Tataibadah Harian
Rabu, 25 September
2024
Baca, Pelajari, Praktek.. Ulangi Terus Sampai Mati
Saat teduh
Tenangkan diri selama sekitar satu menit.
Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga
memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu.
Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.
Bacaan Alkitab I
Bacalah Yeremia 1.4-10 secara
perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk
sehari ini.
Nyanyian bersama
“KITA SUDAH DITEBUS OLEH-NYA”
Nyanyikanlah Kidung
Baru 213 bait 1 dan 2
Kita
sudah ditebus oleh-Nya,
kini
layanilah Mukhalismu.
Maju
t'rus dan kibarkan panji-Nya,
sanjung
Rajamu!
Mari bawa pada-Nya segenap
talentamu
serta hidup mengikuti firman-Nya!
Taat dan
setialah walau sukar jalanmu,
hidup
kudus agar kasih-Nya pun nyatalah!
Waktu suka atau waktu duka,
walau badai datang melandamu;
Janganlah jemu melayani-Nya,
sanjung
Rajamu!
Pembacaan Mazmur
Bila
memungkinkan, bacalah Mazmur 139 secara bergantian bersama anggota
keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang
menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.
Renungan
Bukalah Yohanes
8.21-38
Berdoalah dahulu
sebelum membacanya.
Asal usul
seseorang biasanya menentukan atau memengaruhi sikap dan kebiasaannya. Misalnya
kalau kita berasal dari daerah yang panas seperti daerah Timor, tabiat kita
bisa lebih keras ketimbang orang lain yang berasal dari daerah dingin.
Perikop Injil
yang kita baca menggambarkan Yesus menjelaskan asal-usul-Nya. Ia mengatakan
bahwa Ia berasal dari Sang Bapa, yang adalah Roh Kebenaran. Perkataan-Nya itu
juga menyatakan bahwa Ia akan kembali kepada Bapa ketika tugas-Nya di dunia
sudah selesai. Dengan kata lain, Ia akan pulang.
Apa yang penting
dari pernyataan Yesus itu? Bagi kita selaku orang yang percaya kepada-Nya, ini
memperlihatkan kita yang sudah ditebus oleh-Nya perlu menyadari (dan terus
mengingat) bahwa kita pada suatu saat juga akan ‘pulang’. Ke mana pulangnya?
Seperti Yesus, yang sudah membuka jalan, maka kita akan pulang kepada Bapa.
Akan tetapi perjalanan
pulang itu mesti dirintis melalui hidup yang kita jalani sekarang. Sedikit demi
sedikit, langkah demi langkah, kita mengarah ke rumah Bapa. Apa yang perlu kita
perhatikan supaya tidak salah jalan?
Perhatikanlah
gerak Yesus. Perhatikanlah apa yang dikatakan-Nya. Perhatikanlah sikap hidup
dan cara Dia menghadapi berbagai situasi.
Di mana kita
dapat memperhatikan semua itu? Dalam seluruh Injil (Matius, Markus, Lukas,
Yohanes) kita bisa menemukannya. Marilah mulai melihat semua itu, sebab ia
merupakan pandu bagi kita agar sampai ke rumah Bapa.
Selanjutnya,
perhatikanlah juga bagaimana kita hidup. Setiap cara kita menyikapi situasi
akan menentukan juga apakah kita akan menuju kepada Bapa atau tidak. Oleh karenanya,
maka apa yang kita baca dalam Alkitab perlu dipraktekkan. Bukan sebagai
kewajiban, melainkan sebagai panggilan hidup. Sebagai sebuah bagian yang
melekat pada diri, sebagaimana Yesus juga melekatkannya pada diri-Nya sepanjang
hidup-Nya.
Doa Syafaat
Mari doakan
anggota jemaat yang melayani sebab karena keberadaan mereka kita bisa diajak
mengalami hidup bersama Tuhan. Para pelayan tentu memiliki kekurangan dalam
keterbatasan mereka. Terimalah itu dan tetap syukurilah apa yang mereka
lakukan, betapa pun pelayanan mereka tidak sempurna atau sesuai dengan harapan
kita.
Nyanyian bersama
“MAKIN SERUPA YESUS, TUHANKU“
Nyanyikanlah Kidung
Baru 138 bait 1 dan 2
Makin serupa Yesus, Tuhanku,
inilah sungguh kerinduanku
Makin bersabar, lembut dan merendah,
makin setia dan rajin bekerja
Ya
Tuhanku, kub'rikan pada-Mu
hidup
penuh dan hatiku seg'nap.
Hapuskanlah
semua dosaku,
jadikanlah ‘ku
milik-Mu tetap.
Makin serupa Yesus, Tuhanku,
setiap hari ini doaku:
Makin bergiat menjadi murid-Nya,
makin berani menjadi saksi-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar