percaya hanya kepada Tuhan → Jangan andalkan manusia, harta, atau diri sendiri, tetapi andalkan Tuhan yang menegakkan keadilan dan memelihara hidup.
2. Hidup rendah hati dan jujur → Dunia menghargai kesombongan dan keberhasilan, tetapi Tuhan menghargai hati yang tulus, jujur, dan takut akan Dia.
3. Belajar melayani seperti Yesus → Ukuran kebesaran bukan seberapa tinggi kedudukan kita, melainkan seberapa rendah kita mau melayani orang kecil, lemah, dan tak berdaya.
Firman hari ini mengajak kita untuk hidup dalam kerendahan hati, menjauhi kesombongan, dan selalu menaruh pengharapan hanya kepada Tuhan.
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang saling terbuka dan percaya kepada Tuhan.
NYANYIAN PENUTUP
NKB. 164 – Kidung yang Merdu di Hatiku
Bila ‘ku dirundung kemelut, pencobaan yang berat;
hatiku tak takut dan kecut, kar’na Tuhanku dekat.
Reff
Yesus nama Yesus indah dan merdu,
memberikan kidung yang mengisi hidupku.
Nanti Dia ‘kan menyambutku dalam kerajaanNya;
‘ku bersama-sama Tuhanku memerintah s’lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar