Mujizat

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 12 Agustus 2023

Mujizat

 

Saat Teduh

 

Nyanyi Bersama

KJ 454 – Indahnya Saat Yang Teduh

Indahnya saat yang teduh,

menghadap takhta Bapaku:

kunaikkan doa pada-Nya

sehingga hatiku lega.

Di waktu bimbang dan gentar,

jiwaku aman dan segar;

‘ku bebas dari seteru,

di dalam saat yang teduh.

 

Indahnya saat yang teduh

penampung permohonanku

kepada yang Mahabenar

yang bersedia mendengar.

Sejak kulihat wajah-Nya

‘ku yakin pada firman-Nya

dan menyerahkan bimbangku

di dalam saat yang teduh.

 

Mazmur 85. 8-13

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN,

dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu! 

Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN.

Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya

dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya,

supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan? 

Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya

dekat pada orang-orang yang takut akan Dia,

sehingga kemuliaan diam di negeri kita. 

Kasih dan kesetiaan akan bertemu,

keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. 

Kesetiaan akan tumbuh dari bumi,

dan keadilan akan menjenguk dari langit. 

Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, 

dan negeri kita akan memberi hasilnya.

 

Persiapan merenung

KJ 54 – Tak Kita Menyerahkan

Tak kita menyerahkan kepada musuhnya

pelita yang bersinar di dalam dunia.

Tak boleh Firman Allah yang sungguh dan teguh,

Alkitab yang mulia, diambil seteru.

 

Di hati kami, Tuhan, Kautulis Sabda-Mu,

supaya kami juga setia dan teguh.

Kendati gunung goyah, binasa dunia,

kekallah Firman Allah selama-lamanya.

 

Pembacaan Alkitab

Seorang membacakan 1 Raja-raja 18.41-46

Seorang lain membacakan Matius 16.1-4

 

Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari surga kepada mereka. Jawab Yesus, “Pada petang hari kamu berkata: Hari akan cerah karena langit merah, dan pada pagi hari kamu berkata: hari ini cuaca buruk karena langit merah dan redup. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman kamu tidak mampu. Generasi yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Yunus.” Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. (TB2, LAI)

 

Renungan: Mujizat

 

Dalam kehidupan ada berbagai peristiwa yang kita pandang bisa menguatkan percaya kita kepada Tuhan. Misalnya kesembuhan seseorang dari sakit parah yang dideritanya. Atau selamatnya seseorang dari kecelakaan yang mengerikan. Hal semacam itu biasanya tidak terjadi setiap hari, sehingga dianggap sebuah tonggak penting yang meneguhkan iman.

 

Dalam bacaan Injil hari ini kita diajak melihat permintaan orang Farisi dan Saduki agar Yesus memperlihatkan kuasa-Nya melakukan hal yang seperti itu. Tujuannya adalah supaya Yesus terjebak dan akhirnya ada alasan menjatuhkan-Nya di mata umum.

 

Akan tetapi Yesus tidak termakan jebakan mereka. Ketika diminta memperlihatkan kuasa-Nya untuk hal-hal yang tidak biasa, Yesus mengatakan dalam bahasa perumpamaan bahwa hal-hal yang mereka harapkan diperlihatkan oleh Yesus itu sesungguhnya sudah terjadi dan diperlihatkan oleh-Nya, hanya saja mata rohani mereka tidak melihatnya. Mereka menginginkan tanda yang spektakuler dari Yesus, padahal Yesus sudah menunjukkannya lewat berbagai peristiwa kehidupan yang mereka jalani. Hanya saja bentuknya berbeda, tidak seperti yang mereka bayangkan.

 

Bagi Yesus, hal yang mereka mintakan sesungguhnya terjadi lewat setiap gerak yang Yesus praktekkan, semisal memperhatikan dan mengajak bicara perempuan berzinah yang dihakimi banyak orang, namun diampuni oleh-Nya (lihat Yohanes 8). Bagi orang Farisi dan Saduki, perbuatan semacam ini tergolong biasa-biasa saja, bukan level seorang yang menganggap dirinya Tuhan atau utusan Allah. Percakapan merupakan hal yang sehari-hari mereka saksikan dan dilakukan oleh manusia biasa seperti mereka. Namun ada hal lain yang terluput oleh mata rohani mereka, yakni 1) kasih Tuhan yang mengampuni pendosa; 2) semangat memperjuangkan kesetaraan manusia, justru di saat manusia cenderung menjatuhkan sesamanya dan menghakimi kesalahannya, padahal Tuhan punya hak menghakimi.

 

Sesungguhnya pekerjaan Tuhan terjadi sepanjang kehidupan yang kita jalani. Hanya saja kita tidak selalu bisa melihat keajaiban dari apa yang dikerjakan-Nya itu. oleh karena itu kalau mau melihatnya, mungkin kita perlu berulang kali merenungkannya (baca: melihatnya, seperti yang dilakukan hamba yang bersama Elia naik ke puncak Gunung Karmel – 1 Raja-raja 18). Kalau hanya dilihat (direnungkan) sekali, bisa jadi kita belum melihat atau merasakan keajaiban pekerjaan Tuhan tersebut, karena merasa itu hal yang “biasa” saja.

 

Dari banyaknya hal yang kita alami sepanjang hari, cobalah ambil salah satu hal dan amati apa yang terjadi dalam diri kita. Contohnya, kala sedang berjalan kaki di pagi hari. Mungkin buat kita aktivitas kita itu tergolong biasa dan tidak memperlihatkan kehebatan Tuhan di dalamnya. Namun jika kita mengingat-ingat hal terinci secara berulang, bisa jadi kita menemukan hal yang luar biasa yang menolong kita melanjutkan langkah hidup dengan tetap bersandar pada kebaikan Tuhan. Semoga dengan melakukannya percaya kita semakin kuat dan membuat kita terus bersyukur dan mengabdikan diri kepada-Nya!

 

Doa Syafaat

Mari mendoakan:

-        Setiap anggota keluarga bisa saling menguatkan agar memiliki keterbukaan dan saling percaya satu dengan yang lain

-        Kehidupan gereja Tuhan, agar terus dipenuhi semangat percaya kepada Tuhan dalam menjalani keseharian

-        Situasi jelang Pemilu 2024, agar setiap perangkat pendukung pemilu sadar akan tugasnya dan terus mengupayakan pemilu yang adil jujur sejahtera

 

Nyanyi Bersama

NKB 33 – Agung Kasih-Mu, Allah Bapa

 

Agung kasih-Mu, Allah Bapa,

sandang pangan cukup Kauberi

aku mau memuji-Mu s’lama-lamanya.

‘Kau bak angin yang segar; berhembuslah!

 

Jangan cemas, hai umat Allah!

Tuhan tetap mencukupimu.

Kasih-Nya amat besar dinyatakan-Nya.

Bunga dihiasi-Nya; betapa kau?

 

Salomo tiada mengimbangi

keindahan bakung di lembah

yang tidak menghasilkan jubah sehelai.

Janganlah engkau gentar. Allah setia!

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...