Enaknya, Langsung Bicara sama Bapa! - 27 November 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 27 November 2024

 

Enaknya, Langsung Bicara sama Bapa!

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah Yehezkiel 30.20-26 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“BERSABDALAH, TUHANKU”

Nyanyikanlah Kidung Baru 117 bait 1 dan 2     

 

Bersabdalah, Tuhanku tetap di relung hatiku;

nyatakanlah maksud-Mu, memandu seg’nap langkahku.

 

Firman-Mu ya Tuhanku, setiap saat kuperlu

dan jadilah suluhku, sehingga hatiku teguh.

 

 

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 76 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Yohanes 16.25-33

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Badu bekerja di sebuah perusahaan swasta di Tangerang. Di perusahaannya, ada sebuah ketentuan aneh yang diberlakukan bagi para karyawannya. Ketentuan itu menyangkut pengambilan gaji, yakni setiap karyawan hanya boleh mengambil gaji di bendahara perusahaan lewat supervisor yang sudah ditunjuk oleh manajer perusahaan.

 

Jadi, kalau misalnya bulan Oktober lalu supervisor yang ditunjuk adalah Pak Andi, maka semua karyawan harus menunggu Pak Andi mengambilkan gaji mereka dari bendahara lalu menyerahkannya kepada masing-masing karyawan. Kalau bulan November ini yang ditunjuk adalah Bu Rita, maka semua karyawan menunggu Bu Rita menyerahkan gajinya kepada mereka. Demikian pula bulan-bulan selanjutnya.

 

Kerepotan ini menjadi runyam kalau orang yang ditunjuk itu sedang berhalangan, entah sakit atau sedang ada di luar kota. Seperti bulan lalu, contohnya. Pak Andi sedang merayakan ulang tahun nikah peraknya di Kuala Lumpur bersama keluarganya, dan mereka berada di sana selama seminggu. Akhirnya gaji karyawan tertunda pengambilannya dan mereka jadi merana. Seandainya saja aturannya diubah, misalnya mereka boleh langsung menghadap bendahara dan meminta hak mereka, tentu akan lebih menyenangkan.

 

Demikian pula halnya dengan berbicara kepada Allah Bapa. Jika kita harus melewati perantara, mungkin akan lama menyampaikan pesan atau permohonan kepada Bapa. Oleh karena itu Yesus mengatakan bahwa Dia membuka jalan dengan memperkenalkan kita kepada Bapa, sebab sebelum Dia datang ke dunia, siapa manusia yang pernah bicara dengan Bapa? Mengetahuinya saja pun tidak, bukan?

 

Dalam bahasa kiasan, Yesus memberitahukan para murid bahwa Ia akan membuka jalan bagi setiap orang agar dapat berbicara langsung dengan Bapa. Kita bisa menyatakan keinginan atau harapan kita tanpa hambatan apapun. Hal itu dapat diwujudkan melalui doa.

 

Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai utusan Bapa. Akan tetapi Ia memiliki semangat dan jiwa yang sama dengan Bapa-Nya. Termasuk keinginan (baca: kehendak) yang sama. Jika Bapa berkehendak memulihkan orang yang sakit, demikian pula Yesus. Apa yang dilihat manusia dalam diri Yesus mewakili apa yang ada dalam diri Bapa. Jika kita melihat kesabaran Yesus menghadapi orang yang jahat,  maka Sang Bapa juga memiliki kesabaran yang sama. Jika Yesus bisa menghibur orang berduka, maka Sang Bapa juga bisa melakukannya.

 

Jadi sekarang kita diberi kesempatan dan kesanggupan berkomunikasi dengan Tuhan. Lewat Yesus, sebenarnya kita berhadapan dengan Bapa. Yesus mempermudah akses kita berjumpa dan berbicara dengan Tuhan. Sebab Dialah Tuhan. Bersama dengan Sang Bapa (dan Roh Kudus), mereka menyelamatkan dunia dan ciptaan yang rusak.

 

Kalau kita mau bicara dengan Bapa, langsung saja, jangan sungkan-sungkan. Dengan membayangkan figur Yesus, kita sebetulnya sedang berhadapan muka dengan muka dengan Bapa. Masalahnya, apakah kita punya kerinduan bicara dengan Bapa?

 

 

Doa Syafaat

Mari berdoa agar kesadaran memelihara lingkungan hidup boleh terus ditingkatkan dari hari ke hari, baik dalam lingkup jemaat maupun masyarakat

 

Nyanyian bersama

“TAK KITA MENYERAHKAN“

Kidung Jemaat 54 bait 2 dan 4

 

Penyokong orang tua dan orang yang lemah,

pemimpin orang muda dan sukacitanya.

Senjata perjuangan di p’rang penggodaan

dan bantal perhentian di jam kematian.

 

Di hati kami, Tuhan, Kautulis Sabda-Mu,

supaya kami juga setia dan teguh.

Kenadti gunung goyah, binasa dunia,

kekallah Firman Allah selama-lamanya.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025