Jadilah Kehendak-Mu, Tuhan

 Kamis, 15 Desember 2022


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka
KJ 362: 1-3    AKU MILIK-MU, YESUS, TUHANKU
Aku milik-Mu, Yesus Tuhanku; kudengar suara-Mu.
Ku merindukan datang mendekat dan diraih oleh-Mu.

Ref.
Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu.
Raih daku, raih dan dekatkanlah ke sisi-Mu, Tuhanku.

Aku hamba-Mu, Kausucikanlah oleh kasih kurnia, 
hingga jiwaku memegang teguh kehendak-Mu yang mulia. (Ref.)

Sungguh indahnya walau sejenak beserta-Mu, Allahku; 
dalam doaku sungguh akrabnya bersekutu dengan-Mu. (Ref.)


Doa Pembuka


Bacaan Alkitab        2 Sam. 7: 1-17


Renungan
    Kata Bang Napi, "Kejahatan ada bukan hanya karena niat pelakunya tetapi karena kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!" Niat, kehendak, tujuan datang dari hati manusia. Tetapi kesempatan bisa muncul tanpa disengaja dan tidak datang dua kali. Dalam pikiran positif kita, kesempatan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan untuk meraih kesuksesan dalam memakai kesempatan, perlu niat dan tekad yang bulat.
    Namun, bacaan kita menunjukkan bahwa ada satu hal yang juga menentukan keberhasilan dari suatu hal: kehendak Tuhan. Kita sering lupa bahwa justru kehendak Tuhanlah yang pasti terjadi, terlepas dari seberapa kuat niat kita atau momen kesempatan yang ada. Di atas semuanya itu, Tuhanlah yang pegang kendali atas segala sesuatu. Apa yang jadi ketetapan Tuhan, itulah yang akan terjadi.
    Niat baik Daud yang memikirkan tempat kediaman Tuhan tidaklah keliru. Sebagai seorang yang mau mengandalkan Tuhan, Daud merasa gelisah karena tempat kediamannya begitu mewah sementara tabut Allah diam di bawah tenda (ay. 2). Daud, sebagai raja yang diurapi, punya tanggung jawab juga untuk menjaga wibawa Tuhan di depan seluruh bangsa. Dia berniat untuk mendirikan sebuah tempat di mana simbol penyertaan Tuhan tampak nyata. Tentu saja tidak ada yang salah dengan niat baik ini.
    Tetapi Tuhan punya rencana yang lain. Bukan Daud yang akan mendirikan rumah Tuhan, melainkan anaknya, Salomo. Tuhan memiliki rancangan-Nya sendiri dan Dia berhak melakukannya. Dialah yang menentukan apa yang baik di hadapan-Nya, sebab yang terbaik adalah apa menjadi rancangan-Nya.
    Lalu, bagaimana perasaan Daud? Setelah mendengar dari nabi Natan tentang kehendak Tuhan, Daud tidak marah atau kecewa (ay. 18-29). Karena Daud meyakini bahwa apa yang menjadi kehendak Tuhan jauh lebih sempurna dari niat yang ada padanya. Kesempatan bukanlah miliknya, walaupun keinginan Daud tidaklah salah. Namun Tuhan punya rancangan-Nya sendiri, yang tidak bisa diganggu-gugat oleh kita, ciptaan-Nya. Dialah yang menguasai segala sesuatu dan berhak melakukan apa yang dipandang-Nya baik.
    Kisah Daud kali ini menginspirasi kita untuk meyakini rencana dan kehendak Tuhan. Kita boleh saja mengerahkan segala daya dan upaya kita, membulatkan tekad, menguatkan niat, meraih kesempatan. Tetapi ketika itu tidak berjalan sesuai dengan rancangan kita, yakinilah bahwa ada kehendak Tuhan yang jauh lebih bermakna untuk kita. Kecewa mungkin akan kita alami, tetapi kasih setia Tuhan tidak akan undur dari orang yang terus berharap hanya kepada-Nya. Amin.


Doa Syafaat
  • Mendoakan ketahanan bangsa-bangsa miskin dan berkembang atas krisis ekonomi global.

Nyanyian Penutup
KJ 460: 1-2    JIKA JIWAKU BERDOA
Jika jiwaku berdoa kepada-Mu, Tuhanku, 
ajar aku t'rima saja pemberian tangan-Mu 
dan mengaku s'perti Yesus di depan sengsara-Nya:
Jangan kehendakku, Bapa, kehendak-Mu jadilah.

Apa juga yang Kau timbang baik untuk hidupku, 
biar aku pun setuju dengan maksud hikmat-Mu, 
menghayati dan percaya, walau hatiku lemah:
Jangan kehendakku, Bapa, kehendak-Mu jadilah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA IBADAH HARIAN Jumat, 19 Desember 2025     Pujian P e mbukaan KJ 25 : 1 – 3 – YA ALLAHKU DI CAH’YAMU   Ya Allahku, di cah’...