Kamis, 22 September 2022
K E S E I M B A N G A N
SAAT TEDUH
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 269:1 -2 HAI MUSAFIR, MAU KE MANA
Hai musafir, mau kemana kau arahkan langkahmu?
Kami ikut titah Raja dan berjalan tak lesu:
Lewat gunun dan dataran, arah kami ke istana,
Arah kami ke istana kota Raja yang kudus.
Arah kami ke istana kota Raja yang kudus.
Apa kamu dapat tahan dalam badai yang seru?
Tangan Tuhan yang menuntun: hati kami pun teguh.
Apapun yang dihadapi, Yesuslah membimbing kami,
Yesuslah membimbing kami ke kota-Nya yang kudus.
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB – 2 Korintus 8: 8-15
RENUNGAN
Bagi kita yang sedang mencoba hidup sehat, beberapa program kesehatan menyarankan agar makan makanan yang gizinya seimbang. Tidak makan dalam porsi berlebih, tetapi menyesuaikan antara kalori yang keluar dengan yang masuk. Katanya, porsi makan berlebih itu menimbulkan penumpukan lemak yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Seimbang bukan hanya soal makanan, tetapi juga pembagian waktu dalam sehari. Katanya, 24 jam sehari bisa dibagi untuk tiga hal penting dalam kehidupan manusia: tidur, kerja, dan menikmati hidup (makan, penyegaran, relaksasi). Tentu itu adalah hitungan ideal, yang mungkin tidak semua orang bisa melakukannya.
Keseimbangan juga menjadi sorotan Paulus ketika berhadapan dengan realitas pada masa itu. Sebagai pekabar Injil dari satu tempat ke tempat lain, Paulus menjumpai tempat-tempat dengan jemaat yang besar dan jemaat yang kecil. Makedonia adalah kota kecil dengan jemaat yang kecil juga. Sementara, Korintus adalah kota besar dengan jemaat yang besar. Ketika jemaat Makedonia membutuhkan bantuan dalam pekabaran injil di sana, maka Paulus mendorong agar jemaat Korintus menolong sebagai sesama pengikut Kristus.
Paulus melihat bahwa setiap jemaat memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Namun, karena dipersatukan dalam Kristus, jemaat-jemaat ini perlu saling menopang dan membangun. “Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.” (ay. 14) Paulus juga mengutip tentang apa yang ada dalam kitab Keluaran tentang keseimbangan, yaitu dari Kel. 16: 18, “... orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.”
Keseimbangan dalam tubuh Kristus atau jemaat-Nya merupakan hal yang ideal. Ketika setiap orang dengan kelemahan dan kelebihannya bisa melayani bagi kemuliaan nama Tuhan. Paulus menggugah jemaat Korintus untuk bisa berbagi dan tidak menahan diri bagi yang lain. Sebab persoalan di jemaat Korintus adalah penonjolan diri; menganggap diri lebih daripada yang lain sehingga sulit untuk melihat yang lain sebagai sahabat.
Paulus juga menegaskan bahwa pemberian kasih ini bukanlah untuk kemegahan diri atau komunal sebagai jemaat besar. Pemberian atas dasar kasih harusnya bertujuan untuk memuliakan Tuhan. Tidak jarang bantuan yang diberikan kepada pihak lain bertujuan untuk memenuhi hasrat diri, dan bukan karena kasih.
Paulus mengingatkan kita semua pada hari ini untuk memperhatikan keseimbangan yang membuat kita menjadi lebih mengenal Tuhan. Sudahkah kita melakukannya? Jika belum, mari lakukan sebelum terlambat. Jika sudah, pertahankanlah hingga akhir! Selamat berjuang, Tuhan kiranya menolong kita semua. Amin.
DOA SYAFAAT
· Berdoa untuk pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar dan anak-anak (6-11 tahun)
NYANYIAN PENUTUP
KJ 269: 3-4 HAI MUSAFIR, MAU KE MANA
Di neg’ri yang kamu tuju apakah harapanmu?
Jubah putih dan mahkota pemberian Penebus,
Minum air kehidupan dan kekal bersama Tuhan,
Dan kekal bersama Tuhan di neg’ri-Nya yang kudus.
Dan kekal bersama Tuhan di neg’ri-Nya yang kudus.
Apa kami boleh ikut ke neg’ri tujuanmu?
Tentu saja, ayo mari, mari ikutlah terus!
Mari ikut sungguh-sungguh: oleh Yesus kau ditunggu,
Oleh Yesus kau ditunggu di kota-Nya yang kudus.
Oleh Yesus kau ditunggu di kota-Nya yang kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar