Kamis, 29 September 2022
MENYIKAPI PENDERITAAN
SAAT TEDUH
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 344: 1-2 INGAT AKAN NAMA YESUS
Ingat akan nama Yesus, kau yang susah dan sedih:
Nama itu menghiburmu k’mana saja kau pergi.
Ref. Indahlah nama-Nya, pengharapan dunia!
Indahlah nama-Nya, suka sorga yang baka!
Bawa nama Tuhan Yesus, itulah perisaimu.
Bila datang pencobaan, itu yang menolongmu. (Ref.)
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB – Wahyu 2: 8-11
RENUNGAN
Beberapa waktu belakangan, sudah terbiasa kita melihat kerumunan di mana-mana: festival musik, demonstrasi, dan juga kegiatan anak-anak sekolah. Pandemi ini seakan sudah menjadi hal yang biasa, tidak lagi menghalangi hasrat untuk beraktivitas di luar ruangan bersama-sama.
Namun demikian, masih ada beberapa orang yang harus bergumul dengan virus Covid-19 ini. Walaupun mungkin tidak sedahsyat ketika awal pandemi, serangan virus ini masih terasa bagi beberapa orang. Jadi, sikap seperti apa yang harus kita nyatakan sekarang ini?
Nasehat penulis kitab Wahyu kepada jemaat di Smirna mungkin akan meneguhkan kita semua. Pertama, Tuhan tahu apa yang kita alami (ay. 9). Setiap kesusahan dan penderitaan yang dialami oleh orang percaya, semuanya diketahui oleh Tuhan. Tuhan tidak menutup mata akan hal tersebut. Kedua, yang perlu dilakukan adalah, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (ay. 10).
Penderitaan dan kesusahan ini bukannya tanpa tujuan. Ada aspek lain yang perlu diperhatikan ketika menghadapi hal-hal sulit dalam hidup ini, yaitu ketangguhan iman. Ada janji penyertaan Tuhan di situasi yang tidak menyenangkan sekalipun. Namun, itu tidak serta merta menghilangkan kesusahan tersebut. Penyertaan Tuhan berupa kekuatan dan pertolongan yang datang tepat sesuai waktu Tuhan, bukan waktu kita.
Harus diakui, tidak semua orang memiliki kesabaran yang cukup untuk menantikan akhir dari penderitaan ini. Ingin rasanya melompat jauh meninggalkan masa-masa sulit ini, langsung menuju ke akhir bahagia yang dijanjikan Tuhan. Orang-orang di Smirna pun mungkin merasakan hal yang sama. Tetapi Tuhan mengatakan, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!” (ay. 10)
Penderitaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan di dunia ini. Maka dari itu, sikap kita yang benar untuk menyikapi hal ini adalah dengan berharap pada Sang Pemilik Kehidupan, yaitu Tuhan. Perbuatan kita di tengah situasi inilah yang menjadi cerminan iman kita: apakah kita sungguh meyakini penyertaan Tuhan atau justru mencari jalan keluar di luar Tuhan.
“Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” (Mzm. 37: 3-5) Amin.
DOA SYAFAAT
· Berdoa untuk pelaksanaan vaksinasi di luar pulau Jawa dan Bali yang masih minim.
NYANYIAN PENUTUP
KJ 344: 3-4 INGAT AKAN NAMA YESUS
Sungguh angung nama Yesus, hati kita bergemar.
Bila kita dirangkul-Nya, sukacita pun besar.
Ref. Indahlah nama-Nya, pengharapan dunia!
Indahlah nama-Nya, suka sorga yang baka!
Bila mendengar nama-Nya, baiklah kita menyembah
dan mengaku Dia Raja kini dan selamanya.(Ref.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar