Sabtu, 12 April 2025
SAAT TEDUH
PUJIAN PEMBUKA
NKB 84 ‘Ku B’rikan Bagimu Tubuhku, Darahku
‘Ku b’rikan bagimu tubuhKu, darahKu,
engkau pun ‘Ku tebus, selamat jiwamu.
Bagimu ‘Ku b’ri hidupKu; apakah balasmu?
Bagimu ‘Ku b’ri hidupKu; apakah balasmu?
TahtaKu mulia; dan rumah yang gerlap,
telah ‘Ku tinggalkan, demi dunia gelap.
‘Ku tinggalkan semuanya; apakah balasmu?
‘Ku tinggalkan semuanya; apakah balasmu?
PEMBACAAN KITAB MAZMUR 31
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
DOA PEMBUKA DAN FIRMAN
PEMBACAAN ALKITAB
Im. 23: 1-8 dan Luk. 22: 1-13
RENUNGAN
Menyambut Paskah dengan Hati yang Tulus
Setiap perayaan besar dalam iman Kristen, seperti Paskah, bukan hanya sebuah ritual tahunan, tetapi juga sebuah momen refleksi mendalam tentang relasi kita dengan Tuhan. Dalam Mazmur 31:9-16, pemazmur mengungkapkan ketidakberdayaannya di tengah penderitaan, tetapi tetap berserah kepada Tuhan. Imamat 23:1-8 mengajarkan tentang hari-hari raya yang harus diperingati dengan kudus, sementara Lukas 22:1-13 menggambarkan bagaimana Yesus mempersiapkan Perjamuan Paskah terakhir-Nya bersama murid-murid-Nya. Dari ketiga bagian ini, kita diajak untuk merenungkan bagaimana kita menyambut Paskah dengan hati yang tulus dan hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.
1. Menyerahkan Hidup kepada Tuhan (Mzm. 31:9-16)
Pemazmur mengalami penderitaan yang besar, merasa ditinggalkan dan dicela oleh banyak orang. Namun, dalam kelemahannya, ia tetap berseru kepada Tuhan dan menyerahkan hidupnya ke dalam tangan-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa di tengah pergumulan hidup, kita harus tetap percaya kepada Tuhan, sebab Dia adalah tempat perlindungan yang sejati.
2. Menjalani Kehidupan yang Kudus (Im. 23:1-8)
Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk merayakan hari-hari raya dengan kekudusan. Ini menunjukkan bahwa ibadah kepada Tuhan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi harus dilakukan dengan sikap hati yang benar dan penuh hormat. Dalam menyambut Paskah, kita diajak untuk membersihkan hati dan hidup kita dari dosa, sehingga perayaan Paskah bukan hanya menjadi peringatan sejarah, tetapi juga pengalaman iman yang mendalam.
3. Menyiapkan Hati untuk Mengikut Yesus (Luk. 22:1-13)
Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk mempersiapkan perjamuan Paskah. Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu dalam rencana Tuhan sudah diatur dengan sempurna. Persiapan Paskah bukan hanya soal fisik tetapi juga soal hati. Apakah kita sudah menyiapkan hati kita untuk menyambut karya keselamatan Yesus dalam hidup kita?
Menyambut Paskah bukan hanya tentang merayakan suatu peristiwa, tetapi tentang memperbarui komitmen kita untuk hidup kudus dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Seperti pemazmur yang berserah, seperti bangsa Israel yang dipanggil untuk hidup kudus, dan seperti murid-murid yang taat dalam persiapan Paskah, marilah kita juga menyambut Paskah dengan hati yang tulus, siap untuk mengalami karya keselamatan Tuhan dalam hidup kita.
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang saling terbuka dan percaya kepada Tuhan.
NYANYIAN PENUTUP
NKB 84 ‘Ku B’rikan Bagimu Tubuhku, Darahku
‘Ku sudah disesah, tersiksa dan pedih,
supaya hilanglah dosamu yang keji.
‘Ku pikul salib bagimu; apakah balasmu?
‘Ku pikul salib bagimu; apakah balasmu?
Dan dari rumahKu, ‘Ku bawa bagimu
kes’lamatan penuh, ampunan, kasihKu.
Bagimu ‘Ku b’ri kurnia; apakah balasmu?
Bagimu ‘Ku b’ri kurnia; apakah balasmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar