Kamis, 13 Oktober 2022
S A L A H P A H A M
SAAT TEDUH
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 362: 1-2 AKU MILIK-MU, YESUS, TUHANKU
Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku; kudengar suara-Mu.
‘Ku merindukan datang mendekat dan diraih oleh-Mu.
Ref. Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu.
Raih daku, raih dan dekatkanlah ke sisi-Mu, Tuhanku.
Aku hamba-Mu, Kausucikanlah oleh kasih kurnia, hingga jiwaku memegang teguh kehendak-Mu yang mulia. (Ref.)
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB – Yesaya 54: 11-17
RENUNGAN
Dalam komunikasi, kita akan sering salah paham. Itu adalah hal yang wajar ketika berusaha menyampaikan pesan dari kita kepada orang lain dan sebaliknya. Ada begitu banyak faktor yang membuat orang bisa salah paham. Sehingga, untuk menghindari hal tersebut perlu menyamakan pemahaman.
Salah paham bukan hanya terjadi antar manusia. Dengan Tuhan pun juga sering terjadi kesalahpahaman. Manusia mengira bahwa Tuhan tidak peduli kepada penderitaan mereka. Padahal, Tuhan menunjukkan kepedulian-Nya dengan cara yang tidak dipahami oleh manusia secara jelas.
Apa yang ditulis dalam bacaan kita hari ini menunjukkan betapa mudah untuk salah paham. Ketika tulisan ini disampaikan kepada orang yang sedang tidak dalam keadaan sulit, maka mereka mendengarnya seperti angin lalu. Bacaan ini adalah nubuatan, sesuatu yang akan terjadi nanti. Untuk mengantisipasi hal tersebut, umat Israel perlu berbenah diri. Akhirnya, ketika masa sulit melanda, mereka pun seakan menyalahkan Tuhan karena tidak melindungi mereka.
Umat Tuhan, seringkali kita tidak mau memahami sudut pandang orang lain. Kita terlalu terpaku pada apa yang kita pikirkan dan tidak mau tahu pemahaman orang lain. Bahkan, seringkali memaksakan orang lain memahami kita, termasuk Tuhan. Bukankah ini sebuah kesalahpahaman?
Kita adalah ciptaan yang dihadirkan untuk melakukan pekerjaan Dia yang menciptakan kita. Dia yang memiliki gambaran besar atas semua ciptaan-Nya. Kita yang perlu menanyakan kepada-Nya, “Apa yang Engkau kehendaki, Tuhan?” Dia tahu apa yang akan Dia lakukan, sekalipun kita tidak memahami-Nya. Yang dibutuhkan adalah bagaimana kita tidak memaksakan apa yang menjadi pemikiran atau pemahaman kita, dan berserah kepada-Nya.
Nubuatan akan kemenangan dan penyertaan ini hanya bisa diaminkan ketika umat juga menyatakan kesediaan untuk mengikuti rancangan Tuhan dengan baik. Teruslah belajar memahami kehendak Tuhan, maka Ia akan bertindak. Amin.
DOA SYAFAAT
· Berdoa untuk kesediaan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi anak (6-11 tahun)
NYANYIAN PENUTUP
KJ 362: 3-4 AKU MILIK-MU, YESUS, TUHANKU
Sungguh indahnya walau sejenak beserta-Mu, Allahku; dalam doaku sungguh akrabnya bersekutu dengan-Mu.
Ref. Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu.
Raih daku, raih dan dekatkanlah ke sisi-Mu, Tuhanku.
Dalam dunia tak seutuhnya kupahami kasih-Mu,
sukacitaku pun barulah lengkap, bila ‘ku di rumah-Mu. (Ref.)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar