Sukacita Penantian

(Sabtu, 14 Desember 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

KAU YANG LAMA DINANTIKAN

(KJ 76 : 1-2)

 

Kau yang lama dinantikan, Jurus'lamat datanglah!

Agar kami Kau sucikan dari dosa dan cela!

Umat-Mu tetap Kau tuntun, Kau harapan kami pun!

Bangsa dunia menunggu penghiburan kasih-Mu!


Raja mulia, Kau lahir bagai anak yang lembut,

agar kami Kauajari kasih Kerajaan-Mu.

Pimpin kami oleh Roh-Mu, hati pun perintahlah

dan demi kurban darah-Mu, b'rilah damai yang baka!


Pembacaan Kitab Yesaya 12: 2-6

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Amos 9: 8-15

Perjanjian Baru    : Lukas 1: 57-66


Renungan 

    Kelahiran seseorang merupakan sebuah peristiwa yang dinantikan dengan penuh bahagia oleh sebagian besar keluarga. Melalui kelahiran seseorang, maka anggota keluarga menjadi bertambah. Hal ini tentu membawa hadirnya harapan baru bagi keluarga tersebut. Oleh karena itu, dalam banyak tradisi masyarakat, kelahiran selalu disambut dengan pesta yang meriah dan penuh sukacita. Bahkan kebahagiaan itu juga menjalar dalam diri orang-orang lain yang mengenal keluarga itu. Biasanya, begitu mendengar berita tentang kelahiran, maka mereka akan datang dengan membawa hadiah sebagai tanda sukacita mereka atas hadirnya seorang anak manusia.

    Hal itulah yang juga nampak dalam peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis. Dalam bacaan kita, Injil Lukas 1: 57-66 memberi gambaran tentang kesukacitaan yang dialami oleh keluarga Zakharia dan Elisabet. Kegembiraan itu ternyata bukan hanya dialami oleh keluarga inti, melainkan juga oleh sanak saudara dan tetangga-tetangga yang ada di sekitar mereka. Lukas 1:58 memberi kesaksian, "Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia." Kesukacitaan itulah yang kemudian mendorong mereka untuk datang menjenguk dan melihat bayi Yohanes ketika usianya sudah delapan hari. Mereka datang untuk memberi dukungan kesukacitaan bagi keluarga Zakharia dan Elisabet.

    Di tengah kesukacitaan yang mereka alami itu, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk melihat dan menyaksikan secara langsung bagaimana Tuhan berkarya dalam kehidupan keluarga Zakharia dan Elisabet. Mereka melihat bagaimana Zakharia yang tadinya bisu, karena meragukan apa yang dirancangkan Tuhan dalam hidupnya, akhirnya dipulihkan dan kembali bisa berbicara di hadapan mereka. Hari itu, Zakharia dapat berkata-kata dan memuji Allah di depan mereka. Kuasa Tuhan dinyatakan dalam kehidupan Zakharia dan orang-orang yang ada di sekelilingnya.

    Belajar dari peristiwa kelahiran Yohanes yang dicatat oleh Injil Lukas ini, kita diingatkan bahwa apa yang dijanjikan Tuhan pasti digenapi sesuai dengan rencana dan rancangan-Nya dalam kehidupan umat-Nya. Tuhan tidak pernah ingkar janji. Apa yang telah dinyatakan-Nya kepada umat, pasti akan diwujudkan-Nya sesuai dengan waktu perkenanan-Nya. Hal itulah yang juga diberitakan oleh nabi Amos pada masa pelayanannya. Dalam kitab Amos 9: 8-15, Amos mengingatkan tentang apa yang dijanjikan Tuhan kepada umat-Nya. Amos mengajak umat untuk tidak ragu dalam memegang setiap janji Tuhan dalam kehidupan mereka. Sebab pada waktu-Nya nanti, mereka akan melihat bagaimana kuasa Tuhan dinyatakan dalam kehidupan mereka.

    Hal yang sama juga diberitakan oleh nabi Yesaya. Dalam Yesaya 12: 2-6, kita membaca bagaimana Yesaya berusaha untuk meyakinkan umat tentang pemenuhan janji Tuhan dalam hidup mereka. Melalui nabi Yesaya, Tuhan memberi gambaran keadaan hidup umat manusia ketika janji Tuhan digenapi dalam hidup mereka. Yesaya menggambarkan bahwa hidup umat akan diwarnai dengan rasa syukur yang meluap karena perbuatan-perbuatan Tuhan terhadap mereka. Kitab Yesaya mengungkapkan, "Pada waktu itu engkau akan berkata: Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku." 

    Oleh karena itu, di masa penantian penggenapan janji Tuhan ini, marilah kita tetap hidup dalam kesetiaan kepada-Nya dan tidak berpaling dari-Nya. Marilah kita dengan tekun dan sabar terus menantikan pemenuhan janji Tuhan dalam kehidupan kita. Marilah kita nantikan waktu perekenan-Nya dalam memenuhi janji-Nya kepada kita, dengan hidup taat dan benar di hadapan-Nya. Tuhan memberkati kita. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar keluarga-keluarga umat Tuhan menjadi keluarga yang tetap rajin bersekutu dan berdoa.


Nyanyian Penutup

 

YA YESUS, DIKAU KURINDUKAN

(KJ 84 : 1-2)

 

Ya Yesus, Dikau kurindukan, lipurkan lara batinku,

seluruh hatiku terbuka menyambut kedatangan-Mu.

Bahagia, Terang sorgawi, Engkau harapan dunia:

Terbitlah, Surya Mahakasih, dan jiwaku terangilah!


Hatiku biar Kaujadikan palungan-Mu yang mulia

dan dalam aku Kaucerminkan terang sorgawi yang baka,

sebab dengan kehadiran-Mu keluhan batinku lenyap.

Kiranya lahir dalam aku dan tinggallah serta tetap!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA IBADAH HARIAN Jumat, 19 Desember 2025     Pujian P e mbukaan KJ 25 : 1 – 3 – YA ALLAHKU DI CAH’YAMU   Ya Allahku, di cah’...