(Senin, 3 Maret 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
TUHANKU BERJANJI
(PKJ 140 : 1-2)
Tuhanku berjanji dengan firman-Nya;
segala diatasi-Nya.
Yang paling tak mungkin dimungkinkan-Nya,
bagi yang beriman pada-Nya.
Refrein:
Tiada yang mustahil, asal kuat beriman.
Tiada yang mustahil bila firman kau pegang.
Firman Tuhanmu dengarkanlah:
Tiada yang mustahil bagi-Nya!
Percayalah kepada-Nya, peganglah firman-Nya;
segala hal, segala hal menjadi mungkin
beserta Tuhan.
Meski kau digoncang gelombanmg cemas,
firman-Nya tetap jangkarmu,
dan biar manusia lemah dan fana,
firman Tuhan pegangan teguh.
(kembali ke refrein)
Pembacaan Kitab Mazmur 35: 11-28
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Keluaran 35: 1-29
Perjanjian Baru : Kisah Para Rasul 10: 9-23
Renungan
Dalam kehidupan kita sebagai orang yang beriman, seringkali kita mendengar pernyataan: "tiada yang mustahil bagi Allah". Pernyataan ini hendak mengingatkan kepada kita tentang karya Allah yang tidak bisa dibatasi oleh apapun dan siapapun di dunia ini. Jika Allah telah berkehendak, maka apa yang menjadi kehendak-Nya itu, cepat atau lambat pasti akan terjadi dalam kehidupan umat-Nya. Persoalannya hanya ada dalam waktu saja. Di mana waktu Allah terkadang tidak sama dengan waktu yang kita prediksi dan perhitungkan.
Hal itulah yang juga nampak dalam karya-Nya yang disaksikan dalam 2 bagian bacaan kita hari ini. Dalam kitab Keluaran 35: 1-29 digambarkan kepada kita tentang kebutuhan untuk pendirian Kemah Suci yang akan digunakan untuk penyelenggaraan ibadah kepada Allah dan pemenuhan perlengkapan-perlengkapan ibadah yang akan di tempatkan dalam Kemah Suci tersebut. Jika kita memperhatikan benda-benda yang diperlukan untuk dapat memenuhi rencana tersebut bukanlah benda-benda yang sedikit. Diungkapkan di sana adanya kebutuhan emas, perak, tembaga, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, dsb yang tentu pada masa itu tergolong sebagai barang-barang yang mewah dan mahal. Namun, semuanya dapat tercukupi dengan baik. Allah mampu menggerakkan umat-Nya untuk dapat memenuhi apa yang dibutuhkan untuk terwujudnya rencana pendirian kemah suci tersebut tepat pada waktunya. Apa yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh bangsa Israel bahwa mereka mampu memenuhinya, ternyata pada akhirnya semuanya bisa terpenuhi sesuai dengan rencana dan kehendak Allah.
Hal senada juga kita jumpai dalam Kisah Para Rasul 10: 9-23. Pada masa itu menjadi hal yang tidak mudah untuk seorang yang bukan Yahudi diterima sebagai bagian dari kelompok orang percaya. Pada masa itu, masih ada pemikiran dalam diri orang percaya bahwa karya Allah hanya diperuntukkan bagi kelompok dan golongan mereka, bukan kepada kelompok dan golongan yang lain. Sebab itu, orang Israel tidak akan pernah memandang orang dari bangsa lain sebagai bagian dari orang yang layak untuk menerima anugerah keselamatan yang Allah sediakan buat umat-Nya. Mereka selalu memiliki pandangan bahwa orang-orang di luar bangsa Yahudi adalah kafir dan najis. Namun, dalam peristiwa yang dicatat dalam Kis 10: 9-23 ini kita melihat bagaimana Allah menuntun Petrus untuk melayani Kornelius, seorang perwira romawi yang bukan berasal dari kelompok orang Yahudi. Sekalipun dia tulus hati dan takut akan Allah dan terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, namun di mata orang Yahudi pada umumnya dia tetap dianggap tidak layak menerima kabar keselamatan karena dia bukan bagian dari orang Yahudi. Petrus sendiri diutus Allah untuk terbuka mendatangi Kornelius dan keluarganya, agar mereka mendapatkan kabar keselamatan dan menerima Kristus dalam hidupnya. Lagi-lagi kita melihat apa yang tadinya tidak mungkin bagi manusia, dibuat mungkin di tangan Allah.
Merenenungkan dua bagian bacaan kita ini, maka kita melihat bahwa pernyataan "tiada yang mustahil bagi Allah" adalah pernyataan yang benar adanya. Di dalam kehidupan ini, jika Allah telah berkehendak dan berencana, maka manusia atau apapun yang ada dalam dunia ini tidak mungkin dapat membatasinya. Oleh karena itu, jangan pernah ragukan karya-Nya dalam kehidupan kita. Jadilah orang-orang yang tetap menaruh percaya kepada kehendak dan rencana Allah dalam kehidupan kita. Nantikanlah pemenuhan kehendak Allah dengan tekun dalam kehidupan kita. Yakinlah bahwa Dia mampu mewujudkan apa yang terlihat mustahil dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar masyarakat bersedia untuk terlibat dalam gerakan menjaga kelestarian alam dengan mengurangi penggunaan botol plastik dalam aktifitas kehidupan mereka setiap hari.
Nyanyian Penutup
TUHANKU BERJANJI
(PKJ 140 : 3-4)
Segalanya mungkin dengan firman-Nya;
percaya dan aminkanlah!
Janji-Nya selalu ditepati-Nya,
tidak akan dipungkiri-Nya.
Refrein:
Tiada yang mustahil, asal kuat beriman.
Tiada yang mustahil bila firman kau pegang.
Firman Tuhanmu dengarkanlah:
Tiada yang mustahil bagi-Nya!
Percayalah kepada-Nya, peganglah firman-Nya;
segala hal, segala hal menjadi mungkin
beserta Tuhan.
Yang Mahakuasa, Khalik semesta,
mencipta dengan firman-Nya.
Tak ada mustahil di hadapan-Nya;
alam raya dip'rintahkan-Nya.
(kembali ke refrein)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar