Sabtu, 16 Maret 2024
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 467 TUHANKU BILA HATI KAWANKU
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB Yohanes 12: 1-11
RENUNGAN
Pepatah mengatakan: buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Artinya perilaku seorang anak tidak akan jauh berbeda dari perilaku orangtuanya. Mengapa bisa demikian? Karena anak akan belajar dari orangtuanya mengenai berbagai hal. Apa yang dilihat anak dari orangtuanya, itulah yang akan direkam dalam benaknya. Sehingga secara sadar atau tidak sadar, semua yang dilihat dari orangtuanya akan dilakukannya juga kepada orang lain.
Dalam bacaan hari ini, kita mengetahui bahwa Maria saudara Lazarus menuangkan minyak wangi yang mahal untuk meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Peristiwa ini sesungguhnya tidak lazim di masa itu. Perempuan biasanya hanya melayani dalam perjamuan makan (ay. 2). Tetapi Maria justru melakukan sesuatu yang lebih besar, yang menggemparkan semua orang yang ada di situ. Selain itu, minyak wangi itu harganya mahal dan wanginya memenuhi seluruh rumah (ay. 3).
Dalam konteks budaya masa itu, Maria tidak patut dicontoh. Tindakannya dianggap tidak sopan dan tidak layak ditiru. Tentu yang akan disalahkan adalah orangtuanya karena tidak bisa mendidik anaknya untuk berbuat yang tepat di saat itu.
Namun, bagi Yesus, tindakan Maria bukanlah sesuatu keanehan. "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku" (ay. 7). Orang yang meninggal pada masa itu hanya dibaringkan di dalam kubur batu dan tidak diberi formalin, sehingga jenazahnya akan diberi minyak wangi atau rempah-rempah yang akan menutupi baunya.
"Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu" (ay. 8). Respons Yesus adalah tidak mengkritik Maria. Yudaslah yang keberatan dan memberikan penilaian yang berdasarkan pada pemikirannya sendiri. Apa yang Maria lakukan tidak dibenarkan tetapi juga tidak disalahkan. Maria bertindak sendiri, tidak ada yang menyuruhnya, dan itu adalah ketulusan hati seorang yang begitu mengasihi Yesus.
Apa yang Yesus katakan adalah benar. Orang miskin tetap ada dari dulu hingga sekarang ini. Tetapi kesadaran dan kerinduan untuk memuliakan dan menyatakan kasih kepada Tuhan, tidak semua orang memilikinya. Maka dari itu, sebagai anak-anak Tuhan, kita perlu belajar untuk bisa mengasihi Tuhan dengan seluruh keberadaan kita. Ajarkanlah itu juga kepada anak-anak kita, keturunan kita, karena tantangan mereka nantinya akan lebih besar. Penting untuk memiliki rasa kasih dan hormat kepada Tuhan, sehingga kelak bisa terus memelihara iman percaya kepada Tuhan sampai akhir hayat.
DOA SYAFAAT
- Keluarga yang tetap bersatu dalam suka dan duka.
- Perdamaian di Indonesia dan di dunia.
NYANYIAN PENUTUP
KJ 451 BILA YESUS BERADA DI TENGAH KELUARGA
Bila Yesus berada di tengah keluarga,
bahagialah kita, bahagialah kita.
Bila Yesus berkuasa di tengah keluarga,
pasti kita bahagia, pasti kita bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar