Selasa, 25 November 2025
NYANYIAN
PEMBUKA
Bapa Ku Datang PadaMu
https://youtu.be/5NrlJG5E6vo?si=8dJqvaEcasOqaQbL
Bapa kudatang padaMu
Naikkan ucapan syukur
Atas kasih anug'rah-Mu
Yang indah setiap hari
Pagi hari, siang hari
Sore dan malam hari
Tak hentinya mengucap syukur
Atas kebaikan-Mu
DOA
PEMBUKA
Dipimpin
oleh salah satu anggota keluarga
BACAAN
ALKITAB
Mazmur 24
Yesaya 33:17-22
Wahyu 22:8-21
RENUNGAN
Seringkali,
hidup ini terasa penuh beban. Kita sibuk mengurus banyak hal seolah-olah
segalanya bergantung pada kita, hingga kita lupa pada kebenaran mendasar yang
diungkapkan dalam Mazmur 24: "Tuhanlah yang empunya bumi dan segala
isinya." Segala sesuatu yang kita miliki, kita jalani, dan kita
khawatirkan sebenarnya adalah milik-Nya. Kita hanyalah penatalayan yang
dipercayakan untuk mengelolanya untuk sementara waktu. Kebenaran ini, jika kita
renungkan, seharusnya melegakan hati kita. Beban kepemilikan mutlak itu
bukanlah tanggungan kita, melainkan tanggungan Tuhan. Kita diajak untuk
melepaskan kegelisahan dengan mengakui bahwa Dia adalah Pemilik segalanya, dan
kita dapat beristirahat dalam kedaulatan-Nya.
Namun,
bagaimana memandang Sang Pemilik ini? Yesaya 33 memberikan secercah visi yang
menghangatkan hati: "Matamu akan memandang Raja dalam keindahan-Nya."
Di tengah dunia yang seringkali terlihat kacau dan tidak adil, kita diberikan
sebuah pengharapan yang pasti. Suatu hari nanti, segala kekacauan akan
berakhir, dan kita akan melihat Sang Raja, Yesus, dalam segala kemuliaan dan
keindahan-Nya. Dia akan menjadi tempat perlindungan kita yang kekal, Hakim yang
adil, dan sumber segala damai sejahtera. Pengharapan inilah yang menjadi
jangkar bagi jiwa kita, memberikan kekuatan untuk bertahan dan tetap berjalan
dalam kebenaran, meski jalan yang kita lalui terasa berat.
Lalu, bagaimana
cara kita menyambut pengharapan ini dan hidup dalam kebenaran bahwa Tuhan
adalah Pemilik segalanya? Kitab Wahyu ditutup dengan sebuah undangan yang
terbuka dan universal dari Roh dan mempelai perempuan (yaitu Gereja):
"Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan
barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan
cuma-cuma!" (Wahyu 22:17). Undangan ini adalah inti dari semuanya. Kita
tidak disuruh menjadi sempurna dulu sebelum datang. Justru, kita diajak untuk
datang dalam keadaan kita yang "haus"—haus akan damai, haus akan
pengampunan, haus akan arti hidup. Kita hanya perlu merespons dengan datang dan
menerima karunia hidup yang ditawarkan-Nya.
Oleh karena
itu, mari kita menjalani hari dengan melepaskan beban kepemilikan kita ke dalam
tangan Tuhan yang berdaulat, memandang ke depan dengan penuh pengharapan kepada
Sang Raja yang kita nantikan, dan menyambut undangan-Nya untuk datang, minum,
dan menemukan kepuasan sejati di dalam Dia.@vals.13
DOA
SYAFAAT
Dipimpin
oleh anggota keluarga atau dapat dibagi pada masing-masing anggota keluarga
- Kehidupan pribadi agar tetap berpusat pada Kristus
- Kehidupan keluarga
agar terus dapat saling menguatkan
- Kesehatan fisik,
mental dan spiritual orang-orang terkasih
- Perdamaian dan
keadilan di dunia
NYANYIAN
PENUTUP
Jadikan Aku Indah
https://youtu.be/BqeQaQC_Sz8?si=dpWb0Iouy73beY56
Ku datang ya Bapa
Dalam kerinduan
Memandang keindahanMu
Kuberikan sgalanya
Semuanya yang ada
Kuingin menyenangkan hatiMu oh Tuhan
Jadikan aku indah
Yang Kau pandang mulia
Seturut karyaMu didalam hidupku
Ajarku berharap hanya kepadaMu
Taat dan setia kepadaMu Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar