TERASING DAN KEMBALI - Selasa, 18 Februari 2025

Selasa, 18 Februari 2025 – TERASING DAN KEMBALI

 

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 413 – TUHAN, PIMPIN ANAKMU
Syair dan lagu: Lead Me, Saviour, Lest I Stray, Frank M. Davis (1839 – 1896),
Terjemahan: E. L. Pohan Shn.
 
Tuhan, pimpin anakMu,
agar tidak tersesat.
Akan jauhlah seteru,
bila Kau tetap dekat.
Refrein:
Tuhan, pimpin!
Arus hidup menderas;
agar jangan ‘ku sesat,
pegang tanganku erat.
 
Hanya Dikau sajalah
Perlindungan yang teguh.
Bila hidup menekan,
Kau harapanku penuh.

Sampai akhir hidupku,
Tuhan, pimpin ‘ku terus.
K’lak kupuji, kusembah
Kau Tuhanku Penebus.



 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

EZRA 1:1-11

 

RENUNGAN

Kitab Ezra menceritakan tentang Allah yang berkarya bagi umat Israel mengembalikan mereka dari pengasingan di negeri Babel. Ada dua gelombang utama pemulangan. Gelombang pertama (Ps. 1-6) di pimpin oleh Zerubabel, mereka diijinkan membangun kembali Bait Suci. Sedangkan gelombang kedua (ps. 7-10) di pimpin oleh Ezra yang memulihkan kehidupan rohani bangsa Israel.

Hal yang menaik dari Ezra 1:1-11, Allah memakai bangsa lain untuk menyelamatkan Israel, yaitu Bangsa Persia. Oleh Allah, hati Raja Koresh (Persia) dibangkitkan untuk membebaskan bangsa Israel dari pengasihan di Babel selama kurang lebih 70 tahun. Hal tersebut terlihat ketika Koresh mengeluarkan dekrit yang mengizinkan umat kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci. Allah bisa memakai siapapun dan dengan cara-Nya untuk membebaskan umat dari berbagai belenggu. Hal yang menarik kedua adalah ketika umat kembali dari pengasingan mereka diajak untuk kembali membangun relasi yang dekat dengan Allah, ditunjukkan melalui pembangunan kembali Bait Allah dan rohani mereka.

Apa yang bisa refleksikan dari bacaan ini?

Perjalanan iman bangsa Israel juga menjadi cerminan perjalanan iman kita. Mungkin kita tidak mengalami pengasingan atau pembuangan ke suatu tempat tertentu, tapi mengalami “pengasingan modern”. Ini adalah jenis pengasingan di tengah rutinitas yang membuat kita jauh dari Tuhan.

Kita diperbudak oleh ambisi kita sendiri yang tidak pernah merasa puas. Sehingga kita terasing dari waktu bersama dengan Tuhan karena terlalu sibuk dengan pekerjaan. Kita terasing dari persekutuan tubuh Kristus. Kita terasing dengan pasangan, anak maupun orang tua kita sendiri. Dampaknya tentu banyak hal yang kemudian menjadi berjarak dan merusak.

Allah memberi kita kesempatan untuk kembali supaya kita tidak hanya menyadari keterasingan kita pada banyak hal, namun apa yang sesungguhnya menjadi tujuan dalam hidup kita. Allah bisa memakai siapa saja atau cara tertentu supaya kita kembali dari "keterasingan" itu. Kita perlu rendah hati dan menyambut jika ada seseorang mengingatkan atau menegur kita untuk bertobat. Lalu seperti bangsa Israel yang kembali pulang dengan membangun ulang, demikian kita juga kembali dengan membangun kembali prioritas hidup yang sejalan dengan kehendak Tuhan.

Jika kita ingin keluar dari “pengasingan modern”, temukan Tuhan kembali di tengah hiruk pikuk kota dengan kesibukannya.

Jika kita ingin kembali, bangunlah relasi yang intim dengan Tuhan. Sehingga batin kita selalu jernih dan damai. Kita juga bisa kembali membangun keluarga yang harmonis.

 

 

DOA SYAFAAT

·         Gereja yang peduli dengan Kesehatan lingkungan

 

NYANYIAN PENUTUP
PKJ 199 – Dulu ‘Ku Tertindih Dosa
Syair dan lagu: Shackled by a Heavy Burden, William J. Gaither, 1963,
Terjemahan: Yamuger, 1998,
(c) William J. Gaither (ASCAP), 1963
 
Dulu ‘ku tertindih dosa,
oleh malu terbeban.
Tangan Yesus menyentuhku,
diubah diriku olehNya.
Refrein:
Dijamah, ‘ku dijamah!
Meluap suka citaku!
Tuhan Yesus menjamahku;
diriku ciptaan baru.
 
Saat kuterima Yesus,
jadi baru diriku.
Tak ‘ku berhenti memuji,
memuji Dia selamanya. Refrein:



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA IBADAH HARIAN Jumat, 19 Desember 2025     Pujian P e mbukaan KJ 25 : 1 – 3 – YA ALLAHKU DI CAH’YAMU   Ya Allahku, di cah’...