Kamis, 8 Desember 2022
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
KJ 387: 1-3 KU HERAN, ALLAH MAU MEMB'RI
Ku heran, Allah mau memb'ri rahmat-Nya padaku
dan Kristus sudi menebus yang hina bagaiku!
Ref.
Namun ku tahu yang kupercaya
dan aku yakin 'kan kuasa-Nya,
Ia menjaga yang kutaruhkan
hingga hari-Nya kelak!
Ku heran oleh rahmat-Nya hatiku beriman
dan oleh kuasa Sabda-Nya jiwaku pun ten'tram. (Ref.)
Ku heran, oleh Roh Kudus ku sadar dosaku
dan dalam Firman kukenal siapa Penebus. (Ref.)
Doa Pembuka
Bacaan Alkitab 2 Petrus 3: 1-10
Renungan
Waktu terasa cepat berlalu. Rasanya baru kemarin kita merayakan Natal, kenangannya masih belum hilang. Sepertinya kemarin masih ibadah di rumah, sekarang sudah bisa datang lagi ke gereja dan menikmati lagi suasana ibadah yang ramai. Tahu-tahu, tanggal 25 Desember 2022 sudah di depan mata! 2023 akan disongsong dalam beberapa minggu saja! Wah, sungguh waktu terasa cepat berlalu.
Baiklah kita memperhatikan perkataan pemazmur yang menyatakan, "Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam (Mzm. 90:4)." Kalau sebagai manusia saja kita merasakan waktu begitu cepat berlalu, apalagi bagi Tuhan? Sang Pencipta kita tentu juga menguasai waktu dan zaman. Dia memiliki cara-Nya sendiri dalam menentukan segala sesuatu. Yang tidak ada apa-apa, menjadi sesuatu yang luar biasa. Yang sudah ada bisa juga lenyap dalam kuasa-Nya. Maka, kedatangan-Nya kembali pun bisa saja tidak sama seperti apa yang kita pikirkan.
Karena itulah rasul Petrus memberikan pemahaman kepada orang-orang Kristen pada masa itu tentang bagaimana seharusnya menyikapi hari kedatangan Tuhan. Yang pertama adalah tidak ada yang tahu kapan Tuhan akan datang untuk kali kedua. Sekuat apapun usaha manusia memperkirakan waktunya, tetaplah itu menjadi misteri bagi kita. Yang kedua, tidak perlu ambil pusing dengan ejekan pihak lain yang menertawakan penantian kita akan kedatangan Tuhan itu. Sebagai orang yang berhikmat, Petrus menasehatkan, "... supaya semua orang berbalik dan bertobat (ay. 9)." Daripada memperdebatkan hal yang kita sendiri tidak ketahui, lebih baik melakukan apa yang bisa dilakukan selagi ada kesempatan.
Penyesalan selalu datang belakangan, kalau duluan namanya pendaftaran. Maka dari itu, jagalah kehidupan kita supaya tidak menjadi penyesalan yang membawa kita pada kebinasaan. Lakukanlah hal yang berkenan kepada Tuhan dan jangan lengah. Ketika hari-Nya tiba, tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki. Jadi, mari kita siapkan jalan bagi-Nya dengan menghidupi sikap pertobatan yang sejati sampai waktu Yom Yahweh, yaitu hari Tuhan, itu tiba. Kiranya kita dimampukan untuk melakukannya. Amin.
Doa Syafaat
- Mendoakan agar krisis energi dan pangan di Eropa akibat terhentinya pasokan bisa ditangani dengan baik.
Nyanyian Penutup
KJ 387: 4-5 KU HERAN, ALLAH MAU MEMB'RI
Seluruh jalan hidupku tetap rahasia
seb'lum ku jumpa ajalku dan nampak wajah-Nya.
Ref.
Namun ku tahu yang kupercaya
dan aku yakin 'kan kuasa-Nya,
Ia menjaga yang kutaruhkan
hingga hari-Nya kelak!
Ku tidak tahu harinya k'lak kembali Tuhanku,
ku sudah mati ataukah ku langsung bertemu. (Ref.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar