Kamis, 7 Maret 2024
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 2: 1-2 SUCI, SUCI, SUCI
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB Efesus 1: 3-6
RENUNGAN
Tentu kita tahu apa itu rantai. Ada rantai sepeda yang menghubungkan ban depan dan ban belakang sepeda dengan pengayuh. Ada rantai untuk mengamankan, yang dibuat dari besi dan dikenakan pada benda yang akan akan diamankan. Ada rantai makanan, sebuah istilah untuk menjelaskan proses makan-dimakan antara makhluk hidup.
Rantai menjadi pengikat dan terkait dengan hal yang saling berhubungan. Maka, hari ini ketika kita membaca bagian Alkitab, kita juga bisa melihat rantai karunia Allah bagi kita sebagai umat-Nya.
Bagian pembuka surat-surat Paulus sering disisipkan dasar dari penulisan surat tersebut. Tidak jarang juga ada muatan ajaran tentang Allah dan Kristus di sana. Begitu juga dengan penutup suratnya, Paulus menyelipkan berkat yang membawa nama Allah dan Kristus.
Paulus, sebagai seorang yang paham Taurat, memahami bahwa Kristus adalah bagian dari karya Allah. Taurat digenapi di dalam Dia, sehingga segala sesuatu yang semula diatur dalam Taurat tidak lagi mengikat dan membatasi. Rantai karunia Allah dinyatakan melalui Kristus dan karya-Nya. Itulah pemberitaan Paulus.
Rantai bukan hanya untuk mengikat, tetapi ada hubungan yang sulit dipatahkan dan dirusak karena sangat kuat. Ada keterkaitan yang berdampak kepada pihak-pihak yang dirantai. Paulus melihat rantai karunia Allah inilah yang membuat setiap orang yang percaya kepada Kristus menjadi satu kesatuan di dalamnya. "Di dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, ..." (ay. 5).
Rantai karunia Allah inilah yang mau kita jaga terus agar kita tidak terlepas dari-Nya. Rantai karunia Allah ini yang akan terus membuat kita merasa dikasihi dan diberkati senantiasa. Tetaplah ada dalam rantai tersebut dan rasakan terus anugerah Allah. Amin.
DOA SYAFAAT
- Tersedianya lapangan pekerjaan yang sesuai zaman.
- Perdamaian di Indonesia dan di dunia.
NYANYIAN PENUTUP
KJ 2: 3-4 SUCI, SUCI, SUCI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar