JANGAN MACAM-MACAM!

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 24 Juni 2023

Jangan macam-macam!

 

 

 

                                                Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Nyanyian Bersama

PKJ 14 – Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan

 

Kunyanyikan kasih setia Tuhan

selamanya, selamanya.

Kunyanyikan kasih setia Tuhan

selamanya, kunyanyikan selamanya.

Kututurkan tak jemu

Kasih setia-Mu, Tuhan

Kututurkan tak jemu

Kasih setia-Mu, turun temurun

Kunyanyikan kasih setia Tuhan

selamanya, selamanya.

Kunyanyikan kasih setia Tuhan

selamanya, kunyanyikan selamanya.

 

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 69.7-10, 16-18

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                Doa persiapan

-                Pembacaan Alkitab:

Yeremia 20.1-6

Lukas 11.53-12.3

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Jangan macam-macam!”

 

Lho, kok macam-macam? Apanya yang macam-macam?

 

Begini. Kalau kita ngomong, “Saya hendak melayani Tuhan” namun begitu diminta menjabat pekerjaan sebagai pelayan di gereja, lalu kita bilang, “Saya pikir-pikir dulu ya?” tentunya itu berarti kita minta waktu agar bisa mempertimbangkan permintaan tersebut. Itu termasuk menghitung apakah waktu kita bisa dialokasikan untuk pelayanan tersebut, perhatian terhadap keluarga bisa tetap diberikan, dan juga pekerjaan sebagai lahan pencarian nafkah tidak terganggu.

 

Namun bisa saja setelah menjawab begitu kita lantas melihat ada banyak yang harus dikorbankan dan kita keberatan dengan hal tersebut. Mestinya kita secara terus terang menjawab, “Saya tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut.” Akan tetapi bisa saja – dengan alasan sungkan, tidak enak menyakiti perasaan orang lain, atau lain-lain – kita menjawab, “Baiklah, saya akan menerima permintaan itu!” yang ditegaskan dalam ibadah dengan rumusan kata-kata “Ya, saya bersedia dan berjanji.”

 

Yang kita rasakan tersebut bisa sangat memengaruhi kiprah kita dalam pelayanan. Jawaban yang kita berikan kala ditanya komitmennya tentu diharapkan membuahkan hasil baik selama 2 tahun pelayanan yang dipercayakan kepada kita. Jika di awal kita menjawab “Setuju” pada permintaan pelayanan itu, selanjutnya kita perlu memperlihatkan semangat yang sama meskipun sebelumnya masih merasa berat hati.

 

Jangan sampai karena ingin dinilai baik dan benar, kita mengutarakan kebohongan di depan Tuhan. Sesungguhnya pertanyaan yang diajukan oleh pendeta di depan umat juga didengar Tuhan dan merupakan bentuk janji kita kepada-Nya.

 

Dalam catatan Injil juga diperlihatkan ketidaksukaan Yesus kepada orang-orang yang hanya memperlihatkan kebaikan semu di depan orang lain. Kepada banyak orang Yesus berpesan, jangan seperti orang-orang itu. “Ngomongnya begini, kelakuannya begitu.”  Hal itu merujuk pada orang-orang Farisi yang munafik namun terlihat manis di mata orang lain.

 

Demikian pula dengan Pasyhur dalam bacaan Yeremia. Ia banyak berbohong dan berjanji palsu, dan hal itu tidak disukai Tuhan.

 

Lalu apa kaitannya dengan ‘macam-macam’ itu tadi? Sederhananya begini. Kalau kita bilang A lalu buktinya B, maka itu jadi macam-macam. Apalagi kalau kemudian jadi C atau D. Beneran macam-macam deh. Jadi supaya tidak macam-macam, hendaklah yang A tetap A, yang B tetap B. Hendaklah yang “YA” tetap “YA” dan yang “TIDAK” tetap “TIDAK” Selebihnya berasal dari si jahat, seperti yang tertulis dalam Matius 5.37.

 

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.    Agar kita bisa hidup lebih baik di masa krisis, dengan cara mempersiapkan dan merencanakan pengeluaran secara bijak, serta

b.    tetap dimampukan berbagi dengan orang lain sehingga mendatangkan kebaikan bagi hidup sesama

c.     Supaya kita bisa menerima suara Roh Kudus di tengah desiran godaan hati yang mengajak kita terus berkubang dalam lumpur dosa

 

 

Nyanyian Bersama

NKB 130 – Hidup Yang Jujur

 

Hidup yang jujur hendak kuserah

pada Yesusku yang aku sembah.

Persekutuan mesra dan kudus,

ingin kuikat dengan Penebus.

 

         Ya Yesus, Kaukurbankan darah-Mu bagiku;

         kub’ri masa depanku dan hidup bagi-Mu.

         Hatiku kuserahkan menjadi takhta-Mu.

         Kuminta, kuasailah seluruh hidupku.

 

Di mana-mana, setiap kerja

kan kulakukan demi nama-Nya.

Rela menanggung sengsara pedih,

kuikut Yesus, kupikul salib.

 

Memuji Yesus dengan hidupku –

mau berkenan pada Dia penuh,

ikut mencari yang hilang sesat,

bawa pada-Nya yang susah, penat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...